Bolehkah Puasa Dzulhijjjah Tidak Berurutan 9 Hari? Ini Penjelasannya
Bolehkah puasa Dzulhijjah tidak berurutan 9 hari? Pertanyaan ini banyak ditanyakan oleh umat muslim. Terkadang muncul suatu kondisi yang membuat umat muslim kesulitan mengerjakan sunah Dzulhijjah.
Bulan Dzulhijjah merupakan bulan penuh berkah bagi umat Islam. Pada bulan ini, umat Islam dianjurkan melaksanakan beragam amalan ibadah, salah satunya puasa sunah Dzulhijjah. Puasa Dzulhijjah dikerjakan selama 9 hari, mulai tanggal 1-9 Dzulhijjah.
Bolehkah Puasa Dzulhijjjah Tidak Berurutan 9 Hari?
Dalam kitab yang berjudul Asna al-Mathalib, Syekh Zakaria al-Anshari menjelaskan bahwa puasa 9 hari di bulan Dzulhijjah hukumnya sunah. Umat muslim tidak memiliki tuntutan untuk mengerjakannya secara sempurna sebanyak 9 hari berurutan. Karena itu, puasa Dzulhijjah boleh tidak berurutan selama 9 hari.
Dengan begitu, umat muslim diperbolehkan memilih hari-hari yang dipuasakan. Puasa Dzulhijjah bisa dikerjakan sesuai kemampuannya. Meski begitu, lebih afdal apabila puasa Dzulhijjah dikerjakan secara sempurna, dan berurutan selama 9 hari. Hal ini dilakukan semata-mata untuk meraih keutamaan puasa sunah Dzulhijjah.
Puasa Dzulhijjah merupakan puasa sunah yang bisa dikerjakan di hari-hari awal Dzulhijjah yaitu tanggal 1-9 Dzulhijjah. Kemudian, umat muslim diharamkan berpuasa pada tanggal 10 Dzulhijjah, karena pada hari itu merupakan Hari Raya Idul Adha. Puasa di bulan Dzulhijjah merupakan amalan puasa sunah yang dikerjakan oleh Nabi Muhammad.
Seorang muslim yang mengerjakan puasa Dzulhijjah, pahalanya setara dengan puasa selama satu tahun. Berikut sabda Rasulullah SAW:
"Tidak ada hari-hari yang lebih disukai Allah untuk beribadah selain sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Berpuasa pada siang hari dalam periode ini sama dengan berpuasa selama satu tahun, dan salat pada malam harinya setara dengan salat pada malam Lailatul Qadar." (HR Tirmidzi)
Niat Puasa Dzulhijjah
Menjelang Hari Raya Idul Adha, umat muslim dianjurkan mengerjakan puasa sunah Dzulhijjah. Berikut bacaan niat puasa Dzulhijjah, Tarwiyah dan Arafah:
1. Niat Puasa Tanggal 1-7 Dzulhijjah
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab latin: Nawaitu shouma syahri dzil hijjati sunnatan lillahita'ala.
Artinya: "Aku niat puasa sunah bulan Dzulhijjah karena Allah ta'ala."
2. Niat Puasa Tarwiyah
نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab latin: Nawaitu shouma tarwiyata sunnatan lillahita'ala.
Artinya: "Saya niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah ta'ala."
3. Niat Puasa Arafah
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab latin: Nawaitu shouma arafata sunnatan lillahita'ala.
Artinya: "Saya niat puasa sunnah Arafah karena Allah ta'ala."
Keutamaan Puasa Dzulhijjah
Keutamaan puasa Dzulhijjah terletak pada 9 hari pertama, sebagaimana yang dijelaskan dalam hadits. Umat muslim muslim bisa mempersiapkan diri mengerjakan puasa Dzulhijjah dengan memahami keutamaan, dan tata caranya. Berikut keutamaan puasa Dzulhijjah:
1. Pahala Puasa Satu Tahun
Seseorang yang mengerjakan puasa Dzulhijjah, pahalanya setara dengan puasa selama satu tahun. Berikut sabda Rasulullah SAW:
"Tidak ada hari-hari yang lebih disukai Allah untuk dipakai beribadah lebih dari sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah. Berpuasa pada siang harinya sama dengan berpuasa selama satu tahun dan salat pada malam harinya sama nilainya dengan mengerjakan salat pada malam lailatul qadar." (HR Tirmidzi)
2. Diampuni Dosa yang Telah Lalu
Dalam sebuah hadits dijelaskan bahwa puasa Arafah pada bulan Dzulhijjah dapat menghapus dosa yang telah lalu. Berikut sabda Rasulullah SAW dalam sebuat hadits:
صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ
Artinya: "Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu." (HR Muslim)
3. Terbebas dari Siksa Api Neraka
Keutamaan puasa Dzulhijjah yaitu terbebas dari siksa api neraka. Hal ini sesuai sabda Rasulullah SAW:
مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ
Artinya: "Tidak ada hari yang di dalamnya Allah membebaskan hamba-hamba dari api neraka lebih banyak daripada di hari Arafah." (HR Muslim)
4. Doa Mustajab
Keutamaan puasa Dzulhijjah pada tanggal 9 Dzulhijjah yaitu doanya mustajab. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang berbunyi:
"Sebaik-baik doa adalah doa pada hari Arafah. Dan, sebaik-baik yang kuucapkan, begitu pula diucapkan oleh para nabi sebelumku, adalah ucapan 'Laa ilaha illallah wahdahu laa syarikalah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa 'ala kuli syai-in qadir'." (HR Tirmidzi)
Terkait pertanyaan bolehkah puasa Dzulhijjjah tidak berurutan 9 hari? Jawabannya boleh, Anda bisa mengerjakan puasa sunah Arafah dan Tarwiyah. Mengerjakan puasa pada dua hari sebelum Idul Adha saja bisa mengahapus dosa satu tahun yang lalu, dan satu tahun akan datang.