3 Contoh Kultum Subuh Singkat Berbagai Tema untuk Bulan Ramadhan
Pada bulan Ramadhan, umat Muslim biasanya kerap menyelenggarakan berbagai kegiatan keagamaan. Salah satunya yaitu kultum atau kuliah tujuh menit yang merupakan kegiatan ceramah agama secara singkat.
Umumnya, penyampaian kultum di bulan Ramadan dilakukan oleh sosok yang berpengaruh, seperti kiai, ustaz atau ustazah, dan lain sebagainya. Adapun pelaksanaannya dilakukan setelah sholat tarawih atau sholat subuh.
Bagi Anda yang diminta untuk untuk menyampaikan kultum Ramadhan setelah sholat subuh, berikut di bawah ini beberapa contohnya yang bisa dijadikan sebagai referensi.
Contoh Kultum Subuh Singkat
Berikut ini tiga contoh kultum singkat tentang berbagai tema sebagai referensi bila ingin memberikan kultum setelah sholat subuh di bulan Ramadhan.
1. Kultum tentang Memahami Makna Kehidupan di Bulan Ramadhan
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Alhamdulillah, kita telah memasuki bulan suci Ramadhan. Bulan yang penuh berkah, keberkahan, dan rahmat dari Allah SWT.
Di bulan ini, kita diberikan kesempatan untuk meningkatkan kualitas diri, memperbaiki hubungan dengan sesama, serta memperkuat ikatan dengan Allah SWT.
Tema kultum subuh Ramadhan kali ini adalah “Memahami Makna Kehidupan di Bulan Ramadhan”.
Di bulan Ramadhan, Allah SWT memberikan kita kesempatan untuk merenungkan makna kehidupan, arti keberadaan kita di dunia, serta tujuan hidup kita sebagai hamba-Nya.
Dalam Al-Qur’an, Allah SWT mengingatkan kita bahwa tujuan hidup kita di dunia bukanlah sekadar mencari kesenangan duniawi semata.
Allah SWT berfirman dalam surat Adz-Dzariyat ayat 56, yang artinya: “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.”
Maka, di bulan Ramadhan ini, marilah kita memperkuat niat kita untuk mengabdi kepada Allah SWT. Menjadi hamba yang taat dan bertaqwa, serta melakukan amalan-amalan yang diridhai-Nya.
Puasa, shalat, sedekah, tilawah Al-Qur’an, dan amalan-amalan lainnya yang dapat mendekatkan kita kepada Allah SWT.
Selain itu, di bulan Ramadhan ini juga merupakan kesempatan bagi kita untuk memperbaiki hubungan dengan sesama.
Menebarkan kasih sayang, toleransi, dan kerukunan di antara sesama muslim.
Kita diingatkan dalam surat Al-Hujurat ayat 10, yang artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu bersaudara, maka damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat.”
Terakhir, di bulan Ramadhan ini kita juga diingatkan untuk berbuat kebaikan kepada sesama. Membantu mereka yang membutuhkan, menolong yang lemah, dan memberikan sumbangan sesuai dengan kemampuan kita.
Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya, amal-amal yang paling dicintai oleh Allah SWT adalah yang dilakukan secara kontinu walau sedikit.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Demikianlah kultum subuh Ramadhan kali ini. Marilah kita memahami makna kehidupan di bulan Ramadhan, memperkuat ikatan kita dengan Allah SWT, memperbaiki hubungan dengan sesama, dan melakukan amalan-amalan kebaikan.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan hidayah dan rahmat-Nya kepada kita semua. Aamiin ya rabbal alamin.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
2. Kultum tentang Berbenah Diri di Bulan Ramadan
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah Swt. yang telah memberikan nikmat dan karunia-Nya kepada kita semua, khususnya umat muslim di seluruh penjuru dunia, yang masih diberi kesempatan untuk menyambut datangnya bulan Ramadan tahun ini.
Saudaraku, pada kesempatan kali ini, saya ingin berbicara tentang tema "Berbenah Diri di Bulan Ramadan".
Kita semua tahu bahwa Ramadan adalah bulan yang penuh berkah, di mana kita diwajibkan untuk menjalankan ibadah puasa selama satu bulan penuh.
Puasa tidak hanya sebatas menahan lapar dan dahaga, tetapi juga mencakup pengendalian diri dari perbuatan yang buruk, perkataan yang tidak pantas, serta menjauhi segala hal yang dapat membatalkan puasa.
Oleh karena itu, berbenah diri adalah hal yang sangat penting dilakukan selama bulan Ramadan.
Berbenah diri bukan hanya mengubah kebiasaan buruk kita, tetapi juga memperbaiki kualitas diri secara keseluruhan, baik dari segi spiritual maupun sosial.
Berbenah diri di bulan Ramadan, pertama-tama kita harus memperbaiki hubungan kita dengan Allah Swt.
Meningkatkan kualitas ibadah, memperbanyak zikir, membaca Al-Qur'an, dan melakukan amalan-amalan sunah lainnya adalah cara yang tepat untuk memperbaiki hubungan kita dengan Allah Swt.
Kedua, berbenah diri dalam hubungan sosial dengan sesama manusia. Menjaga kerukunan dalam keluarga, berbuat kebaikan kepada tetangga, dan mempererat hubungan dengan rekan kerja atau teman-teman adalah bentuk kebaikan yang dapat kita lakukan selama bulan Ramadan.
Terakhir, berbenah diri dalam hal kesehatan. Sebaiknya menjaga pola makan yang sehat dan seimbang selama bulan Ramadan, serta berolahraga secara teratur agar tubuh tetap sehat dan bugar.
Saudaraku, mari kita manfaatkan bulan Ramadan ini sebagai momentum untuk berbenah diri, mengubah kebiasaan buruk kita, dan memperbaiki kualitas diri secara keseluruhan.
Semoga Allah Swt. senantiasa memberikan hidayah dan kekuatan untuk kita dalam menjalankan ibadah puasa dengan baik.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
3. Kultum tentang Golongan Orang yang Menyambut Ramadan
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ramadan, bulan suci ini menyapa kembali. Kedatangannya disambut beraneka rasa oleh orang-orang.
Pertama, ada orang yang menyambutnya biasa-biasa saja. Ramadan baginya tak lebih dari rutinitas tahunan. Tak ada perubahan apa-apa. Biasa saja. Hadirnya bulan kemuliaan baginya tak memberikan pengaruh sedikit pun, selain kenyataan ia harus berpuasa. Menahan lapar dahaga. Bagi orang seperti ini apa yang akan dilewatkan selama Ramadan tidak akan membekas makna, tidak akan memberi pengaruh setitik pun.
Kedua, orang yang menanggapi secara sinis. Orang ini merasa berat ketika datangnya bulan suci. Ia malas melakukan ibadah. Baginya puasa itu berat karena selama Ramadan ia tak lagi bisa makan-makan secara bebas dan berbuat sesuka hati. Orang dalam golongan ini menganggap datangnya Ramadan adalah musibah. Naudzubillahimindzalik.
Ketiga, orang yang begitu antusias menyambutnya. Ia begitu merasa istimewa di bulan berkah ini. Ia menyapa Ramadan dengan kegembiraan. Meski begitu, pada kenyataannya ada dua golongan atas sambutan penuh kegembiraan ini.
Ada yang antusias menyambut sekadar karena Ramadan serasa seru. Ada pesta petasan, ngabuburit, sahur bersama keluarga, berbuka dengan makanan yang enak. Puasa dijadikan ajang diet, melangsingkan perut, dan sebagainya. Golongan ini antusias menyambut Ramadan karena suasana menyenangkan.
Golongan kedua, antusias menyambut Ramadan karena keimanan dan keilmuan. Ia senang karena paham Ramadan adalah bulan keberkahan. Bulan kemuliaan. Saat ganjaran kebaikan dilipatgandakan.
Ia menyambutnya dengan khusyuk. Bukan sekadar karena banyak "hal menarik" selama Ramadan. Baginya itu hanya sebagai tambahan. Yang terutama adalah karena pemahaman bahwa betapa berharganya bulan ini, sayang jika terlewatkan tanpa makna yang terhadirkan.
Semoga kita senantiasa termasuk golongan orang yang menyambut Ramadan dengan antusias berlandaskan keimanan dan keilmuan sehingga kita bisa mengisi Ramadan ini dengan banyak kebajikan.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Itulah tiga contoh kultum subuh singkat tentang berbagai tema yang cocok untuk bulan Ramadhan.