5 Sunnah Makan Kurma Ini Patut untuk Diketahui
Sunnah merupakan salah satu patokan umat Islam dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Bersifat anjuran dari Rasulullah SAW, simak pengertian dari para ahli di bawah ini.
Muhadditsin mengartikan sunnah sebagai segala sesuatu yang dinukilkan dari Nabi Muhammad SAW. Termasuk perkataan, perbuatan, maupun taqrir, pengajaran, kelakuan, perjalanan hidup sebelum maupun sepeninggal Nabi Muhammad SAW.
Mengutip dari Al Manhaj, Salaf menjelaskan bahwa sunnah adalah petunjuk yang dilaksanakan oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya, baik tentang ilmu, itikad (keyakinan), perkataan maupun perbuatannya.
Sementara itu, melalui kitab Qaqaa’idut Tahits oleh Muhammad Jamaluddin al-Qasimi dkk menerangkan bahwa sunnah menurut istilah syariat adalah segala sesuatu yang bersumber dari Nabi Muhammad SAW dalam bentuk qaul (ucapan), fi’il (perbuatan), taqrir (penetapan), sifat tubuh serta akhlak yang dimaksudkan dengannya sebagai pensyariatan bagi umat Islam.
Salah satu sunnah yang populer adalah anjuran Nabi SAW dalam mengkonsumsi kurma. Buah tersebut biasa disantap di bulan Ramadhan.
Kali ini, kami akan membahas lebih lanjut tentang sunnah makan kurma yang patut dipahami. Berikut penjelasannya.
Sunnah Makan Kurma
1. Sebelum Salat Ied
Sunnah makan kurma yang pertama yaitu ketika ingin berangkat salat Ied pada Hari Raya Idul Fitri. Hal ini diriwayatkan oleh Anas bin Malik.
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak berangkat shalat pada hari raya Idul Fitri, sehingga beliau makan beberapa buah kurma”.
Tak hanya itu, Murajja bin Raja juga menjelaskan hal serupa. Merangkum dari Almanhaj, berikut penjelasannya.
“Ubaidillah pernah memberitahukan kepadaku, dimana ia menceritakan, Anas bin Malik pernah memberitahukan kepadaku, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa beliau makan kurma itu dalam jumlah yang ganjil.”
Disunnahkan untuk mengkonsumsi kurma dalam jumlah ganjil, namun lebih dari satu. Hal tersebut mengacu pada penggunaan kata ‘tamarat’ yang merujuk pada istilah jamak yang artinya bukan satu dan lebih dari dua.
Anda dapat mengkonsumsi kurma sebanyak tiga buah. Demikian juga dengan kelipatan yang berlaku seperti tiga, lima, tujuh, sembilan, dan seterusnya.
2. Makan Kurma dengan Keju
Sunnah makan kurma dengan keju ini diriwayatkan oleh kedua anak Busyr As-Sulamiyyain. Di dalam riwayatnya dijelaskan:
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengunjungi kami, maka kami hidangkan kepada beliau, keju dan kurma kering, sedangkan beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat menyukai keju dan tamr (kurma kering).”
4. Mengutamakan Kurma Basah (Ruthob)
Sunnah makan kurma berikutnya adalah tentang memilih jenis kurma. Merangkum dari Rumaysho, Rasulullah SAW biasa memilih kurma basah saat berbuka puasa. Namun apabila tidak ada, beliau akan memakan kurma kering yang biasa disebut tamr.
Dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يُفْطِرُ عَلَى رُطَبَاتٍ قَبْلَ أَنْ يُصَلِّىَ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ رُطَبَاتٌ فَعَلَى تَمَرَاتٍ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ حَسَا حَسَوَاتٍ مِنْ مَاءٍ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasanya berbuka dengan ruthob (kurma basah) sebelum menunaikan shalat. Jika tidak ada ruthob (kurma basah), maka beliau berbuka dengan tamr (kurma kering). Dan jika tidak ada yang demikian beliau berbuka dengan seteguk air.” (HR. Abu Daud no. 2356 dan Ahmad 3: 164. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih).
5. Manfaat Konsumsi Kurma
Selain disarankan untuk dimakan dalam bentuk menjalankan sunnah, ternyata buah ini memiliki berbagai manfaat sebagaimana yang dijelaskan oleh Ibnul Qayyim.
مَنْ تَصَبَّحَ بِسَبْعِ تَمَرَاتٍ عَجْوَةً لَمْ يَضُرَّهُ ذَلِكَ الْيَوْمَ سُمٌّ وَلاَ سِحْرٌ
“Barangsiapa di pagi hari memakan tujuh butir kurma ajwa, maka ia tidak akan terkena racun dan sihir pada hari itu.” (Muttafaqun ‘alaih. HR. Bukhari no. 5779 dan Muslim no. 2047).
Kata Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As Sa’di rahimahullah bahwa yang dimaksud kurma ajwa di sini hanyalah sebagai contoh (permisalan). Manfaat kurma yang disebutkan dalam hadits tadi sebenarnya berlaku untuk seluruh kurma (bukan hanya kurma ajwa). Inilah yang disebutkan oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin dari perkataan gurunya.
Jenis-jenis Kurma
1. Kurma Ajwa
Kurma ajwa menjadi salah satu jenis yang umum dikonsumsi. Bentuknya menyerupai lingkaran dengan permukaan yang tidak beraturan. Rasanya manis dan dapat disantap pada buka puasa.
2. Kurma Safawi
Jenis kurma ini relatif lebih murah dari ajwa. Namun, rasanya tidak kalah manis. Warnanya coklat gelap hingga hitam. Kaya akan vitamin, tanaman ini dibudidayakan di Madinah.
3. Kurma Muda
Sesuai dengan namanya, kurma muda berwarna kekuningan. Demikian juga dengan dagingnya yang masih pucat.
4. Kurma Mazafati
Kurma mazafati memiliki daging yang manis dan lembut. Harganya beragam. Melansir dari Tokopedia, jenis ini dibanderol mulai dari Rp 29 ribu hingga Rp 490 ribu.
5. Kurma Barhi
Kurma barhi dikenal dengan daging buahnya yang tebal. Harganya juga beragam tergantung dari berat dan kualitas produksi.