Apa itu Itikaf: Pengertian, Syarat, Niat, dan Dalil Lengkap

Ghina Aulia
1 April 2024, 14:08
Apa itu itikaf.
Pexels
Ilustrasi, itikaf.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Menjelang akhir bulan Ramadhan, terdapat beberapa anjuran yang dapat dilaksanakan oleh umat Islam. Salah satunya itikaf. Diketahui bahwa pelaksanaannya dilakukan di masjid.

Kali ini, kami ingin membahas lebih lanjut tentang apa itu itikaf? Termasuk dari penjelasan dan pelaksanaannya. Selengkapnya, simak tulisan beriktu ini.

Apa itu Itikaf?

Apa itu itikaf? Itikaf merupakan kata dari bahasa Arab yang memiliki arti tetap tinggal atau diam di masjid. Ada pun makna dari itikaf yaitu berdiam diri di masjid dengan niat beribadah kepada Allah SWT.

Biasanya itikaf dilakukan sejak sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan. Diketahui bahwa hukum melaksanakannya adalah sunnah. Selain itu, tujuan dari itikaf juga untuk mencari kebaikan dan berkah malam lailatul qadar. Sebagaimana hadits berikut ini:

تَحَرُّوْا لَيْلةَ الْقَدَرِ فِي الْعَشْرِ اْلأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ.

“Carilah lailatul qadar pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan.”

تَحَرُّوا لَيْلةَ الْقَدَرِ فيِ الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ.

“Carilah Lailatul qadar pada malam-malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan.”

Lebih lanjut dan dirangkum dari Almanhaj, itikaf diartikan sebagai berkonsentrasi penuh untuk beribadah kepada Allah dengan melepaskan diri dari kesibukan duniawi. Ada pun hal yang bisa dilakukan sepanjang itikaf yaitu berdoa, berdzikir, salat malam, membaca al-Qur’an dan mencari tahu lebih dalam tentang agama Islam.

Bagi yang melaksanakannya, tidak diperbolehkan keluar masjid kecuali untuk keperluan yang sangat mendesak seperti berwudhu, mandi, makan dan minum. Terdapat tempat untuk mencuci dan mandi di dalam masjid, dan jika seseorang membawakan Anda makanan atau minuman, Anda tidak diperbolehkan meninggalkan masjid.

Sementara itu, itikaf bisa dikatakan batal apabila Anda keluar dari masjid tanpa ada keperluan mendesak. Maka dari itu, perlu untuk bersiap-siap sebelum melaksanakannya. Termasuk mempersiapkan makanan, minuman, peralatan ibadah, dan benda lain yang menunjang.

Dalil tentang Itikaf

Dasar dari posisi itikaf sebagai ibadah sunnah yaitu mengacu pada deretan hadits berikut yang diriwayatkan ‘Aisyah RA berikut ini:

كاَنَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَجْتَهِدُ فِي الْعَشْرِ اْلأَوَاخِرِ مَا لاَ يَجْتَهِدُ فِي غَيْرِهِ

“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam lebih giat (dalam beribadah) pada sepuluh hari terakhir ini yang tidak beliau lakukan pada hari-hari lainnya.”

كاَنَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ الْعَشْرَ شَدَّ مِئْزَرَهُ وَأَحْيَا لَيْلَهُ وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ

“Jika Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam memasuki sepuluh hari terakhir, maka beliau mengencangkan ikatan kainnya, menghidupkan malamnya dan membangunkan keluarganya…”

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، كَانَ يَعْتَكِفُ الْعَشْرَ اْلأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ حَتَّى تَوَفَّاهُ اللهُ ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ

“Bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam beritikaf pada sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan sampai Allah mewafatkan beliau, kemudian istri-isteri beliau (tetap) beritikaf sepeninggal beliau…”

Tak hanya itu, itikaf juga disebutkan pada surat Quran, yakni Al-Baqarah ayat 187. Berikut bunyinya:

وَلَا تُبَاشِرُوهُنَّ وَأَنْتُمْ عَاكِفُونَ فِي الْمَسَاجِدِ

“… Dan janganlah kalian campuri mereka, sedang kalian ber-itikaf di dalam masjid…” [Al-Baqarah/2: 187]

3 Hukum Itikaf

1. Sunnah: Ini adalah itikaf yang dilakukan selama 10 hari terakhir Ramadhan.
2. Nafl: Itikaf dapat dilakukan setiap hari atau malam sepanjang tahun. Dianggap sebagai tindakan nafl (sukarela).
3. Wajib: Jika Anda telah bersumpah untuk melakukan itikaf, maka wajib (wajib) Anda melakukannya. Ini bisa berupa sumpah kepada Allah, seperti melalui niyyat (niat) untuk melakukan itikaf, atau sumpah berdasarkan suatu kondisi. Ini berarti mengatakan atau berpikir: "Jika hal ini terjadi, saya akan membuat itikaf selama beberapa hari."

Syarat dan Niat Itikaf

ITIKAF DI MASJID
ITIKAF DI MASJID (ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/rwa.)

 

Syarat Itikaf

1. Muslim
2. Berakal
3. Suci dari hadats besar.

Niat Itikaf

Diketahui bahwa niat itikaf digolongkan berdasarkan hukumnya. Berikut lengkapnya yang sudah dirangkum dari NU Online.

Niat Itikaf Mutlak:

نَوَيْتُ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ للهِ تَعَالَى

“Aku berniat itikaf di masjid ini karena Allah.”

Niat Itikaf Terikat Waktu:

نَوَيْتُ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ يَوْمًا/لَيْلًا كَامِلًا/شَهْرًا لِلهِ تَعَالَى

“Aku berniat itikaf di masjid ini selama satu hari/satu malam penuh/satu bulan karena Allah.”

نَوَيْتُ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ شَهْرًا مُتَتَابِعًا

“Aku berniat itikaf di masjid ini selama satu bulan berturut-turut karena Allah.”

Niat Itikaf Wajib yang Dinadzarkan:

نَوَيْتُ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ فَرْضًا للهِ تَعَالَى

“Aku berniat itikaf di masjid ini fardhu karena Allah.”

نَوَيْتُ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ شَهْرًا مُتَتَابِعًا فَرْضًا للهِ تَعَالَى

“Aku berniat itikaf di masjid ini selama satu bulan berturut-turut fardhu karena Allah.”

Demikian penjelasan tentang apa itu itikaf yang merupakan sunnah, yakni dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Melansir beberapa sumber, disebutkan bahwa itikaf merupakan hal yang wajib apabila Anda sebelumnya pernah bernadzar untuk melakukannya.

Editor: Safrezi

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...