Doa untuk Ayah yang Sudah Meninggal dan Waktu Mustajab Berdoa
Doa untuk ayah yang sudah meninggal ibarat hadiah dari anak kepada ayahnya. Karena doa sang anak, Allah SWT akan mengampuni dosa ayahnya di akhirat dan meringankan jalannya menuju surga.
Mendoakan ayah yang sudah meninggal akan membuahkan pahala bagi sang anak. Selain itu, akan mendapat Ridha Allah SWT sehingga diberikan kemudahan rezeki dan segala urusan. Karena itu, mulailah mendoakan ayah yang sudah meninggal agar Allah SWT mengampuni dosanya.
Waktu Mustajab untuk Berdoa
Sebelum masuk ke bahasan mengenai doa untuk ayah yang sudah meninggal, ketahui beberapa waktu mustajab untuk berdoa. Berikut di antaranya:
1. Hari Jumat
Hari Jumat merupakan waktu mustajab untuk berdoa kepada Allah SWT. Hal ini termuat dalam hadist Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah SAW mengatakan hari Jumat sebagai waktu mengabulkan doa-doa hamba-Nya.
2. Saat Puasa dan Berbuka Puasa
Seseorang yang sedang berpuasa atau buka puasa diyakini sebagai waktu mustajab berdoa. Dalam hadist yang diriwayatkan oleh HR Tirimidzi, Ibnu Majah dan Ibnu Hibban, Rasulullah SAW bersabda bahwa ada tiga doa yang tidak akan tertolak yaitu doa orang yang berpuasa saat berbuka, pemimpin yang adil dan doa orang terzalimi.
3. Memasuki Salat Fardu
Waktu mustajab untuk berdoa selanjutnya yaitu setiap selesai salat fardu 5 waktu. Karena itu, setelah salat fardu usahakan tidak langsung beranjak pergi namun gunakan waktu itu untuk berdoa. Selain itu, menambahkan wirid dan dzikir juga dianjurkan agar doa-doa terkabul.
4. Waktu Sepertiga Malam
Sepertiga malam juga termasuk waktu mustajab untuk berdoa. Doa-doa yang dipanjatkan saat waktu tersebut diyakini lebih mudah dikabulkan oleh Allah SWT. Hal ini termuat dalam HR. Bukhari dan Muslim.
5. Saat Sujud
Sujud merupakan salah satu simbol pengakuan atas kelemahan yang ada dalam diri seseorang. Bisa dibilang sujud merupakan bentuk pasrah kepada Allah SWT. Karena itu, saat sujud dianjurkan memperbanyak doa karena merupakan posisi paling dekat dengan Allah SWT.
6. Antara Azan dan Ikamah
Ketika mendengar azan, coba berhenti sejenak dan manfaatkan waktu tersebut untuk berdoa. Doa ini sesuai dengan hadist dari Anas bin Malik bahwasannya doa yang tidak tertolak yaitu doa antara azan dan ikamah.
7. Saat Turun Hujan
Saat turun hujan merupakan waktu mustajab untuk berdoa yang tidak boleh dilewatkan. Hujan diyakini sebagai waktu terbaik untuk berdoa karena hujan mendatangkan manfaat dan berkah.
Doa untuk Ayah yang Sudah Meninggal
Untuk mendoakan ayah yang sudah meninggal, Anda bisa membaca doa berikut:
Jika sudah membaca doa untuk ayah yang sudah meninggal di atas bisa dilanjutkan dengan doa sapu jagat, berikut bacaannya:
Jangan lupa lanjutkan dengan membaca salawat nabi dan ditutup surah Al-Fatihah. Anda bisa mengulangi doanya setiap selesai shalat atau waktu-waktu mustajab lainnya.
Contoh Sikap Berbakti Kepada Orang Tua yang Telah Meninggal Dunia
Selain doa untuk ayah yang sudah meninggal, berikut sikap berbakti kepada orang tua lainnya yang bisa dilakukan:
1. Menunaikan Janji Orang Tua yang Sudah Meninggal
Orang tua yang sudah meninggal namun masih memiliki janji kepada Allah SWT atau orang lain, kita sebagai anak bisa menunaikan janji tersebut. Misal apabila orang tua memiliki janji menunaikan haji atau umrah dan kita memiliki rezeki, bisa coba menunaikan janji orang tua.
2. Memuliakan Teman Dekat Orang Tua
Memuliakan teman dekat orang tua bisa dengan mendoakan, mengunjungi atau memberikan buah tangan. Saat mengunjugi teman dekat orang tua, bisa sambil bercerita masa-masa bergaul dengan orang tua kita yang telah tiada lalu dilanjutkan dengan saling mendoakan.
3. Menjalin Silaturahmi dengan Kerabat Orang Tua
Meski orang tua sudah meninggal, hubungan kekerabatan dengan keluarga orang tua jangan sampai terputus. Sebagai bentuk baik terhadap orang tua, tetap jalin silaturahmi, kerukunan dan kedekatan saat memiliki waktu luang.
Doa untuk ayah yang sudah meninggal di atas bisa Anda lafalkan dan pahami artinya agar lebih afdal. Doa untuk orang tua bisa dibaca setelah habis shalat fardu atau waktu mustajab lainnya seperti saat hujan, sujud, sepertiga malam, puasa atau antara azan dan ikamah.