Mengenal Sejarah Uni Soviet Berdiri dan Daftar Pemimpin Penting

Ghina Aulia
6 Maret 2023, 22:50
Sejarah Uni Soviet.
New Frame
Vladimir Lenin.

Uni Soviet merupakan salah satu negara yang berjaya pada era Perang Dunia I. Diketahui bahwa daerah kekuasaannya sekarang terbagi atas kawasan Rusia dan sekitarnya.

Terhitung ada 15 negara pecahan Uni Soviet yang sudah berdaulat. Di antaranya adalah Belarusia, Uzbekistan, Rusia, Ukraina, Georgia, Kazakhstan, Lituania, Moldova, Latvia, Estonia, Tajikistan, Armenia, Kirgistan, Turkmenistan, dan Azerbaijan.

Berhubungan dengan hal itu, kali ini Katadata.co.id akan membahas lebih lanjut tentang sejarah Uni Soviet yang sempat bersekutu dengan berbagai negara dari benua Asia saat perang dingin berlangsung. Berikut pembahasannya.

Sejarah Uni Soviet

Sejarah Uni Soviet bermula pada 30 Desember 1922. Saat itu, Uni Soviet dipimpin oleh kepala negara bernama Mikhail Kalinin.

Secara harfiah, nama Soviet diambil dari bahasa Rusia yang disebut Soviet, yang berarti dewan, majelis, atau nasihat. Mengutip buku Encyclopedia Americana, istilah majelis juga bisa merujuk pada suatu organisasi.

Uni Soviet tercatat sebagai negara paling besar di dunia. Luasnya mencapai 22.402.200 km persegi. Kawasannya mencakup Rusia secara keseluruhan dan daerah luas yang berada mengelilinginya. Di mana, seperenam atau sekitar 17% wilayah merupakan daratan. Sedangkan seperempat atau 25% berada di benua Eropa, yang mana daerah tersebut dijadikan pusat ekonomi dan budaya. Sementara itu, wilayah timurnya merupakan daratan Asia, dengan penduduk yang menjamah kawasan Samudera Pasifik.

Uni Soviet memiliki batas negara terpanjang di dunia, yakni sekitar 60 ribu kilometer. Kawasan tersebut juga berbatasan dengan Afghanistan, Finlandia, Cekoslovakia, Hungaria, Iran, Korea Utara, Mongolia, Norwegia, Polandia, RRC, Rumania, dan Turki. Bahkan, pada 1949 hingga 1911, Uni Soviet dan Amerika Serikat hanya dipisahkah oleh Selat Bering.

Catatan Kependudukan

Mengutip dari Buku Fakta CIA (1990), dijelaskan bahwa tercatat di tahun 1989, Uni Soviet memiliki 70 persen populasi dari bangsa Slavia Timur. Kemudian, 12 persennya dari Turki. Sisanya adalah pendudukan minoritas yang masing-masing kurang dari 10 persen.

Sementara itu, dari segi agama, tercatat 60 persen menganut ateisme. 20 persen merupakan Kristen Ortodoks dan 15 persen Islam. Kemudian sisanya mempercayai agama lain.

Sejarah Berdirinya Uni Soviet

Sebelum Uni Soviet hadir, pemerintahan Rusia berbentuk kekaisaran. Di dalam sejarah, tercatat Tsar Rusia terakhir adalah Nicolas tsar II.

Nicholas II dipaksa mundur pada 1917, sementara, terjadi gejolak yang membuahkan Revolusi Rusia. Saat itulah, Rusia terlibat dalam Perang Dunia I. Kemudian, Pemerintahan Sementara Rusia mengambil alih kekuasaan dalam pengelolaan negara.

Tak bertahan lama, kaum Bolshevik berhasil menggunakan mereka dan kemudian dikuasai oleh Vladimir Lenin melalui Revolusi Oktober pada 1917.

Lima tahun setelahnya, Uni Soviet resmi didirikan di bawah kepemimpinan Lenin. Adapun yang tergabung di dalam Uni Soviet kala itu ialah Republik Sosialis Federasi Soviet Rusia, Republik Sosialis Soviet Ukraina, RSS Byelorusia, dan RSFS Transkaukasia. Masing-masing partai tersebut dipimpin oleh kaum Bolshevik.

Pergantian Pemimpin

Sejarah Uni Soviet masih berlanjut ketika Vladimir Lenin meninggal dunia. Dalam pemerintahannya, Uni Soviet berhasil memodernisasi sistem pertanian dengan program kolektivitas. Hal ini mengacu pada sistem sosialis yang mereka anut.

Sayangnya, kebijakan Lenin justru mencekik rakyat. Sehingga banyak dari mereka yang mati kelaparan. Tak sedikit juga yang dibuang ke kamp-kamp konsentrasi di Siberia. Diketahui bahwa di kamp, sekelompok orang biasanya diperbudak untuk melakukan suatu hal.

  • Kepemimpinan Stalin

Pasca Lenin memimpin, Stalin menjadi kepala pemerintahan yang terkenal dengan kekejamannya. Ia bahkan tidak segan menghabisi orang-orang yang menentang.

Pada 1937, terjadi ‘pembersihan besar-besaran’ oleh Uni Soviet untuk menyisakan masyarakat yang pro dengan pemerintahan Uni Soviet saat itu.

Pada tahun 1939, Uni Soviet berhasil berekspansi menyabet kawasan Polandia, Baltik dan Bessarabia melalui pakta non-agresi bersama Jerman yang kala itu berada di bawah kepemimpinan Adolf Hitler.

Tidak berjalan mulus, perluasan pengaruh ke Polandia ternyata membuahkan peristiwa Pembantaian Katyn. Tercatat ada sekitar 20 ribu orang Polandia yang terbunuh oleh pihak Uni Soviet.

Selain itu, Jerman juga ternyata tidak benar-benah mematuhi perjanjian yang tercantum di dalam pakta non-agresi. Pihaknya justru menyerang Uni Soviet pada 1941. Peristiwa ini biasa disebut Operasi Barbarossa.

Setelah itu, terjadi pergolakan antara Uni Soviet dan Jerman yang sulit dihentikan. Setelah perang, Uni Soviet memilih untuk mengubah strategi.

  • Kepemimpinan Khrushchev

Stalin turun jabatan ketika wafat pada tahun 1953. Nikita Sergeyevich Khrushchev merupakan politikus aktif yang menggantikan Stalin.

Khrushchev diketahui memiliki peran cukup banyak bagi Uni Soviet, terlebih saat berlangsungnya peran dingin. Ia juga mendukung pengembangan aspek di berbagai sektor, seperti proyek luar angkasa dan reformasi politik.

Menjabat hingga 1964, Khrushchev merupakan pemenang dalam perebutan jabatan yang cukup alot sepeninggal Stalin.

Melalui Kongres Partai Komunis Uni Soviet ke-20, Khrushchev menyampaikan pidato yang membahas tentang kebijakan dan program yang sebelumnya diterapkan Stalin. Salah, satunya adalah pembantaian massal.

Pada masa kepemimpinannya, Khrushchev menerapkan kebijakan pemotongan anggaran pertahanan konvensional. Lantaran ia menjadikan pengembangan rudal sebagai ujung tombak pertahanan Uni Soviet.

  • Kepemimpinan Brezhnev

Leonid Brezhnev merupakan pemimpin Uni Soviet terakhir yang sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai Komunis Kedua sekitar 1964-1982. Tak hanya itu, ia juga sempat menjadi Ketua Presidium Majelis Agung.

Brezhnev dinilai berhasil membawa Uni Soviet mencapai kestabilan politik. Ia juga dianggap sukses dalam menerapkan kebijakan luar negeri.

Namun, pemerintahannya tak luput dari kasus korupsi dan stagnansi serta ketertinggalan teknologi yang jauh tertinggal dari negara-negara Barat.

Brezhnev memimpin Uni Soviet dari tahun 1964 hingga 1982. Dikabarkan meninggal dunia karena serangan jantung, Brezhnev digantikan oleh Yuri Andropov.

Editor: Intan

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...