7 Fakta Gerhana Matahari Total yang Akan Terjadi Jelang Lebaran
Fenomena Gerhana Matahari Total (GMT) akan terjadi pada 8 April 2024, hanya beberapa hari sebelum Hari Raya Idul Fitri. Fenomena ini akan terlihat di beberapa wilayah di Amerika Utara, termasuk Meksiko, Amerika Serikat, dan Kanada.
Gerhana Matahari Total terjadi ketika Bulan berada tepat di antara Matahari dan Bumi, sehingga Bulan menutupi seluruh cakram Matahari. Peristiwa ini hanya terjadi beberapa kali dalam setahun dan hanya dapat dilihat di wilayah yang dilalui jalur gerhana.
Di Indonesia, fenomena alam ini selalu menjadi topik yang menarik dan dinanti. Terakhir kali Indonesia menjadi saksi GMT adalah pada tahun 2016, dan sebelum itu pada tahun 1983. Kali ini, meskipun Indonesia tidak berada di jalur gerhana, antusiasme masyarakat untuk mengetahui lebih banyak tentang fenomena ini tetap tinggi
Fakta-fakta Menarik Seputar Gerhana Matahari Total
Berikut adalah beberapa fakta menarik tentang Gerhana Matahari Total yang akan terjadi jelang Lebaran:
1. Durasi GMT akan Lebih Lama
NASA memprediksi gerhana matahari total pada 8 April 2024 nanti akan berlangsung lebih lama dari gerhana sebelumnya di tahun 2017.
Sebelumnya Gerhana Matahari terjadi pada 2017 dengan durasi 2 menit 42 detik, sementara NASA menyebut pada gerhana kali ini diperkirakan akan berlangsung selama 4 menit 26 detik.Hal ini dipengaruhi oleh perbedaan jarak posisi bulan dan bumi antara gerhana matahari 2017 dan 2024 mendatang.
2. Jalur Gerhana Melintasi Benua Amerika
Gerhana Matahari Total akan melintasi Amerika Utara, melewati Meksiko, Amerika Serikat, dan Kanada. Fenomena alam inil akan dimulai di atas Samudra Pasifik Selatan. Jika cuaca memungkinkan, lokasi pertama di benua Amerika Utara yang akan mengalami GMT adalah pantai Pasifik Meksiko sekitar pukul 11.07 pagi.
3. Matahari Terbit dan Terbenam dalam 360 Derajat
Saat proses Gerhana Matahari Total mulai, ada pemandangan yang cukup menarik, yakni fenomena matahari terbit dan terbenam dalam 360 derajat.
Saat proses ini, warna matahari terbit dan terbenam di sekelilingnya dari segala arah. Efek matahari terbenam 360 derajat ini disebabkan o0leh cahaya matahari di area di luar jalur totalitas dan hanya berlangsung selama matahari sepenuhnya terhalang oleh bulan.
4. Cincin Berlian dan Manik-Manik Baily
Saat Gerhana Matahari Total terjadi, beberapa fenomena optik yang menakjubkan dapat diamati. Salah satunya adalah cincin berlian, yaitu efek yang terjadi saat cahaya matahari menembus lembah-lembah di bulan.
Fenomena lain yang dapat diamati adalah manik-manik Baily, yaitu bintik-bintik cahaya yang terlihat di tepi bulan saat gerhana berlangsung.
5. Suhu Turun dan Hewan Berubah Perilaku
Saat GMT terjadi, suhu di bumi akan turun secara drastis. Hal ini disebabkan karena sinar matahari terhalang oleh bulan.
Selain itu, hewan-hewan juga akan menunjukkan perubahan perilaku, seperti burung yang kembali ke sarang mereka dan kelelawar yang keluar mencari makan.
6. Bahaya Menyaksikan GMT secara Langsung
Melihat gerhana matahari secara langsung tanpa pelindung sangat berbahaya bagi mata. Paparan sinar matahari langsung dapat menyebabkan kerusakan permanen pada retina, yang disebut retinopati surya.
Anda bisa mengamati gerhana matahari dengan aman yaitu menggunakan teleskop yang dilengkapi filter Matahari, kacamata khusus gerhana Matahari, kamera DSLR lensa telephoto yang dilengkapi filter Matahari dan melalui kamera pinhole (lubang jarum).
7. Kesempatan Langka untuk Edukasi dan Penelitian
Gerhana Matahari Total merupakan kesempatan langka untuk edukasi dan penelitian. Para astronom dapat menggunakan kesempatan ini untuk mempelajari atmosfer matahari dan korona matahari.
Selain itu, gerhana matahari total juga dapat menjadi momen edukasi bagi masyarakat tentang fenomena alam yang luar biasa ini.
Demikian 7 fakta menarik tentang gerhana matahari total yang akan terjadi jelang Lebaran. Pastikan Anda bersiap untuk menyaksikan fenomena alam yang langka ini, baik secara langsung di lokasi yang dilalui jalur gerhana, ataupun melalui siaran langsung online.