Cuaca Ekstrem: Hindari Parkir Terbuka Cegah Mobil Terbakar
Para pengguna kendaraan disarankan untuk tidak memarkir kendaraannya di ruang terbuka dalam jangka waktu yang lama. Hal ini perlu dilakukan untuk mencegah kendaraan terbakar di tengah cuaca panas yang melanda kawasan Asia dalam beberapa waktu terakhir.
"Penting untuk menghindari parkir kendaraan di bawah sinar matahari langsung dalam jangka waktu yang lama, memeriksa kondisi kendaraan sebelum digunakan, dan memastikan tidak ada benda mudah terbakar yang diletakkan di dalam atau di sekitar kendaraan," kata pengamat otomotif sekaligus akademisi Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Martinus Pasaribu dikutip dari Antara, Minggu (30/4).
Dosen kelompok keahlian dan desain produk industri ITB itu mengatakan, untuk mencegah terjadinya kebakaran pada kendaraan saat terkena cuaca sangat panas, diperlukan langkah-langkah pencegahan yang tepat. Beberapa di antaranya: melakukan perawatan kendaraan secara rutin, serta memastikan semua bagian kendaraan dalam keadaan baik dan terawat.
Selain itu, pengguna kendaraan disarankan teratur dalam merawat kendaraan serta menerapkan sikap hati-hati saat menyimpan barang, benda atau bahan kimia yang mudah meledak di dalam kabin mobil yang terpapar panas tinggi.
Selain itu, Yannes juga menyarankan para pengguna mobil untuk selalu membawa alat pemadam api ringan di dalam kendaraan. Hal ini diperlukan sebagai langkah antisipasi jika terjadi kebakaran pada kendaraan.
Bagi pemilik kendaraan listrik, Yannes melanjutkan, hal yang perlu diketahui adalah bahwa batas aman suhu baterai kendaraan listrik bervariasi tergantung pada produsen dan model kendaraan listriknya. Pada umumnya, batas aman suhu baterai kendaraan listrik berada pada kisaran suhu di atas 45 derajat Celsius.
"Jika kendaraan listrik, seperti mobil dan sepeda motor listrik, terkena suhu yang sangat tinggi dan terpapar terik matahari secara langsung dalam waktu yang lama, maka suhu baterai dalam kendaraan dapat meningkat dan berpotensi melebihi ambang batas aman yang dapat mengakibatkan kerusakan pada baterai," kata Yannes.
Jika suhu terus meningkat dan melampaui ambang batas yang aman, maka baterai dapat mengalami kegagalan termal yang serius dan berpotensi meledak atau meledak secara spontan.
Beberapa waktu terakhir, beberapa negara si kawasan Asia terpapar cuaca panas ekstrem, termasuk Indonesia. Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, dinamika atmosfer yang tidak biasa menjadi salah satu penyebab Indonesia mengalami suhu panas dalam beberapa hari terakhir. Suhu panas ekstrem melanda negara-negara Asia sepekan terakhir.
Meski Indonesia tidak mengalami gelombang panas, tetapi, suhu maksimum udara permukaan tergolong panas. BMKG juga menyebutkan terdapat beberapa penyebab suhu panas di Indonesia di antaranya dinamika atmosfer yang tidak biasa dan suhu panas bulan April di wilayah Asia Selatan secara klimatologi dipengaruhi oleh gerak semu matahari.