4 Cara Menghitung Biaya Listrik agar Tagihan Tidak Membengkak
Bagi sebagian besar orang, memiliki rumah dengan daya listrik yang besar telah menjadi sebuah kebutuhan. Hal ini terutama bagi mereka yang kerap menggunakan peralatan elektronik dalam kesehariannya.
Bila Anda juga salah satunya, Anda sebaiknya mulai memperhatikan penggunaan listrik agar tagihan listrik tidak membengkak. Oleh karena itu, Anda perlu mempelajari cara menghitung biaya listrik sendiri.
Dengan demikian, Anda bisa mencari strategi untuk menghemat pemakaian listrik, terutama bila Anda masuk ke dalam kategori boros. Berikut ini rangkuman cara menghitung biaya listrik dan hal lainnya yang perlu Anda ketahui.
Cara Menghitung Biaya Listrik
Terdapat empat cara menghitung biaya listrik yang bisa Anda lakukan. Berikut di bawah ini rinciannya.
1. Ketahui Golongan Tarif Listrik
Hal pertama yang harus Anda lakukan yaitu mencari tahuterlebih dahulu kategori golongan listrik rumah Anda.
Golongan tarif listrik konsumen sendiri terdiri atas beberapa macam, mulai dari 450 VA, 900 VA, 2.200 VA, 4.400 VA hingga lebih dari 6.600 VA.
Masing-masing golongan tersebut dikenakan tarif yang berbeda-beda. Agar lebih jelas, mari simak pembagiannya di bawah ini:
Golongan Subsidi
- Batas daya 450 VA biaya Rp415/kWh
- Batas daya 900 VA biaya Rp605/kWh
Golongan Non-subsidi
- Batas daya 900 VA biaya Rp1.352/kWh
- Batas daya 1.300 VA biaya Rp1.467,28/kWh
- Batas daya 2.200 VA biaya Rp1.467,28/kWh
- Batas daya 3.300 VA biaya Rp1.467,28/kWh
- Batas daya 4.400 VA biaya Rp1.467,28/kWh
- Batas daya 5.500 VA biaya Rp1.467,28/kWh
- Batas daya 6.600 VA biaya Rp1.467,28/kWh
Dengan mengetahui golongan tarif listrik, maka akan memudahkan untuk melakukan penghitungan biaya listrik bulanan.
2. Membuat Daftar Perangkat Elektronik yang Digunakan
Langkah berikutynya yaitu dengan membuat daftar apa saja barang elektronik yang dipakai di setiap ruangan yang ada di dalam rumah. Selain itu, pastikan untuk mencatat berapa daya listrik dengan satuan watt yang dibutuhkan dalam sekali penggunaan. Anda bisa mengasumsikan dengan daftar di bawah ini.
Jenis barang elektronik | Jumlah | Daya listrik |
Lampu LED | 7 buah | 10 watt |
AC 1 PK | 1 unit | 750 watt |
LED TV 43 inci | 1 unit | 50 watt |
Setrika | 1 unit | 350 watt |
Kulkas | 1 unit | 350 watt |
Mesin cuci | 1 unit | 350 watt |
Airfryer | 1 unit | 500 watt |
Vacuum cleaner | 1 unit | 500 watt |
Apabila sudah dicatat, Anda bisa mengasumsikan berapa lama kira-kira perangkat elektronik tersebut biasanya digunakan.
Misalnya kulkas yang selalu menyala sepanjang pagi siang dan malam, tentu berbeda dengan AC dan lampu yang tidak harus dinyalakan sepanjang hari. Hal yang sama juga berlaku dengan alat elektronik lainnya.
Oleh karena itu, tulis segala kemungkinan pemakaian alat-alat tersebut. Nantinya, hasil catatan yang dibuat akan mempermudah perhitungan pemakaian listrik rumah dengan rumus manual di bawah.
3. Membuat Estimasi Durasi Penggunaan Peralatan Listrik
Selanjutnya, Anda juga perlu membuat estimasi durasi atau seberapa sering penggunaan peralatan listrik tersebut setiap harinya. Dengan demikian, Anda hanya perlu mengalikan besaran watt dengan jumlah jam penggunaannya.
Berikut ini contoh estimasi penggunaan listrik yang bisa Anda buat:
- 1 TV dengan daya listrik 90 watt. Biasanya digunakan 8 jam dalam sehari. Estimasinya adalah 90 x 8 watt = 720 watt.
- 1 mesin cuci dengan daya listrik 400 watt. Penggunaan mesin cuci paling umum digunakan 1 jam per hari. Maka, estimasinya 400 x 1 = 400 watt.
- 1 setrika dengan daya listrik 300 watt. Penggunaannya 2 jam per hari. Estimasi penggunaannya adalah 300 x 2 = 600 watt.
- 1 kulkas dengan daya listrik 350 watt. Biasanya menyala selama 24 jam. Maka estimasinya 350 x 24 = 8.400 watt.
- 15 lampu dengan daya listrik masing-masing 18 watt dibiarkan menyala selama 12 jam. Maka estimasi biaya listriknya adalah 15 x 18 x 12 = 3.240 watt.
Dari contoh estimasi di atas, bisa disimpulkan bahwa perhitungan estimasi daya listrik di setiap rumah berbeda-beda, tergantung dari penggunaannya. Jika ada peralatan listrik yang tidak digunakan harian, Anda bisa membuat rata-rata penggunaannya, barulah bisa menghitung penggunaan hariannya.
4. Cara Menghitung Biaya Listrik
Langkah terakhir adalah menghitung biaya listrik di rumah. Berikut beberapa langkah yang harus Anda ikut:
Menjumlahkah Estimasi Penggunaan Listrik
Caranya adalah dengan menjumlahkan semua estimasi penggunaan peralatan listrik yang sebelumnya telah Anda buat.
Jika ditotalkan semuanya, maka penggunaan daya listrik di rumah Anda dalam satu hari adalah:
720 watt + 400 watt + 600 watt + 8.400 watt + 3.240 watt = 13.360 watt
Mengubah Watt Menjadi kWH
Selanjutnya adalah mengubah satuan watt menjadi kilowatt per hour atau kWH. Anda cukup membaginya dengan 1.000. Misalnya, 13.360 : 1.000 = 13,36 kWH
Mengalikan dengan Tarif Dasar Listrik
Selanjutnya adalah dengan mengalikan tarif dasar listrik di rumah Anda sesuai dengan golongannya. Misalnya, tarif dasar listrik di rumah Anda adalah Rp 1.352 per kWH. Sehingga, biaya listrik yang dikeluarkan setiap hari sebesar Rp 1.352 dikali 13,36 kWh, yakni Rp 18.062,72
Cara Mengecek Tagihan Listrik Secara Online
Selain menghitung biaya listrik, Anda juga perlu mengetahui cara mengecek tagihan listrik setiap bulannya. Dengan mengetahuinya, Anda bisa memperhatikan penggunaan listrik di bulan selanjutnya agar tagihan listrik tidak membengkak.
PLN sendiri telah menyediakan cara mengecek tagihan listrik secara online yang bisa dilakukan, baik untuk pengguna iOS maupun Android. Berikut di bawah ini rinciannya.
1. Untuk Pengguna iOS
Berikut ini cara untuk cek tagihan listrik melalui PLN Mobile dengan menggunakan perangkat berbasis iOS.
- Unduh aplikasi PLN Online di app Store.
- Buka aplikasi PLN Online di HP Anda.
- Pilih menu Informasi pada tab menu.
- Pilih menu Informasi Tagihan dan Token Listrik.
- Masukan ID Pelanggan atau Nomor Meteran Anda.
- Klik Cari.
- Aplikasi akan menampilkan status tagihan listrik Anda beserta besaran nominalnya.
2. Untuk Pengguna Android
Berikut ini cara untuk cek tagihan listrik melalui PLN Mobile dengan menggunakan perangkat berbasis Android.
- Unduh aplikasi PLN Online di Google Play Store.
- Buka aplikasi PLN Online di HP Anda.
- Pilih menu Informasi pada tab menu.
- Pilih menu Informasi Tagihan dan Token Listrik.
- Masukan ID Pelanggan atau Nomor Meteran Anda.
- Klik Cari.
- Aplikasi akan menampilkan status tagihan listrik Anda beserta besaran nominalnya.