5 Mukjizat Nabi Nuh, Rasul Pertama yang Diutus ke Bumi
Diantara 25 Nabi, ada lima Nabi yang mendapat gelar Ulul Azmi karena termasuk golongan terpilih yang mempunyai ketabahan yang luar biasa. Salah satu Nabi tersebut ialah Nabi Nuh.
Keistimewaan Nabi Nuh dari Allah yaitu berupa mukjizat atau sesuatu yang luar biasa dan tidak dimiliki manusia biasa. Salah satu mukjizat Nabi Nuh yang banyak diketahui umat Muslim adalah membuat kapal besar untuk menyelamatkan kaumnya dari bencana banjir bandang.
Namun Nabi Nuh juga memilki mukjizat lainnya yang jarang diketahui umat Muslim. Lantas, apa saja mukjizat lainnya dari Nabi Nuh? Berikut di bawah ini ulasannya.
Dalil tentang Mukjizat Nabi Nuh
Mukjizat dan kisah Nabi Nuh ini disampaikan Allah dalam surat-surat Al Quran, salah satunya QS Al Ankabut ayat 14 yang berbunyi:
وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا نُوحًا إِلَىٰ قَوْمِهِۦ فَلَبِثَ فِيهِمْ أَلْفَ سَنَةٍ إِلَّا خَمْسِينَ عَامًا فَأَخَذَهُمُ ٱلطُّوفَانُ وَهُمْ ظَٰلِمُونَ
Wa laqad arsalna nuhan ila qaumihi fa labisa fihim alfa sanatin illa khamsina ama, fa akhazahumut tufanu wa hum zalimun.
Artinya: "Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka ia tinggal di antara mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun. Maka mereka ditimpa banjir besar, dan mereka adalah orang-orang yang zalim."
Mukjizat Nabi Nuh
Berikut ini ulasan tentang lima mukjizat Nabi Nuh yang perlu diketahui umat Muslim.
1. Rasul Pertama yang Diutus ke Bumi
Banyak umat Muslim yang jarang mengetahui jika Nabi Nuh adalah Rasul pertama yang diutus ke bumi. Fakta ini diungkapkan oleh Ibnu Katsir dalam Qashash al-Anbiyaa.
Beliau mengungkapkan bahwa Nabi Nuh AS adalah rasul pertama yang diutus ke bumi ketika kerusakan dan berbagai malapetaka telah tersebar luas ke berbagai belahan bumi akibat penyembahan berhala.
Allah SWT kemudian mengutus seorang hamba dan rasul-Nya yang bernama Nuh AS yang memerintahkan manusia agar menyembah Allah SWT semata dan tidak menyekutukan-Nya. Selain itu, beliau juga melarang mereka menyembah selain Allah SWT.
Pendapat mengenai Nabi Nuh AS sebagai rasul pertama bagi penduduk bumi ini bersandar pada kitab Ash-Shahihain (sahih Bukhari dan Muslim) yang berkaitan dengan hadits tentang syafaat.
Rasulullah SAW bersabda, "Selanjutnya, mereka menemui Adam dan berkata, 'Wahai Adam, engkau adalah bapak seluruh manusia. Allah menciptakanmu langsung dengan tangan-Nya. Allah juga meniupkan langsung ruh-Nya kepadamu, memerintahkan para malaikat untuk bersujud kepadamu, dan menempatkan dirimu tinggal di surga. Tidaklah sebaiknya engkau memohon syafaat kepada Tuhanmu untuk kami? Tidakkah kau lihat apa yang sedang kami hadapi?'
Adam menjawab, 'Tuhanku pernah marah kepadaku dengan suatu kemarahan yang belum pernah Dia marah seperti itu sebelumnya dan tidak akan pula marah seperti itu sesudahnya. Dia melarang aku mendekati sebatang pohon, tetapi aku mendurhakai-Nya. Oh diriku, oh diriku. Pergilah kalian kepada orang selain aku. Pergilah kepada Nuh.
Selanjutnya, mereka menemui Nuh dan berkata, 'Wahai Nuh, engkaulah rasul pertama yang diutus kepada penduduk bumi dan Allah menyebut dirimu sebagai 'abdan syakuura (hamba yang bersyukur). Tidakkah kau lihat apa yang sedang kami hadapi? Tidak sebaiknya engkau memohon syafaat kepada Tuhanmu untuk kami?'
Nuh berkata, 'Pada suatu hari, Tuhanku pernah marah kepadaku dengan suatu kemarahan yang belum pernah Dia marah seperti itu sebelumnya dan tidak akan pula marah seperti itu sesudahnya. Oh diriku, oh diriku...'.' (HR Bukhari)
2. Membuat Kapal Besar
Mukjizat kedua ini termasuk yang paling terkenal diantara mukjizat Nabi Nuh yaitu membuat kapal besar yang dikenal dengan bahtera Nuh berukuran 200 meter.
Ketika itu, Nabi Nuh a.s berdoa kepada Allah Swt. agar membinasakan kaumnya. Allah pun mengabulkan doanya dengan membinasakan semuanya kecuali Nabi Nuh dan kaumnya.
Sebelum azab tiba, Allah Swt perintahkan Nabi Nuh untuk membuat bahtera besar untuk dia dan orang-orang yang beriman serta hewan.
Maka Allah berfirman kepadanya dalam surat Hud ayat 37.
“Dan buatlah bahtera itu dengan pengawasan dan petunjuk wahyu Kami, dan janganlah kamu bicarakan dengan aku tentang orang-orang yang zalim itu; Sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan.”
3. Selamat dari Bencana Banjir Bandang
Tidak hanya membuat kapal besar, Nabi Nuh dan kaumnya juga berhasil selamat dari bencana banjir bandang dahsyat berkat perlindungan dari Allah SWT.
Setelah bahtera besar berhasil dibuat, Allah mulai menunjukkan tanda-tanda kekuasaannya agar kaum penyembah berhala takluk bahwa ketetapan Allah itu mutlak. Allah menurunkan hujan dan air bah sebagai tanda datangnya banjir besar.
Seraya itu Nabi Nuh meminta pengikutnya untuk segera menyelamatkan diri ke kapal buatannya. Sementara, kaum yang membangkang serta menolak seruan Nabi Nuh tenggelam dan binasa.
"Maka Kami selamatkan Nuh beserta orang-orang di dalam kapal yang penuh muatan. Kemudian sesudah itu Kami tenggelamkan orang-orang yang tinggal," bunyi terjemahan Q.S. Asy-Syu'ara ayat 119-120.
4. Berdakwah hingga Usia Ratusan Tahun
Pada zaman Nabi Nuh, kezaliman tengah meningkat pesat. Oleh karena itu, Allah mengutus Nabi Nuh untuk menyerukan ajaran Allah pada umat Bani Rasib yang menyembah patung-patung berhala.
Dengan kesabaran, Nabi Nuh mulai berdakwah kepada umatnya. Dia mengajarkan untuk menyembah Allah, meninggalkan maksiat, dan berbuat kebaikan.
Sayangnya, kaum tersebut pun tetap ada saja yang masih tak percaya ajaran Allah.
"Menurut riwayat, jumlah pengikut Nabi Nuh AS tidak lebih dari 80 orang. Para pengikut Nabi Nuh AS tersebut terdiri dari orang-orang miskin dan lemah," dikutip dari Nabi Nuh AS: Keajaiban Bahtera Raksasa karya Testriono dan Tim Divaro.
Akan tetapi, Nabi Nuh tak patah arang. Meskipun menerima banyak celaan, Beliau tetap berdakwah. Namun setiap kali Nabi Nuh berdakwah, mereka justru memasukkan anak jarinya ke telinga dan menutup wajahnya dengan pakaian tanda penolakan.
Meski telah banyak tertimpa berbagai macam musibah hingga dibenci banyak orang, Nabi Nuh tetap sabar dan teguh hati berada di jalan Allah.
5. Membangun Sebuah Kota
Mukjizat terakhir Nabi Nuh adalah membangun sebuah kota yang diberi nama Samanin.
Dikutip dari laman inews.id, Nabi Nuh juga menjadi juru penerjemahnya mengingat bahasa mereka terpecah belah menjadi delapan puluh bahasa.
Dari bangsa Samanin, lahirlah seluruh bangsa diantaranya bangsa Arab, Habasyah, Yafis yang menurunkan bangsa Romawi, Yunani, Persia, Egypt, dan Turki.