Menilik Ide Tausiyah 10 Hari Terakhir Malam Ramadhan
Tausiyah 10 hari terakhir Ramadhan kerap disampaikan. Pasalnya, sepuluh hari terakhir tersebut, salah satunya adalah malam Lailatul Qadar yang sangat istimewa bagi orang muslim.
Malam Lailatul Qadar adalah malam seribu bulan yang memiliki keistimewaan. Seluruh umat muslim sangat mendambakan malam yang penuh berkah itu.
Berkaitan dengan tausiyah 10 hari terakhir Ramadhan, terdapat amalan yang dapat menjadi gagasan tausiyah tersebut. Untuk mengetahui lebih lanjut, simak ulasan berikut.
Tausiyah 10 Hari Terakhir Malam Ramadhan
Allah SWT menjadikan bulan Ramadhan sebagai bulan yang mulia. Salah satunya adalah karena diturunkannya Al Quran. Pada hari itulah disebut dengan malam Lailatul Qadar. Berikut beberapa tausiyah 10 hari terakhir Ramadhan yang dapat menginspirasi melansir dari kemenag.go.id.
1. Al-Quran Sebagai Petunjuk Hidup Manusia
Al Quran diturunkan sebagai petunjuk bagi manusia. Tausiyah 10 hari terakhir Ramadhan juga dapat menyampaikan nilai-nilai yang berkaitan dengan turunnya Al Quran.
Di dalam Al Quran, terdapat penjelasan dan pembeda antara yang hak dan bathil. Allah SWT menghendaki umat-Nya berpuasa pada bulan tersebut.
“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu.” (QS. Al Baqarah: 185).
2. Perintah Beribadah Sungguh-sungguh Pada 10 Hari Terakhir
Tausiyah 10 hari terakhir Ramadhan dapat berupa perintah beribadah bersungguh-sungguh. Keutamaan beribadah yang benar dan bersungguh-sungguh pada 10 hari terakhir di bulan Ramadhan adalah menjadi kegiatan yang produktif.
Pasalnya, Rasulullah SAW juga memanfaatkan waktu tersebut untuk beribadah dengan sungguh-sungguh. Kesungguhan Rasulullah SAW dalam beribadah melebihi ibadah di lain waktu.
Keutamaan beribadah itu selaras dengan hadist yang memiliki terjemahan sebagai berikut:
“Dari Aisyah RA, Rasulullah SAW sangat bersungguh-sungguh (beribadah) pada sepuluh hari terakhir (bulan ramadhan), melebihi kesungguhan beribadah di selain (malam) tersebut. (HR. Muslim).
Frasa ‘bersungguh-sungguh’ artinya agar ibadah tersebut konsisten. Oleh karena itu, tunjukkan keistiqomahan untuk beribadah sepanjang 10 hari tersebut. Faktor utamanya adalah 10 hari terakhir bulan Ramadhan adalah malam-malam penutup yang penuh berkah. Setiap amalan manusia dinilai dari amalan penutupnya.
Kedua, 10 malam terakhir merupakan malam yang paling dicintai oleh Rasulullah SAW. Ketiga, ada malam Lailatul Qadar diantara 10 malam tersebut dan kemuliaannya akan sangat dirindukan. Pasalnya, keutamaan beribadahnya lebih dari beribadah sepanjang 1000 bulan.
Keempat, Rasulullah SAW menunjukkan agar umatnya tidak terlena dalam kesibukan persiapan hari raya sehingga lupa akan Ramadhan. Hal ini menjadi fenomena yang cukup sering ditemui di masyarakat.
3. Ibadah yang dapat Dilakukan pada 10 Hari Terakhir Bulan Ramadhan
Tausiyah 10 hari terakhir Ramadhan juga dapat berupa ibadah apa saja yang dapat dilakukan saat 10 hari tersebut. Berikut beberapa ibadah yang dapat dilakukan dalam 10 hari terakhir Ramadhan tersebut.
Sholat Malam Bersama Keluarga Maupun Sendirian
Rasulullah SAW tidak tidur pada 10 malam terakhir. Rasulullah SAW memutuskan beribadah seperti shalat, dzikir, berdoa, dan lainnya hingga tiba waktu fajar.
Kebiasaan beribadah dalam 10 malam ini juga ditularkan kepada seluruh anggota beliau. Rasulullah SAW ingin seluruh keluarganya menikmati kesyahduan beribadah sepanjang malam.
Hal ini selaras dengan yang disampaikan oleh Aisyah RA dengan terjemahan sebagai berikut:
“Rasulullah SAW biasa ketika memasuki 10 Ramadhan terakhir, beliau kencangkan ikat pinggang (bersungguh-sungguh dalam ibadah), menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah, dan membangunkan istri-istrinya untuk beribadah.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
I’tikaf Di Masjid Sepanjang Malam
Ibadah lain yang dapat menjadi gagasan tausiyah 10 hari terakhir Ramadhan adalah I’tikaf. I’tikaf merupakan kegiatan berdiam di masjid untuk beribadah kepada Allah SWT.
Seseorang tersebut tidak akan keluar masjid kecuali untuk memenuhi kebutuhannya sebagai manusia. Contohnya makan, ke kamar mandi, dan lain sebagainya.
I’tikad artinya melakukan ibadah tersebut memang memilih tempat yang khusus yakni masjid untuk mendekatkan diri kepada Allah. Ibadah yang dilakukan dapat berupa dzikir, doa, membaca Al Quran, shalat sunnah, shalawat, istighfar, taubat, dan lain sebagainya.
I’tikaf juga dapat dilakukan di rumah jika tidak memungkinkan pergi ke masjid. Rasulullah SAW beri’tikaf pada 10 hari terkahir bulan Ramadhan.
Tilawah Al Quran dan Memahami Terjemahannya
Tausiyah 10 hari terakhir Ramadhan yang berikutnya dapat berupa tilawah Al Quran. Tilawah Al Quran merupakan ibadah yang mudah dilakukan dengan keutamaan yang besar. Ibadah ini menjadi sangat istimewa bagi umat muslim khususnya bagi yang setiap hari harus beraktivitas yang lain seperti bekerja, sehingga satu kali khatam al Quran sangatlah berharga.
Itulah beberapa gagasan yang dapat dijadikan tausiyah 10 hari terakhir Ramadhan.