Memahami Teks Anekdot dan Ciri-cirinya Secara Lengkap

Tifani
Oleh Tifani
15 Mei 2023, 10:15
Ilustrasi Teks Anekdot
Pixabay
Ilustrasi Teks Anekdot

Teks anekdot diartikan sebagai tulisan yang mengisahkan atau cerita singkat lucu tentang berbagai topik, mulai dari politik, pendidikan, hukum, dan masih banyak lagi. Teks jenis ini juga dapat berisi sindiran atau kritikan. 

Tujuan teks anekdot adalah membangkitkan tawa para pembacanya, atau sebagai sarana penghibur, saran atau kritik bagi penguasa. 

Pengertian Teks Anekdot 

Ilustrasi menceritakan anekdot.
Ilustrasi menceritakan anekdot. (Pexels.com/Elevate)

Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) anekdot adalah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan. Umumnya, anekdot menceritakan orang penting atau terkenal berdasarkan kejadian sebenarnya.

Meski demikian, anekdot juga bisa merupakan cerita rekaan yang tidak harus didasarkan pada kenyataan yang terjadi di masyarakat. Dengan kata lain, pengertian teks anekdot adalah cerita singkat yang menyentil atau mengandung kritikan tetapi dibungkus dengan bahasa atau cara penyampaian yang menarik, cerdas, dan memiliki kesan lucu.

Teks anekdot ini bukan sekadar humor atau lelucon, teks anekdot memiliki makna tersirat sebagai kritik atau sindiran yang kerap terjadi dalam kehidupan sosial masyarakat, pendidikan, lingkungan, politik, dan sebagainya.

Ciri-ciri Teks Anekdot

Teks anekdot memiliki perbedaan yang khas dari jenis teks lainnya. Dikutip dari buku Teks Anekdot karya Millah Af'idah, berikut ciri-ciri teks anekdot.

  • Teks anekdot bersifat humor atau lelucon. Artinya, teks anekdot berisi kisah-kisah lucu atau bualan
  • Bersifat menggelitik. Artinya, teks anekdot akan membuat pembacanya merasa terhibur dengan kelucuan yang ada di dalam teks
  • Memiliki sifat menyindir, dalam beberapa kisah teks anekdot ditemukan banyak yang dipakai sebagai media untuk menyindir sesuatu, baik itu orang maupun kelompok. Oleh karena itu, teks anekdot bisa juga dibilang sebagai media untuk mengkritik suatu peristiwa yang sedang terjadi.
  • Kisah cerita yang disajikan hampir menyerupai dongeng
  • Menceritakan tentang karakter hewan dan manusia sering terhubung secara umum dan realistis.
  • Memiliki tujuan tertentu, tidak seperti teks yang lain, teks anekdot lebih fleksibel untuk dibentuk sesuai keinginan dari penulis. Dengan begitu, penulis memiliki sudut pandang yang lebih luas dan bisa menghasilkan teks anekdot dengan maksimal.

Struktur Teks Anekdot 

Pengertian Teks Eksposisi
Ilustrasi teks Anekdot (Pexels)

Bagaikan sebuah bangunan, teks anekdot juga dibangun dari beberapa bagian. Bagian-bagian inilah yang membentuk teks anekdot secara utuh. 

Struktur pada teks anekdot juga memiliki fungsi sebagai kerangka untuk membangun isi cerita dari teks anekdot.

  • Abstrak

Bagian pertama dari teks anekdot adalah abstrak. Bagian ini terdapat di bagian awal paragraf, yang mana biasanya digunakan untuk memberikan gambaran awal kepada pembaca mengenai keseluruhan isi cerita.

  • Orientasi

Bagian kedua dari teks anekdot adalah orientasi. Berbeda dengan abstrak yang memberikan gambaran awal, orientasi biasanya berisi awal kejadian sebuah cerita. 

Orientasi juga bisa disebut sebagai bagian untuk menjelaskan latar belakang dari sebuah peristiwa utama yang terjadi.

  • Krisis

Bagian ketiga dari teks anekdot adalah krisis. Setelah pembaca mengetahui awal cerita dari teks anekdot, krisis akan menjadi bagian dari cerita yang bertugas untuk memberikan penjelasan mengenai masalah utama dari teks.

  • Reaksi

Bagian keempat dari teks anekdot adalah reaksi. Reaksi sendiri merupakan bagian yang digunakan untuk melengkapi suatu cerita. 

Reaksi biasanya digunakan untuk menyelesaikan masalah dalam sebuah cerita teks anekdot.

  • Koda

Bagian terakhir dari teks anekdot yaitu koda. Setelah keseluruhan cerita sudah tersampaikan, koda dapat digunakan sebagai penutup sekaligus pemberian pesan dari penulis cerita teks anekdot.

Contoh Teks Anekdot

Struktur Teks Eksposisi
Ilustrasi teks Anekdot (Pexels)
  • Contoh Teks Anekdot 1: Kursi

Di suatu siang, ada dua bocah yang sedang bercanda di bawah pohon rindang, Bagus dan Anton.

Bagus: "Anton, kita main tebak-tebakan, yuk! Kursi apa yang membuat orang lupa ingatan?"

Anton: " Kursi goyang! Orang yang duduk di atas kursi goyang akan mengantuk dan tertidur Saat tidur, orang, kan, lupa."

Bagus: "Hahahaha, lucu, tapi jawabanmu salah."

Anton: "Hmm, kursi apa dong?"

Bagus: "Jawabannya adalah kursi jabatan!"

Anton: "Lho, kok begitu?"

Bagus: "Jelas lah! Coba kamu ingat, sebelum duduk di kursi jabatan, banyak calon berjanji macam-macam. Tetapi setelah duduk di kursi itu, mereka lupa ingatan soal janji-janjinya!"

Anton: "Hahahahaha betul juga."

  • Contoh Teks Anekdot 2: Reaksi Kimia

Seorang guru mengajarkan reaksi kimia di kelas. Ia menerangkan, proses pembuatan makanan merupakan proses kimiawi. Ia pun memulai sesi pertanyaan.

"Susi, sebutkan contoh reaksi kimia yang sudah kamu tahu!" kata Bu Guru.

"Dalam pembuatan etanon, glukosa diubah jadi alkohol lewat fermentasi, rumusannya C6H12O6 -> 2C2H5OH + 2CO2 + 1NADH2 + energi," jelas Susi.

"Bagus, Susi!" Puji Bu Guru. " Sekarang Juki, sebutkan contoh yang lain!"

Juki waktu itu sedang melamun. Maklum, ia belum sarapan karena bangun kesiangan. Padahal, ibunya sudah menyiapkan nasi pecel ayam yang sangat enak untuk ia dan adiknya. Juki pun tidak berkonsentrasi dengan pertanyaan Bu Guru sehingga menjawab sekenanya.

"Beras dimasak jadi nasi, Bu. Lalu tempe mentah dicampur garam, bawang, dan ketumbar, kemudian digoreng jadi gurih. Kalau nasi dan tempe dicampurkan, ditambah sambal pecel, rebusan sayur, dan kecambah, perpaduan unsur ini menjadi sarapan enak, Bu," sahut Juki.

Seisi kelas tertawa kencang, termasuk Bu Guru.

"Tenang..tenang..hahaha. Juki, kenapa jawabanmu demikian?" tanya Bu Guru.

"Itu reaksi kimiawi, Bu," jawab Juki.

"Maksudnya bagaimana?"

"Tadi kata Ibu, semua proses makanan adalah proses kimiawi. Saya jawab proses sederhananya, Ibu, tidak pakai rumus kimia. Soalnya susah, nanti bikin lapar," jelasnya.

Sekali lagi siswa tertawa karena jawaban Juki yangs sedang lapar.

  • Contoh Teks Anekdot 3: UUD

Suatu hari, guru Pendidikan Kewarganegaraan menjelaskan perubahan Undang-Undang Dasar (UUD) dari periode ke periode. Ia juga menjelaskan alasan perubahan UUD di Indonesia.

Di tengah kelas, Amin tampak tertidur di kelas. Guru tersebut menegurnya.

"Amin, jelaskan perubahan UUD, lalu apa maksud peraturan diatur di UUD," kata sang guru.

"Kalau kenapa diatur di UUD, saya tahu Bu. Soalnya, semuanya akhirnya memang UUD, Ujung-ujungnya Duit," celetuk Amin.

Kawan-kawan Amin cekikikan, sang guru geleng-geleng kepala.

  • Contoh Teks Anekdot 4: Hukuman

Di pagi hari yang cerah, di sebuah ruang kelas, sedang berlangsung proses pembelajaran. Karena kondisinya santai, guru kelas bercakap-cakap dengan salah satu siswa.

"Bu, Ibu Guru! Mau bertanya, Bu!" kata seorang siswa bernama Meta.

"Ya, silahkan, mau bertanya apa, Ta?" jawab Bu Guru.

"Bu Guru, sebenarnya boleh tidak, seseorang dihukum karena perbuatan yang belum dia lakukan?" tanya Meta.

"Jelas tidak boleh, ya. Seseorang baru boleh dihukum saat dia terbukti bersalah," terang Bu Guru.

"Syukurlah Bu, jadi saya bebas hukuman, ya Bu? Soalnya saya belum mengerjakan PR," sahut Meta.

Halaman:
Editor: Intan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement