Sejarah Bulan Muharram Sebagai Bulan Pembuka Kalender Hijriah
Bagaimana sejarah bulan Muharram? Muharram merupakan bulan yang mempunyai pengaruh besar dalam sejarah kehidupan umat Islam. Muharram jadi bulan pembuka dalam kalender Islam atau Hijriah.
Bulan Muharram juga merupakan bulan yang penuh dengan sejarah, di mana banyak peristiwa penting yang terjadi sebagai bukti kebesaran Allah SWT. Muharram menjadi salah satu dari empat bulan yang dimuliakan Allah SWT.
Apa itu Bulan Muharram?
Muharram memiliki arti segala yang diharamkan, seperti zina, korupsi dan mabuk. Bulan Muharram merupakan waktu yang tepat untuk meninggalkan perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT. Untuk meninggalkannya bisa dengan menjalankan puasa sunah pada bulan Muharam.
Bulan Muharram dikatakan sebagai bulan Allah SWT, menunjukkan keistimewaan dan kemuliaan yang harus diisi dengan amalan kebaikan. Pada bulan ini, tercurah kemuliaan. Siapa pun yang beramal kebaikan pada bulan Muharram, berarti ia telah menyenangkan Allah SWT.
Sejarah Bulan Muharram
Sejarah bulan Muharram sebagai awal penanggalan Hijriah dimulai pada masa khalifah Umar bin Khattab RA. Sebab untuk beragam urusan kenegaraan dan kemasyarakatan, perlu menyusun penanggalan yang seragam. Pada akhirnya disepakatilah, peristiwa hijrah Rasulullah SAW dari Makkah ke Madinah sebagai titik awal penanggalan Islam.
Mengutip buku Mengenal Nama Bulan dalam Kalender Hijriah oleh Ida Fitri Shohibah, Umar bin Khattab pernah menerima surat dari Gubernurnya di Bashra Abu Musa Al Asy’ari yang menyebutkan bahwa pada bagian awal suratnya berbunyi “Menjawab surat tuan yang tidak tertanggal”. Tulisan dalam surat itu membuat Umar bin Khattab sadar perlunya penanggalan pasti bagi umat Islam.
Kemudian, dilakukanlah musyawarah bersama para wali dan sahabat yang memunculkan beragam usulan dalam menentukan awal Tahun Baru Islam. Pertama, dihitung dari penanggalan peristiwa penyerangan Abrahah terhadap Ka’bah yang dikenal Amul Fill (tahun Gajah).
Kedua, dihitung dari mulai turunnya wahyu pertama kepada Rasulullah SAW pada saat usianya menginjak 40 tahun. Ketiga, dihitung sejak wafatnya Rasulullah SAW, karena pada saat itu diturunkan wahyu terakhir yang menegaskan bahwa Islam merupakan agama sempurna.
Keempat, dihitung sejak Rasulullah SAW hijrah dari Makkah ke Madinah karena ingin meninggalkan negara yang dikuasai kaum kafir Quraisy menuju negeri mukmin. Setelah berunding dan beragumentasi, ditetapkanlah Tahun Baru Islam dimulai dengan Hijrahnya Rasulullah SAW dari Makkah ke Madinah.
Perpindahan Rasulullah SAW dari Makkah ke Madinah ini disebut dengan hijrah. Kemudian oleh Umar bin Khatab dijadikan sebagai momentum dan pangkal perjalanan sejarah Islam.
Peristiwa Penting yang Terjadi Pada Bulan Muharram
Berikut beberapa peristiwa bersejarah di bulan Muharram yang dikutip dalam kitab klasik umat Islam, Kitab I’anah at-Thalibin ll/267:
• Nabi Idris AS diangkat ke tempat tertinggi.
• Setelah diturunkan dari surga, taubat Nabi Adam AS diterima oleh Allah SWT.
• Setelah banjir bandang, Nabi Nuh AS diturunkan dari kapal.
• Nabi Ibrahim AS selamat dari api Raja Namrud.
• Kitab Taurat diturunkan pada Nabi Musa AS.
• Nabi Yusuf AS dikeluarkan dari penjara.
• Penyakit kulit Nabi Ayyub disembuhkan.
• Keluarnya Nabi Yunus AS dari perut ikan Nun.
• Lautan dibelah untuk Bani Israil yang melarikan diri dari kejaran Raja Fir’aun Mesir yang terkenal kejam.
• Nabi Dawud AS diampuni dari kesalahannya.
• Nabi Sulaiman AS diberikan kerajaan untuk kekuasaannya.
• Nabi Isa AS diangkat ke langit setelah dikepung oleh bangsa Romawi.
• Nabi Muhammad SAW diampuni kesalahannya, baik yang telah lalu maupun yang akan datang.
Demikian sejarah bulan Muharram, bulan pertama dalam kalender Hijriah. Penetapan bulan bermula dari kegelisahan Abu Musa al-Asy’ari yang bingung membedakan perintah lama dan baru, setelah mendapat surat perintah dari khalifah. Karena itu, Umar bin Khattab RA berembuk dan akhirnya menyepakati patokan pertama Hijriah mengacu pada peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah.