Apa Itu Konklaf Kepausan? Proses Pemilihan Paus Baru

Tifani
Oleh Tifani
24 April 2025, 15:53
Apa Itu Konklaf Kepausan
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/mrh/rwa.
Pemimpin Takhta Suci Vatikan Paus Fransiskus (kiri) memimpin Misa Akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, Kamis (5/9/2024). Misa Akbar itu bertemakan Iman, Persaudaraan, dan Bela Rasa.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Paus Fransiskus meninggal dunia pada Senin (21/4/2025). Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik menghembuskan nafas terakhirnya di usia 88.

Paus Fransiskus akan dimakamkan pada Sabtu 26 April 2025 di Basilika Santa Maria Maggiore, sesuai surat wasiatnya. Gereja tersebut diketahui sebagai gereja favorit yang paling sering dia kunjungi.

Setelah Paus tiada, berlangsung periode yang dikenal sebagai sede vacante atau "kursi yang kosong" dalam bahasa Latin. Kemudian, Dewan Kardinal akan bersidang untuk mengadakan proses rahasia pemilihan Paus baru yang dikenal sebagai konklaf.

Lalu, apa itu konklaf kepausan dan bagaimana prosesinya?

Apa Itu Konklaf Kepausan

Paus Fransiskus kunjungi Gereja Katedral Jakarta
Paus Fransiskus kunjungi Gereja Katedral Jakarta (ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/Ak/tom)

Konklaf Kepausan merupakan tradisi Gereja Katolik yang dilakukan sejak ratusan tahun lalu. Melansir laman Britannica, kata konklaf berasal dari bahasa Inggris, conclave, yang artinya pertemuan pribadi atau rahasia. Pertemuan tersebut adalah pertemuan para kardinal Gereja Katolik dunia yang dilakukan secara tertutup untuk memilih seorang Paus.

Sementara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konklaf artinya 'sidang para kardinal yang diadakan untuk memilih Paus yang baru' atau 'tempat para kardinal bersidang untuk memilih Paus yang baru'. Kata ini tergolong kata benda yang berkaitan dengan Katolik.

Konklaf kepausan atau pertemuan para kardinal untuk memilih Paus baru yang digelar di Vatikan. Proses ini melibatkan sistem pengasingan ketat dan proses pemungutan suara terperinci, yang dilakukan di dalam Kapel Sistina, Istana Vatikan.

Konklaf biasanya dimulai 15 hingga 20 hari setelah kematian Paus. Proses keamanan yang ketat diambil untuk memastikan kerahasiaan prosedur.

Selama konklaf, para kardinal tinggal di hotel Casa Santa Marta yang terletak di dalam kompleks Vatikan. Mereka tidak diperkenankan untuk keluar dari Vatikan hingga paus baru terpilih.

Area konklaf kepausan juga ditutup sepenuhnya selama pertemuan berlangsung, hanya para kardinal dan sekretaris mereka, pemimpin upacara, beberapa gerejawan tertentu dengan tugas khusus yang berkaitan dengan pemilihan, dokter, dan staf pelayanan yang boleh masuk. Selain itu, para kardinal tidak diberi akses ke semua media berita dan dilarang keras menggunakan telepon jenis apa pun atau komputer pribadi.

Proses Konklaf Kepausan

Dalam proses konklaf, hanya kardinal berusia di bawah 80 tahun yang berhak memberikan suara untuk memilih Paus. Meski secara teknis siapa pun yang Katolik dan laki-laki bisa terpilih, selama berabad-abad, Paus hampir selalu berasal dari kalangan kardinal.

Proses dimulai dengan misa pagi khusus, kemudian 120 kardinal berkumpul di Kapel Sistina. Setelah aba-aba "extra omnes" (semua keluar), area disegel, dan para kardinal dikunci di dalam konklaf untuk melakukan pemungutan suara secara rahasia hingga terpilih pengganti Paus sebelumnya.

Pemilihan paus vatikan dilakukan secara rahasia, dengan setiap kardinal menuliskan nama kandidat dalam surat suara, berdoa, dan memasukkan surat suara tersebut ke dalam sebuah piala besar. Setiap hari dilaksanakan hingga empat putaran pemungutan suara, dan seorang kandidat harus memperoleh dua pertiga suara untuk terpilih sebagai paus baru.

Tiga kardinal pencatat akan menghitung suara secara terbuka dan mencatat hasilnya. Surat suara akan dibakar di setiap sesi pemungutan suara dengan bahan kimia tertentu yang menghasilkan asap hitam atau fumata nera jika pemungutan suara tidak meyakinkan.

Sementara itu, bahan kimia penghasil asap putih atau fumata bianca digunakan untuk menandakan terpilihnya Paus baru. Seorang kandidat harus meraih dua pertiga suara mayoritas untuk menjadi Paus.

Namun jika tak ada hasil dalam banyak putaran, pemilihan mengerucut pada dua kandidat terkuat. Dalam sejarah, proses konklaf kepausan terlama pernah berlangsung selama tiga tahun, yakni pada abad ke-13, karena konflik politik, bahkan tiga kardinal meninggal dunia selama proses tersebut.

Saat ini terdapat 252 kardinal Katolik dari seluruh dunia, namun hanya 135 di antaranya yang memenuhi syarat untuk memberikan suara dalam proses konklaf. Berikut daftar kardinal yang memenusi syarat mengikuti konklaf atau sebagai kardinal elector:

  • 3 dari Eropa
  • 23 dari Asia
  • 20 dari Amerika Utara
  • 18 dari Afrika
  • 17 dari Amerika Selatan
  • 4 dari Oseania

Para kardinal yang berusia di atas ambang batas tetap dapat mengikuti proses konklaf, namun tidak memiliki hak pilih. Selama konklaf berlangsung, para kardinal dilarang berkomunikasi dengan dunia luar, termasuk menggunakan telepon, internet, atau membaca surat kabar.

Sementara itu, selama masa kekosongan ini, para College of Cardinals akan mengelola Gereja Katolik Vatikan. Mereka menjalankan urusan harian Gereja, namun dengan kekuasaan terbatas.

Sebagian besar administrasi pusat Vatikan pun berhenti beroperasi. Biasanya para kepala departemen Vatikan juga akan mengundurkan diri dari jabatannya hingga dikonfirmasi ulang atau diganti oleh Paus yang baru.

Proses Pengangkatan Paus Terpilih Dalam Konklaf

Setelah menerima pemilihannya, paus baru mengenakan jubah resmi dan duduk di singgasana Kapel Sistina untuk menerima penghormatan dari para kardinal lainnya. Selanjutnya, kardinal diakon senior akan tampil di balkon Basilika Santo Petrus dan mengumumkan kepada umat dalam bahasa Latin:

"Annuntio vobis gaudium magnum. Habemus Papam" (Saya mengumumkan kepada Anda suatu sukacita besar. Kita memiliki seorang paus)

Nama paus baru dan nama kepausan yang dipilihnya juga diumumkan. Paus kemudian muncul di balkon dan memberikan sambutan serta berkat perdananya kepada umat yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus.

Beberapa hari kemudian, ia akan memimpin misa untuk menandai dimulainya masa pelayanannya sebagai pemimpin tertinggi Gereja Katolik.

Demikian ulasan lengkap mengenai apa itu konklaf kepausan. Prosesi pemilihan paus yang telah berlangsung berbad-abad.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Editor: Safrezi

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...