10 Kultum Singkat Tentang Ikhlas Lengkap Dengan Dalilnya yang Menyentuh Hati

Destiara Anggita Putri
6 Maret 2025, 14:54
Kultum Singkat Tentang Ikhlas
Freepik
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Bulan suci Ramadhan selalu menjadi bulan yang ditunggu-tunggu oleh umat Muslim. Hal ini dikarenakan segala amal yang dikerjakan pada bulan suci akan diganjar pahala yang berlipat ganda oleh Allah SWT.

Bulan suci ini juga kerap dijadikan momen untuk menyebarkan ajaran agama Islam. Salah satunya melalui kultum, yaitu salah satu media dakwah dimana waktu penyampaiannya berlangsung dalam waktu terbatas, sekitar 7 menit.

Maka dari itulah, kultum juga kerap disebut sebagai kuliah tujuh menit.  Kultum sendiri umunya dibawakan oleh seorang pemuka agama, ustadz, Kyai menjelang waktu berbuka puasa atau setelah pelaksanaan salat Shubuh dan Tarawih.

Tema yang diangkat pun beragam. Salah satunya yaitu mengenai ikhlas yang kerap dijadikan tema dikarenakan lekat dengan kehidupan sehari-hari

Berikut ini beberapa contoh kultum singkat tentang ikhlas yang bisa dijadikan sebagai referensi.

Kultum Singkat Tentang Ikhlas

Berikut ini 10 kultum singkat dari berbagai sumber yang bisa dijadikan referensi bila ingin mengangkat tema ikhlas dalam kultum yang akan dibuat.

Pantun Penutup Ceramah Lucu
Kultum Singkat Tentang Ikhlas (Pexels)

Kultum Singkat Tentang Ikhlas 1: Ikhlas Dalam Beramal

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh..

Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan banyak sekali kenikmatan kepada kita semua sehingga kita dapat berkumpul di tempat yang insya Allah mulia ini.

Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad SAW. Di mana atas berkat perjuangan beliau dan para sahabatnya sehingga kita dapat merasakan indahnya islam seperti sekarang ini.

Jamaah yang dirahmati Allah,

Pada kesempatan kali ini saya akan menyampaikan ceramah singkat mengenai ikhlas. Dalam arti yang sering kita ketahui bahwa ikhlas merupakan segala sesuatu yang dilakukan tanpa mengharapkan imbalan apapun. Arti ikhlas ini sudah benar, tetapi kurang tepat.

Dalam agama islam, ikhlas berarti melakukan sesuatu karena Allah SWT. Perihal ibadah misalnya, ikhlas berarti melakukan ibadah karena Allah SWT, bukan karena yang lain. Bukan juga karena ingin dipuji, ingin terlihat sholeh, tetapi memang benar-benar karena Allah SWT.

Sesuai dengan firman Allah SWT dalam surah Al-Bayyinah ayat 5:

وَمَآ اُمِرُوْٓا اِلَّا لِيَعْبُدُوا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ ەۙ حُنَفَاۤءَ وَيُقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُوا الزَّكٰوةَ وَذٰلِكَ دِيْنُ الْقَيِّمَةِۗ - 5

Artinya: "Mereka tidak diperintah, kecuali untuk menyembah Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya lagi hanif (istiqomah), melaksanakan sholat, dan menunaikan zakat. Itulah agama yang lurus (benar)."

Ikhlas akan menjadi sangat. penting untuk diaplikasikan dalam kehidupan, sebab pada setiap amalan yang kita lakukan tanpa didasari dengan keikhlasan maka amalan tersebut dipandang tidak sah di hadapan Allah.

Ikhlas juga menjadi alat ukur pada setiap amalan yang kita lakukan, semakin kita ikhlas maka pahala yang akan kita dapatkan juga akan semakin besar. Semakin ikhlas seseorang dalam beramal, maka akan semakin besar pula balasan yang akan diterima.

Setelah anda memahami pentingnya ikhlas dalam kehidupan sehari-hari, maka latihlah hati untuk selalu ikhlas pada setiap hal. Saya rasa cukupkan sekian, semoga apa yang saya sampaikan dapat bermanfaat. Kurang lebihnya mohon maaf. Terimakasih.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh..

Kultum Singkat Tentang Ikhlas 2: Cara Ikhlas Menghadapi Ujian

Assalamualaikum warahmatullaahi wabarakatuh.

Hadirin sekalian yang saya hormati, mari kita panjatkan puji syukur yang tiada terhingga kepada Allah SWT. Karena berkat karunia dan nikmat-Nya yang sangat besar, kita bisa berkumpul dalam ceramah hari ini.

Hadirin yang dirahmati Allah,

Ikhlas merupakan suatu cara untuk memperoleh ketenangan. Makin ikhlas seseorang, makin tenang jiwanya. Hal ini karena dia tidak diperbudak oleh penantian untuk mendapat pujian, penghargaan, imbalan, dan sebagainya.

Allah SWT sangat menghendaki kita untuk ikhlas ketika menghadapi ujian sebagaimana perintah-Nya. Hal ini sebagaimana firman-Nya dalam Alquran surat Al-Bayyinah:

"Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya mengabdi kepada Allah dengan ikhlas kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus." (QS. Al-Bayyinah: 5)

Dalam ayat lainnya, Allah berfirman:

"Siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang ia pun mengerjakan kebaikan dan mengikuti agama Ibrahim yang lurus?" (QS. An-Nisaa: 125)

Sangat jelas perintah Allah kepada kita untuk ikhlas. Oleh karena itu, hadapilah setiap ujian dengan penuh keikhlasan karena Allah semata.

Ada berbagai cara untuk ikhlas dalam menghadapi ujian hidup. Pertama, biasakan untuk bersikap sabar, lapang dada, dan ikhlas ketika menghadapi ujian yang berat. Ujian yang berat menuntut keikhlasan yang tinggi.

Selalu ingatlah bahwa Allah tidak akan memberikan ujian hidup melebihi kemampuan manusia. Seberat apa pun masalahnya, jika diselesaikan dengan usaha maksimal, hasilnya akan sesuai.

Namun, jika hasilnya dianggap tidak sesuai, kesabaran dan keikhlasan merupakan sikap yang paling tepat dilakukan untuk menghadapi kondisi demikian.

Ikhlas adalah obat yang paling mujarab sekaligus pencegah hati yang rusak. Sucikan hati kita dengan selalu mengingat Allah, niscaya Allah akan menolong kita dalam menghadapi permasalahan hidup.

Demikianlah kultum singkat yang bisa saya sampaikan dalam kesempatan ini. Mohon maaf atas segala kekurangannya.

Wassalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh.

Kultum Singkat Tentang Ikhlas 3: Ikhlas Membuat Ibadah Lebih Nikmat

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Segala puji bagi Allah yang sudah memberikan kesempatan kepada kita untuk berkumpul di hari yang bahagia ini. Tidak lupa, shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarga, sahabat, sampai kepada kita selaku umatnya.

Pada kesempatan yang berbahagia ini, izinkan saya untuk menyampaikan kultum singkat tentang ikhlas dan manfaatnya dalam menjadikan ibadah yang dilakukan terasa lebih nikmat. 

Dalam Islam, ikhlas merupakan syarat mutlak dalam melaksanakan ibadah agar memperoleh keridhaan Allah SWT. Syarat diterimanya ibadah adalah rasa ikhlas sebagaimana Firman Allah SWT. :

وَلَـقَدۡ اُوۡحِىَ اِلَيۡكَ وَاِلَى الَّذِيۡنَ مِنۡ قَبۡلِكَۚ لَٮِٕنۡ اَشۡرَكۡتَ لَيَحۡبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُوۡنَنَّ مِنَ الۡخٰسِرِيۡنَ  

Artinya: “Dan Sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu. “Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu Termasuk orang-orang yang merugi”. (QS. Az-Zumar: 65)

Dengan ikhlas kita tidak akan tersesat ke jalan yang tidak diridhoi Allah,  tidak akan menjadi orang yang riya’ atau sombong, karena sombong itu merupakan sifatnya setan. Syaitan berkata,:

قَالَ رَبِّ بِمَا أَغْوَيْتَنِي لأزَيِّنَنَّ لَهُمْ فِي الأرْضِ وَلأغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ (٣٩) إِلا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَ (٤٠)

Artinya: ”Ya Tuhanku, oleh karena Engkau telah menetapkan aku sesat, sungguh akan ku usahakan agar anak manusia memandang indah segala yang tampak di bumi dan aku akan sesatkan mereka semua. Kecuali hamba-hambaMu dari antara mereka yang ikhlas.  (QS.Al-Hijr: 39-40).

Seseorang yang ikhlas ibarat orang yang sedang membersihkan beras dari kerikil-kerikil dan batu-batu kecil di sekitar beras. Maka, beras yang dimasak menjadi nikmat dimakan. 

Tetapi jika beras itu masih kotor, ketika nasi dikunyah akan tergigit kerikil dan batu kecil. Demikianlah keikhlasan, menyebabkan beramal menjadi nikmat, tidak membuat lelah, dan segala pengorbanan tidak terasa berat. Sebaliknya, amal yang dilakukan dengan riya’ akan menyebabkan amal tidak nikmat.

Demikian kultum yang bisa saya sampaikan dalam kesempatan kali ini. Semoga apa yang saya sampaikan bermanfaat dan menjadikan kita sebagai umat yang senantiasa ikhlas beribadah dan pada ketetapan Allah SWT. 

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Kultum Singkat Tentang Ikhlas 4: Ikhlas dalam Beribadah

Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh.

Hadirin dan jamaah sekalian, pertama-tama mari bersama-sama kita ucapkan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah mempertemukan kita.

Alhamdulillahirabilalamin.

Ucapan syukur tersebut tidak lengkap rasanya, jika tidak ditemani oleh perasaan ikhlas yang mendalam. Sehubungan dengan itu, pada kesempatan kali ini, saya akan membawakan ceramah singkat tentang ikhlas dalam beribadah.

Pernahkah Anda bosan saat menjalankan ibadah? Atau enggan melaksanakan perintah wajib akibat ada kesibukan tertentu? Situasi ini tentunya menjadi permasalahan rumit, seandainya tidak dijalankan secara sukarela.

Allah SWT telah memberikan kita aturan melalui agama Islam, sehingga berbagai ketentuan wajib harus segera dijalankan. Sebagai contohnya di bulan Ramadhan ini, masyarakat Muslim seluruh dunia berkewajiban untuk berpuasa.

Aturan itu terlampir dalam surat Al-Baqarah ayat 183, sementara ketentuan lengkapnya diatur melalui ayat 184-185. Seseorang muslim wajib menjalankan ibadah puasa karena Allah SWT, dijalankan penuh perasaan ikhlas.

Lantas, bagaimana jika kita tidak ikhlas dalam beribadah? Hal ini tentunya tidak dapat dinilai lewat orang lain, melainkan hanya bisa dipantau melalui diri sendiri. Keihklasan sesungguhnya berasal dari hati nurani masing-masing.

Semakin tinggi tingkat iman atau kepercayaan seseorang, maka keikhlasan yang mampu dipegang teguh olehnya juga semakin besar. Oleh karena itu, akhlak terpuji ikhlas mampu menyelesaikan berbagai permasalahan tanpa terpatok urusan duniawi.

Ikhlas mengajarkan kita untuk bisa beribadah tanpa memikirkan berbagai hal yang bertentangan dengan hati nurani. Orang yang sudah ikhlas dalam beribadah akan menjalankan kewajiban tersebut tanpa memikirkan hasil dan pengembalian.

Ibadah dengan ikhlas berarti semata-mata dilaksanakan karena Allah SWT. Semua hal yang diberikan kembali dipasrahkan dengan sikap tawakal dan berserah diri.

Mari kita terapkan ikhlas dalam beribadah agar tidak tersesat dalam menjalankan perintah-Nya. Semoga syafaat serta karunia-Nya selalu menyertai kita.

Wassalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh.

Kultum Singkat Tentang Ikhlas 5: Ikhlas dalam Kehidupan

Sahabat muslim yang dirahmati oleh Allah, saya ingin menyampaikan ceramah singkat tentang ikhlas di dalam kehidupan.

Ada banyak dimensi bentuk ikhlas di dalam kehidupan kita, yaitu ikhlas dalam melakukan pekerjaan, ikhlas dalam melakukan ibadah, ikhlas dalam beramal, dan masih banyak lagi.

Di dalam konteks ibadah, bersikap ikhlas adalah menjalankan ibadah dengan penuh rasa ikhlas karena Allah SWT dan bukan karena sikap lainnya.

Untuk menekankan betapa pentingnya sikap ikhlas ini, mari kita renungkan sebuah hadis dari Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu, ia berkata:

Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى، فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ، فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيبُهَا، أَوِ امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا، فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ

Innamā al-aʿmālu bil-niyyāt, wa innamā likulli imri’in mā nawā, fa-man kānat hijratuhu ilā Allāhi wa rasūlihi;

fa-hijratuhu ilā Allāhi wa rasūlihi, wa-man kānat hijratuhu li-dunyā yuṣībuhā, aw imra’atin yankiḥuhā, fa-hijratuhu ilā mā hājara ilayhi.

Artinya: "Sesungguhnya setiap amal itu (tergantung) pada niat, dan sesungguhnya setiap orang itu akan mendapatkan sesuai dengan apa yang ia niatkan.

Barangsiapa hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya.

Dan barangsiapa hijrahnya karena dunia atau karena seorang wanita, maka hijrahnya karena itu." (HR. Bukhari dan Muslim)

Jika tidak dilandasi dengan keikhlasan, maka agama yang kita anut saat ini akan menjadi lebih runyam.

Seolah tidak ada efek atau hal yang membekas dari agama itu sendiri.

Banyak orang jadi sibuk dengan urusan dunianya dan tidak menempatkan agama sebagai sesuatu yang utama dalam hidupnya.

Semoga kita dihindarkan dari sikap-sikap seperti itu.

Dengan melakukan ikhlas dalam beragama, maka segala urusan dalam hidup akan menjadi lebih baik, lebih tenang, dan lebih terang, sehingga beragama menjadi lebih mudah.

Sikap ikhlas ini sangat penting untuk dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini karena segala amalan yang tidak disadari dengan sikap ikhlas, maka tidak akan sah di mata Allah SWT.

Semakin ikhlas seseorang dalam melakukan amal kebaikan, maka akan semakin besar juga balasan yang diterima oleh kita dan amalan itu pun akan semakin bernilai di mata Allah SWT.

Sekian ceramah singkat tentang ikhlas ini, semoga berguna dan bermanfaat untuk kita semua.

Ceramah Singkat Tentang Ramadhan Penuh Berkah
Kultum Singkat Tentang Ikhlas (Unsplash)

 

Kultum Singkat Tentang Ikhlas 6: Ikhlas, rahasia sukses dunia dan akhirat

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Saudara-saudara sekalian, kita seringkali mendengar kata-kata sukses. Namun, apa sebenarnya makna sukses itu? Apakah hanya sebatas materi atau jabatan? Tentu saja tidak.

Sukses yang hakiki adalah sukses yang membawa kita kepada kebahagiaan dunia dan akhirat. Dan rahasia untuk meraih sukses itu adalah ikhlas.

Ikhlas adalah kunci untuk membuka pintu rezeki dan keberkahan. Ketika kita bekerja dengan ikhlas, Allah SWT akan memudahkan segala urusan kita.

Tidak hanya itu, ikhlas juga akan membuat kita menjadi pribadi yang lebih bertanggung jawab, disiplin, dan jujur.

Bagaimana cara menerapkan ikhlas dalam kehidupan sehari-hari? Pertama dengan bekerja dengan sungguh-sungguh. Niatkan setiap pekerjaan sebagai ibadah kepada Allah Swt.

Kedua, menolong sesama. Selalu berikan bantuan tanpa mengharapkan balasan. Dari Abu Hurairah Ra, Nabi Saw bersabda, "Barangsiapa yang melapangkan satu kesusahan dunia dari seorang Mukmin, maka Allâh melapangkan darinya satu kesusahan di hari Kiamat. Barangsiapa memudahkan (urusan) orang yang kesulitan, maka Allâh Azza wa Jalla memudahkan baginya (dari kesulitan) di dunia dan akhirat. Barangsiapa menutupi (aib) seorang Muslim, maka Allâh akan menutup (aib)nya di dunia dan akhirat."

Ketiga, bersabar dalam menghadapi cobaan. Yakinlah bahwa Allah Swt. selalu memberikan yang terbaik. Hal ini sesuai dengan firman-Nya Surat An-Nahl ayat 96.

وَلَنَجْزِيَنَّ الَّذِينَ صَبَرُوا أَجْرَهُم بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

"Dan, sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan."

Saudara-saudara, mari kita jadikan ikhlas sebagai pedoman hidup kita. Dengan ikhlas, kita akan merasakan kedamaian hati dan kebahagiaan yang hakiki.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Kultum Singkat Tentang Ikhlas 7: Ikhlas dalam Keberhasilan Pribadi

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah yang, berkat-Nya kita bisa dikumpulkan pada hari ini.

Pada kesempatan hari ini, saya akan menyampaikan kultum ikhlas. Ikhlas dalam konteks ini mengacu pada usaha dan kerja keras yang dilakukan dengan niat yang tulus dan tanpa mempersekutukan apa pun selain Allah.

Dalam Al-Quran, Allah SWT berfirman, “Katakanlah: ‘Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.'” (Q.S. Al-An’am, 6:162). Ayat ini mengajarkan kepada kita bahwa semua tindakan kita, termasuk usaha meraih kesuksesan, seharusnya dilakukan dengan niat yang murni untuk Allah.

Contoh nyata ikhlas dalam mencapai keberhasilan adalah ketika kita bekerja keras untuk mencapai tujuan kita, bukan hanya untuk meraih penghargaan atau popularitas di mata dunia, tetapi untuk memperoleh rida Allah. 

Misalnya, dalam dunia pendidikan, kita belajar dan berusaha sebaik mungkin bukan hanya demi nilai atau gelar, melainkan untuk mengembangkan diri dan kemampuan yang diberikan Allah.

Namun, tantangan yang sering muncul adalah godaan riya (pamer) dan hasad (iri) dari lingkungan sekitar. 

Oleh karena itu, kita perlu menjaga niat kita dan terus berintrospeksi agar tindakan kita tetap ikhlas. 

Itulah kultum ikhlas yang bisa saya sampaikan. Semoga ada manfaatnya

Kultum Singkat Tentang Ikhlas 8: Hakikat Ikhlas

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Ilahi Rabbi yang telah memberikan kita beribu-ribu kenikmatan, baik nikmat iman dan Islam ataupun nikmat sehat walafiat, sehingga pada hari ini kita dapat berkumpul tanpa satu halangan apa pun dan tidak kurang satu pun untuk hadir di acara yang insyaallah dimuliakan oleh Allah SWT.

Shalawat serta salam semoga terlimpahkan kepada Nabi kita Muhammad SAW, yang telah yang telah banyak mengajarkan kepada kita tentang keikhlasan. Ikhlas merupakan salah satu sunnahnya. Oleh sebab itu, kita diharuskan untuk senantiasa mengikutinya.

Ikhlas adalah amaliah hati yang tingkatannya sangat tinggi. Ikhlas berbeda dengan sabar, yang merupakan penerimaan atas suatu ketetapan, ketentuan dan sesuatu yang mengenai diri seseorang.

Ikhlas justru sebaliknya, di mana baru akan terlihat setelah terjadinya suatu amal. Orang yang ikhlas dalam beramal adalah mereka yang merasa seakan-akan tidak melakukan amal itu. Kita biasa menganalogikan ikhlas seperti halnya bekerja tanpa minta upah.

Saking tingginya amalan ini, ibadah yang mengharapkan surga belum terhitung ikhlas sebab masih mengharapkan upah dari Allah SWT. Akan tetapi, tingkatan ini sudah sangat tinggi, tidak untuk orang awam seperti saya dan Anda. Kita ini tingkatannya masih rendah.

Tapi, bukan berarti beramal karena mengharap surga dan takut neraka itu tidak baik. Menurut Imam Al-Ghazali, beramal karena mengharap surga itu hukumnya sah dan bagus serta berfaedah untuk diterimanya suatu amal.

Menurut Imam Al-Ghazali, hakikat ikhlas adalah kemurnian niat dari kotoran-kotoran yang mencampurinya. Mau sholat, ya sholat aja. Makan ya makan aja. Pergi ya pergi aja. Tanpa memikirkan hal-hal lain.

Allah SWT berfirman melalui Al-Qur'an pada Surat Al-Bayyinah ayat 5:

وَمَآ اُمِرُوْٓا اِلَّا لِيَعْبُدُوا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ ەۙ حُنَفَاۤءَ وَيُقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُوا الزَّكٰوةَ وَذٰلِكَ دِيْنُ الْقَيِّمَةِۗ - 5

Artinya: "Mereka tidak diperintah, kecuali untuk menyembah Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya lagi hanif (istiqomah), melaksanakan sholat, dan menunaikan zakat. Itulah agama yang lurus (benar)." (QS Al-Bayyinah: 5)

Ayat tersebut menunjukkan bahwa betapa tingginya derajat sifat ikhlas. Dengan ikhlas, semua orang dengan profesinya masing-masing telah menjadi seorang sufi (orang yang bersih hatinya). Dengan didasari rasa ikhlas ini, seorang pedagang akan menjadi pedagang yang baik dan jujur, seorang petani menjadi petani yang baik, seorang pejabat menjadi pejabat yang baik, dan seterusnya.

Menurut Imam Al-Ghazali, "Semua manusia akan rusak, kecuali manusia yang berilmu. Semua manusia berilmu akan rusak, kecuali yang mengamalkan ilmunya. Semua manusia berilmu yang mengamalkan ilmunya akan rusak, kecuali yang ikhlas. Dan orang-orang yang ikhlas pun masih dalam keadaan kekhawatiran yang besar."

Dari ungkapan Imam Al-Ghazali tersebut, semua ilmu dan amal akan sia-sia jika di dalamnya tidak ada sifat ikhlas. Ilmu dan amal itu tidak dapat dibanggakan. Bagaimana mau dibanggakan, sedangkan yang ikhlas saja masih dalam keadaan khawatir yang besar.

Maka, bapak ibu dan sahabatku sekalian. Mari, mulai saat ini kita tanamkan rasa ikhlas. Ke mana pun kita pergi, jangan lupa kita kantongi tuh ikhlas. Seperti saat ini, kalau kita sedang membawa uang, mari sisihkan ke kotak amal. Syukur-syukur yang jumlahnya besar.

Sebab menurut Imam Al-Ghazali, sifat ikhlas mempunyai prinsip dan hakikat. Kalau kita sudah mencari-cari alasan, prinsip dan hakikat itu akan hilang.

Demikian yang bisa saya sampaikan semoga ada manfaat yang bisa kita ambil untuk kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Kultum Singkat Tentang Ikhlas 9: Ciri-Ciri Orang Ikhlas

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Segala puji bagi Allah yang sudah memberikan kesempatan kepada kita untuk berkumpul di hari yang bahagia ini. Pada kesempatan kali ini saya akan memberikan kultum mengenai ikhlas dan ciri-ciri orang yang berhasil bersikap ikhlas.

Rasulullah SAW bersabda:

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص : اِنَّ اللهَ لاَ يَنْظُرُ اِلىَ اَجْسَامِكُمْ وَلاَ اِلىَ صُوَرِكُمْ وَ لٰكِنْ يَنْظُرُ اِلىَ قُلُوْبِكُمْ. مسلم

Artinya:

Dari Abu Hurairah RA, ia berkata Rasulullah SAW pernah bersabda: “Sesungguhnya Allah tidak melihat (menilai) bentuk tubuhmu dan tidak pula menilai kebagusan wajahmu, tetapi Allah melihat (menilai) keikhlasan hatimu.” (HR Muslim).

Melalui hadis ini kita bisa mengetahui bahwa ikhlas menjadi salah satu kunci agar amal ibadah kita diterima oleh Allah SWT. Bersikap ikhlas adalah dimulai dengan bersikap qanaah atau menerima segala ketetapan dari Allah kepada kita.

Orang-orang yang berhasil untuk ikhlas akan memiliki beberapa ciri berikut ini:

  • Terjaga dari segala sesuatu yang diharamkan oleh Allah SWT, baik bersama manusia atau sendiri.

Disebutkan dalam hadits,

“Aku beritahukan bahwa ada suatu kaum dari umatku datang di hari kiamat dengan kebaikan seperti Gunung Tihamah yang putih, tetapi Allah menjadikannya seperti debu-debu yang beterbangan. Mereka adalah saudara-saudara kamu, dan kulitnya sama dengan kamu, melakukan ibadah malam seperti kamu. Tetapi mereka adalah kaum yang jika sendiri melanggar yang diharamkan Allah.” (HR Ibnu Majah)

  • Senantiasa beramal di jalan Allah SWT baik dalam keadaan sendiri atau bersama orang orang lain, baik ada pujian ataupun celaan.

Ali bin Abi Thalib ra. berkata,“ Orang yang riya memiliki beberapa ciri; malas jika sendirian dan rajin jika di hadapan banyak orang. Semakin bergairah dalam beramal jika dipuji dan semakin berkurang jika dicela.”

  • Selalu menerima apa adanya yang diberikan oleh Allah SWT dan selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah SWT.
  • Mudah memaafkan kesalahan orang lain.

Dari penjelasan tersebut, sudahkah kita menjadi salah satu dari orang yang ikhlas? Menjadi ikhlas butuh proses dan niat yang tulus agar apa yang dilakukan baik lisan maupun tulisan mencerminkan sikap ikhlas tersebut.

Semoga kita semua dimudahkan oleh Allah SWT untuk menjadi pribadi yang ikhlas dalam melakukan apapun di dunia ini. Demikian kultum yang bisa saya sampaikan semoga bisa bermanfaat.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Kultum Singkat Tentang Ikhlas 10: Ikhlas, jalan menuju ketenangan hati

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Saudara-saudara sekalian, dalam kehidupan sehari-hari, kita seringkali dihadapkan pada berbagai macam permasalahan dan tantangan. Hal ini tentu saja dapat menimbulkan perasaan khawatir, cemas, bahkan stres.

Namun, ada satu kunci yang dapat membantu kita menghadapi segala cobaan dengan tenang, yaitu ikhlas.

Ikhlas berarti menerima segala sesuatu yang terjadi dengan lapang dada, karena kita yakin bahwa semua itu adalah ketetapan dari Allah Swt.

Dari Shuhaib, ia berkata, Rasulullah Saw bersabda, "Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Seluruhnya urusannya itu baik. Ini tidaklah didapati kecuali pada seorang mukmin. Jika mendapatkan kesenangan, maka ia bersyukur. Itu baik baginya. Jika mendapatkan kesusahan, maka ia bersabar. Itu pun baik baginya." (HR. Muslim, no. 2999)

Ketika kita ikhlas menerima takdir, hati kita akan merasa tenang dan damai. Tidak ada lagi rasa penyesalan atau kekecewaan, karena kita telah berusaha dengan maksimal dan menyerahkan hasilnya kepada Allah.

Bagaimana cara menumbuhkan sikap ikhlas? Ada banyak cara, tetapi metode ini bisa untuk dicoba.

Pertama, berdoa dan berserah diri kepada Allah: Mintalah kekuatan dan kesabaran dalam menghadapi cobaan. Kemudian, perbanyak dzikir untuk mengingat Allah Swt. melalui menyebut asma-Nya secara terus-menerus.

Lalu berbuat baik kepada sesama dengan cara menolong orang lain tanpa mengharapkan balasan. Terakhir, bersyukur atas nikmat Allah dan menghargai setiap anugerah yang telah diberikan oleh Allah Swt.

Saudara-saudara, mari kita bersama-sama berusaha untuk menumbuhkan sikap ikhlas dalam diri kita. Dengan ikhlas, kita akan menemukan ketenangan hati dan kebahagiaan sejati.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Itulah sepuluh kultum singkat tentang ikhlas yang bisa dijadikan referensi bila ingin membuat kultum dengan tema serupa.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Editor: Safrezi

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan