Penuh Pesan Moral, Ini Cerita Ande Ande Lumut dan Klenting Kuning
Cerita Ande Ande Lumut adalah kisah legendaris masyarakat Indonesia tentang dua kerajaan yang bersatu karena pernikahan. Kisah ini memiliki nilai moral yang menarik untuk diilhami.
Dongeng Ande Ande Lumut telah ada dari dulu hingga sekarang dan dikisahkan secara turun menurun. Pasalnya, cerita Ande Ande Lumut ini mengajarkan manusia untuk berbuat baik terhadap sesama.
Agar dapat memperoleh nilai moralnya menyeluruh, menarik menilik kisahnya lengkap. Simak cerita rakyat Ande Ande Lumut dalam ulasan berikut.
Kisah Rakyat Ande Ande Lumut dan Klenting Kuning
Pada zaman dahulu kala, berdirilah kerajaan yang bernama Kerajaan Kahuripan. Kerajaan Kahuripan kemudian dibagi menjadi dua kerajaan demi mencegah terjadinya perang saudara.
Kerajaan Kahuripan berdiri menjadi Kerajaan Kediri dan Kerajaan Jenggala. Namun sebelum Raja Erlangga meninggal, beliau berpesan agar kerajaan tersebut bersatu kembali.
Kemudian, kedua kerajaan itu pun bersatu kembali dengan cara menikahkan Raden Panji Asmarabangun dari Kerajaan Jenggala dan Dewi Sekartaji yakni dari Kerajaan Kediri. Sayangnya pernikahan tersebut ditentang oleh Ibu Tiri Dewi Sekartaji.
Alasan penolakan dan penentangan itu adalah karena ibu tiri ini menginginkan putri kandungnya menjadi Ratu Jenggala. Akhirnya, ibu tiri Dewi Sekartaji pun menculik dan menyembunyikan Dewi Sekartaji dan ibu kandungnya.
Pada hari ketika Raden Panji datang untuk menikah dengan Dewi Sekartaji, Raden Panji tidak dapat menemukannya dan merasa sangat kecewa. Namun ibu tiri Dewi Sekartaji membujuknya tetap melangsungkan pernikahan dengan Intan Sari.
Raden Panji yang mendengar usulan itu pun menolak dengan tegas dan kecewa. Akhirnya Raden Panji pun memutuskan untuk mencari Dewi Sekartaji dan ibunya.
Raden Panji mengganti namanya menjadi Ande Ande Lumut dan melakukan penyamaran. Ketika dalam pencarian, Ande Ande Lumut bertemu Mbok Randa yang sedang kesulitan dan membantunya. Pada akhirnya, Mbok Randa mengangkat Ande Ande Lumut sebagai anak.
Pada suatu hari, Ande Ande Lumut meminta ibu angkatnya mengumumkan bahwa dirinya mencari calon istri. Gadis desa pun mangantre untuk melamar Ande Ande Lumut, tetapi tidak ada yang ia terima.
Dalam momen lain, Putri Sekar dan ibunya berhasil membebaskan diri. Keduanya pun mengirim surat ke Pangeran Panji tetapi alangkah kecewanya karena Raden Panji tidak ada dan berkelana.
Mendengar Dewi Sekartaji dan ibunya bebas, Intan Sari dan ibunya pun melarikan diri. Dewi Sekartaji pun berupaya bertemu dengan Pangeran Panji.
Suatu ketika, Dewi Sekartaji tiba di rumah janda dengan tiga anak gadis cantik bernama Klenting Merah, Klenting Biru, dan Klenting Ijo. Dewi Sekartaji pun mengganti namanya sebagai Klenting Kuning dan tinggal bersama janda tersebut di desa.
Kabar Ande Ande Lumut sedang mencari istri pun terdengar oleh Klenting Kuning. Ketampanan Ande Ande Lumut sangat terkenal sehingga banyak yang melamar Ande Ande Lumut.
Ibu angkat Dewi Sekartaji pun memerintahkan anaknya melamar Ande Ande Lumut. Namun ketika mau berangkat, Klenting Kuning tidak dapat ikut karena ada pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan.
Ketiga saudara itu kesulitan dalam perjalanannya karena harus melewati sungai. Kemudian ada pemuda bernama Yuyu Kakang yang bersedia membantu tetapi dengan syarat mereka bertiga mau dicium pipinya satu per satu.
Awalnya ketiga Klenting menolak tetapi pada akhirnya terpaksa menyetujuinya. Berikutnya sesampainya di rumah Ande Ande Lumut, Ande Ande Lumut menolak mereka karena telah dicium Yuyu Kakang.
Sementara itu, pasca Klenting Kuning menyelesaikan tugasnya, ia pun menyusul ketiga saudari tirinya. Namun ia juga kesulitan dan bertemu Yuyu Kakang.
Yuyu Kakang juga meminta syarat yang sama. Namun Klenting Kuning tidak kalah cerdik dan mengoleskan kotoran ayam ke pipi kanan dan kirinya. Yuyu Kakang pun marah dan menyuruhnya pergi.
Sesampainya di rumah Mbok Randa, Ande Ande Lumut terkejut dengan kehadiran Klenting Kuning. Mbok Randa pun heran dengan Ande Ande Lumut yang terpana dengan wanita yang kumuh, lusuh, dan bau kotoran ayam.
Namun Ande Ande Lumut mengetahui bahwa ia adalah Dewi Sekartaji. Dewi Sekartaji pun juga mengetahui bahwa And Ande Lumut adalah Raden Panji.
Orang-orang di sekitarnya terkejut karena ternyata mereka berdampingan dengan Putri dan Pangeran. Mbok Randa pun turut berbahagia atas pertemuan keduanya.
Sementara Klenting Merah, Klenting Biru, dan Klenting Ijo terkejut karena selama ini ia memperlakukan Klenting Kuning dengan buruk. Ketiga saudari itu pun meminta maaf dan Dewi Sekartaji memaafkan mereka.
Akhirnya, Raden Panji dan Dewi Sekartaji pun kembali ke istana dan menikah. Kedua kerajaan tersebut pun kembali bersatu dengan adanya pernikahan itu.
Demikian cerita Ande Ande Lumut yang legendaris dan menarik untuk dikisahkan. Selanjutnya dapat diketahui pesan moral kisah ini adalah berbuat baiklah kepada orang lain dan cerdiklah dalam menghadapi situasi yang memaksa.