Menilik Kandungan Gizi Udang dan Dampaknya Jika Mengonsumsi Berlebihan
Udang menjadi salah satu hidangan laut (seafood) yang menarik untuk dibahas karena menjadi konsumsi favorit bagi banyak orang. Tak hanya dengan rasanya yang nikmat, tetapi juga karena kandungan gizi udang yang sangat baik untuk tubuh.
Udang adalah binatang yang hidup pada umumnya di dasar perairan seperti sungai, danau, maupun laut. Udang memiliki tubuh yang unik karena transparan dan mampu berenang sekaligus berjalan.
Ketika hidup dan belum dimasak, udang berwarna putih sedikit keabuan dan cenderung bening. Namun, ketika udang sudah disajikan dalam bentuk makanan, pada umumnya penampilannya berwarna orange.
Berkaitan dengan udang, tentu menarik membahas kandungan gizi udang. Oleh karena itu, simak ulasan berikut untuk memahami beragam kandungan gizi udang.
Kandungan Gizi Udang
Udang dapat dikonsumsi dengan cara digoreng, dibakar, dijadikan salad udang, dikukus, dan lain sebagainya. Udang kerap disajikan sebagai tambahan dalam makanan lain.
Meskipun ukurannya kecil, ternyata kandungan gizi udang sangat beragam. Berikut penjelasan masing-masing kandungan gizi udang tersebut melansir dari halodoc.com.
1. Protein
Kandungan gizi udang yang mencolok adalah protein dalam udang. Kandungan protein dalam udang adalah sebanyak 101 kalori dan 19 gram protein dalam setiap 15 hingga 16 ekor udang besar atau 3 ons udang. Protein ini memiliki manfaat yang beragam untuk tubuh.
Manfaat protein dalam udang yakni membentuk sel dalam tubuh, memperbaiki jaringan tubuh dan produksi enzim, hormon, zat kimia lain. Mengkonsumsi udang secara rutin dapat membantu metabolisme tubuh dengan baik.
Metabolisme tubuh yang baik tergantung pula dengan kadar kebutuhan protein tiap orang. Hal ini dapat bergantung pada jenis kelamin dan usia. Remaja pria dan pria yang sudah dewasa dan aktif umumnya memerlukan sekitar 200 gram protein per harinya. Sedangkan wanita yang aktif dan dewasa serta remaja wanita umumnya memerlukan 170 gram protein per harinya.
Sementara anak memerlukan protein sebanyak 140 gram. Anak-anak dapat memperoleh kadar protein tersebut dalam dua kali makan per hari.
2. Antioksidan
Kandungan gizi udang yang kedua yakni adanya antioksidan. Antioksidan mampu mencegah kerusakan sel, menangkal radikal bebas, hingga mencegah penuaan dini. Udang juga mengandung antioksidan yang disebut dengan astaxanthin yang mampu mengatasi peradangan.
3. Yodium
Kandungan gizi udang berikutnya adalah yodium. Yodium diperlukan bagi tubuh tetapi hanya dapat diperoleh dari asupan makanan. Yodium memiliki peran penting mendukung kinerja kelenjar tiroid untuk memproduksi hormon. Risiko penyakit seperti ketidaksuburan, autoimun, kanker tertentu dan gondok pun dapat berkurang dengan rutin mengkonsumsi makanan dengan yodium,
4. Kalsium
Kandungan gizi udang berikutnya adalah adanya kalsium. Kalsium sangat baik untuk menjaga kesehatan gigi dan tulang. Tak hanya itu, manfaat kalsium lainnya yakni meningkatkan kinerja otot agar semakin baik, fungsi saraf, hormon, dan pembekuan darah yang diperlukan saat terluka. Kalsium juga mampu menurunkan tekanan darah tinggi hingga meredakan sindrom sebelum menstruasi dan menurunkan berat badan.
Setiap orang yang berusia lebih dari 9 tahun memerlukan asupan kalsium hingga 1000 sampai 1300 miligram per harinya. Sedangkan wanita dengan usia 9 hingga 18 tahun memerlukan kalsium sebanyak 814 miligram setiap hari.
5. Asam Lemak Omega-3
Asam lemak omega-3 adalah lemak baik yang bermanfaat bagi tubuh. Kandungan gizi udang yang berupa asam lemak omega-3 ini mampu menurunkan berbagai risiko penyakit seperti jantung, mencegah depresi, alzheimer, radang sendi, dan asma.
Asam lemak omega-3 mampu mengontrol kadar trigliserida yang juga menurunkan risiko penyakit jantung. Manfaat ini tentunya sangat baik untuk orang yang memiliki keturunan penyakit jantung.
Dampak Konsumsi Udang Berlebihan
Setelah memahami kandungan gizi udang, tentu perlu memahami terkait udang yang dikonsumsi secara berlebihan. Hindari mengkonsumsi udang dengan berlebihan karena kolesterol dalam udang cenderung tinggi dan memicu penyakit lainnya. Risiko yang dapat muncul ketika mengkonsumsi udang secara berlebihan selain tingginya kadar kolesterol adalah peningkatan risiko kanker payudara.
Kemudian, udang yang dapat meningkatkan risiko kanker payudara adalah udang yang dikonsumsi tersebut telah melewati proses ekspor sehingga memerlukan bahan pengawet tertentu seperti 4-heksilresorsinol yang merupakan zat untuk mencegah perubahan warna pada udang sehingga udang lebih terlihat segar.
Kolesterol yang tinggi dapat menyebabkan penyakit jantung, gangguan pembuluh darah, dan lain sebagainya. Tak hanya itu, kandungan gizi udang yang bermanfaat tersebut justru memicu tekanan darah tinggi jika dikonsumsi secara berlebih. Setiap 100 gram udang mengandung 180 hingga 200 miligram natrium.
Jika memasak garam dengan udang sebaiknya berhati-hati. Pasalnya tambahan natrium yang sedikit justru membuat konsumsi udang berbahaya karena kadarnya melewati batas. Natrium yang terlalu banyak dapat memicu tekanan darah tinggi hingga osteoporosis.
Selain itu, udang mungkin menjadi sumber alergi bagi beberapa orang. Jika setelah mengkonsumsi udang kemudian timbul rasa gatal atau gejala alergi lainnya, segera obati atau periksakan diri ke dokter.