7 Penyebab BAB Berdarah serta Cara Mengatasinya
Buang air besar (BAB) berdarah merupakan salah satu masalah kesehatan yang bisa terjadi pada siapa saja. Kondisi ini biasanya terjadi karena adanya masalah kesehatan yang terjadi di saluran pencernaan.
BAB berdarah tidak boleh disepelekan begitu saja. Hal ini dikarenakan bisa jadi BAB berdarah merupakan pertanda suatu penyakit berbahaya yang perlu segera diobati. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengenali penyebab BAB berdarah agar bisa cepat diatasi.
Lantas, apa saja penyebab BAB berdarah? Simak ulasan selengkapnya berikut ini.
Penyebab BAB Berdarah
Berikut ini rangkuman tujuh penyebab BAB berdarah yang biasa terjadi akibat gangguan kesehatan yang dialami penderitanya.
1. Wasir
Penyebab BAB berdarah pertama adalah wasir. yang termasuk paling sering terjadi. Kondisi ini ditandai dengan terjadinya pembengkakan dan peradangan akibat pelebaran pembuluh darah vena pada derah anus. Gejala wasir atau ambeien ini berupa benjolan di anus yang terasa nyeri dan munculnya bercak darah segar saat buang air besar.
Penyebab terjadinya wasir atau ambeien sendiri bermacam-macam, mulai dari diturunkan secara genetik, kebiasaan sembelit, hingga duduk terlalu lama.
Selain itu, wasir juga bisa disebabkan darah tinggi atau hipertensi, kegemukan atau obesitas, gaya hidup yang kurang sehat, serta konsumsi alkohol dan kopi secara berlebihan juga dapat menyebabkan wasir.
2. Kanker Usus
Penyebab berikutnya adalah kanker usus yang umumnya akan ditandai dengan gejala seperti gangguan buang air besar, BAB berdarah, perut kembung, gangguan pencernaan, nyeri perut, penurunan berat badan, dan lemas. Masalah kesehatan ini disebabkan oleh faktor genetik, kurangnya asupan serat, hingga kebiasaan buruk seperti merokok.
3. Kolitis
Penyebab selanjutnya adalah kolitis yang merupakan peradangan pada usus. Kondisi ini disebabkan oleh infeksi serta pola makan yang tidak teratur. Kondisi ini merupakan salah satu penyebab buang air besar berdarah yang paling sering terjadi.
4. Anal Fissure
Anal fissure juga bisa menjadi salah satu penyebab buang air besar berdarah. Kondisi kesehatan satu ini ditandai dengan robekan yang terjadi pada kulit di sekitar anus.
Hal ini tentu saja sangat menyakitkan karena kulit tersebut menjadi sangat sensitif. Meskipun ini bisa menyebabkan pendarahan, Namun Anda tidak perlu khawatir.
Hal itu dikarenakan pendarahan yang terjadi akan cepat terhenti dan sembuh dengan sendirinya dalam beberapa minggu. Kulit di sekitar anus menjadi sangat sensitif sehingga membuat Anda akan mengalami rasa ingin terus buang air besar, meski usus telah kosong.
5. Ulkus Lambung
Penyebab selanjutnya adalah ulkus lambung yang merupakan kondisi luka yang terjadi pada dinding lapisan dalam lambung yang menyebabkan nyeri pada ulu hati setelah makan, mual, dan perdarahan saat buang air besar.
Gangguan kesehatan ini biasasanya ditunjukkan lewat feses berwarna gelap. Penyebab ulkus lambung pun beragam, di antaranya meningkatnya asam lambung karena merokok, stres, faktor genetik, dan juga disebabkan oleh bakteri Helicobacter pylori.
6. Polip Usus
Gangguan kesehatan yang menjadi salah satu penyebab buang air besar berdarah berikutnya adalah polip usus. Polip merupakan pertumbuhan jaringan di dinding usus yang menjorok ke arah lumen usus.
Polip biasanya bersifat jinak, namun bisa menyebabkan pendarahan pada saluran cerna. Apabila dibiarkan terus-menerus, pendarahan ini bisa berakibat fatal.
Ada beberapa faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko terjadinya polip usus. Beberapa antaranya yaitu peradangan pada usus, berusia 50 tahun atau lebih, riwayat polip pada keluarga, merokok atau mengonsumsi alkohol, dan obesitas.
Polip usus juga bisa disebabkan oleh aktivitas fisik yang rendah, serta mengalami diabetes mellitus tipe 2 disertai kadar gula darah yang tidak terkendali.
7. Angiodisplasia
Penyebab BAB berdarah bisa jadi dipicu oleh angiodisplasia yang merupakan kelainan pembuluh darah di saluran cerna. Kondisi ini umumnya berkaitan dengan penyakit ginjal dan penyakit von Willebrand.
Pengobatan angiodisplasia bisa dilakukan dengan terapi hormon, transfusi darah rutin, dan pemberian suplemen zat besi. Untungnya pada kebanyakan kasus, perdarahan karena angiodisplasia bisa berhenti dengan sendirinya.
Gejala BAB Berdarah
Buang air besar (BAB) berdarah merupakan kondisi di mana munculnya darah yang keluar melalui anus baik bersamaan dengan feses ataupun tidak.
Secara umum, gejala buang air besar berdarah adalah sebagai berikut:
- Nyeri saat buang air besar
- Feses berwarna merah terang, merah gelap, atau bahkan hitam seperti oli
- Demam
- Sakit perut
- Mudah lelah
- Pusing
- Diare
- Adanya darah yang menetes dari anus
Cara Mengatasi BAB Berdarah
Ada banyak faktor yang bisa memicu BAB berdarah, sehingga pengobatannya akan bervariasi tergantung penyebabnya. Berikut ini beberapa pilihan mengatasi BAB berdarah yang biasanya umm dilakukan:
1. Pengobatan Rumahan
Anda bisa melakukan pengobatan rumahan sebagai pertolongan pertama bila mengalami BAB berdarah yang ringan. Sebagai contoh, jika penyebabnya adalah wasir, Anda bisa meredakan nyerinya dengan mandi air hangat. Selain itu, Anda juga bisa mengoleskan krim yang tersedia bebas atau resep dokter untuk mengurangi iritasi.
Namun, jika penyebab BAB berdarah adalah fisura ani akibat konstipasi, mengobati konstipasi memungkinkan fisura tersebut sembuh.
Selain itu, ada sejumlah perawatan rumahan untuk mengurangi risiko BAB berdarah, yakni sebagai berikut:
- Konsumsi makanan berserat tinggi.
- Berolahraga secara teratur untuk mencegah sembelit.
- Menjaga kebersihan area dubur.
- Tetap terhidrasi dengan baik.
2. Perawatan Medis
Jika pengobatan sembelit secara rumahan tidak berhasil, maka Anda sebaiknya bisa melakukan perawatan medis. Jika penyebabnya wasir, BAB berdarah mungkin memerlukan perawatan yang lebih invasif.
Adapun, perawatan medis untuk mengatasi wasir adalah prosedur ligasi gelang karet, perawatan laser atau operasi pengangkatan.
Sementara itu, jika penyebabnya adalah fisura ani, BAB berdarah dapat sembuh dengan sendirinya. Tetapi dokter mungkin akan meresepkan antibiotik jika infeksi berkembang.