Memahami Besaran Pokok dan Besaran Turunan
Fisika adalah salah satu pelajaran yang ada dalam bidang pendidikan. Menurut buku "Fisika Interaktif Kelas X IPA" karya Efrizon Umar, fisika adalah ilmu yang terdiri dari berbagai prinsip dan konsep.
Prinsip fisika dibuat berdasarkan pada besaran-besaran fisika. Besaran fisika adalah sesuatu yang dapat diukur dan memiliki nilai serta satuan. Besaran fisika umumnya dibagi menjadi dua yaitu besaran pokok dan besaran turunan, tergantung pada satuan yang digunakan.
Sementara itu, besaran juga dapat dibedakan berdasarkan arahnya menjadi besaran skalar dan besaran vektor. Besaran pokok adalah besaran yang sudah memiliki satuan yang ditetapkan sebelumnya dan tidak tergantung pada satuan dari besaran lainnya atau disebut juga sebagai besaran dasar.
Sedangkan, besaran turunan adalah besaran yang dapat berasal dari besaran pokok. Contohnya, besaran pokok termasuk massa, waktu, suhu, dan lain-lain. Sementara itu, contoh besaran turunan meliputi luas, volume, dan sebagainya. Untuk memahami keduanya, simak uraian berikut.
Karakteristik Besaran Pokok
Besaran pokok memiliki rumus dan karakteristik yang tidak terikat dan tidak bergantung pada besaran pokok lainnya. Berdasarkan Satuan Internasional, besaran pokok yang termasuk di dalamnya adalah panjang, massa, waktu, kuat arus listrik, suhu, intensitas cahaya, dan jumlah zat.
Selain itu, terdapat besaran pokok tambahan, yaitu sudut bidang datar dengan satuan radian (Rad) dan sudut ruang dengan satuan steredian (Sr).
Terdapat tujuh jenis besaran pokok, meliputi panjang, massa, dan intensitas cahaya. Berikut ini adalah penjelasan lebih detailnya.
- Intensitas cahaya: Intensitas cahaya adalah ukuran yang digunakan untuk mengukur jumlah cahaya yang ada di permukaan suatu objek, dengan satuan yang disebut kandela atau candela.
- Jumlah zat: Jumlah zat adalah ukuran yang berguna untuk menghitung jumlah partikel di dalam suatu zat dengan menggunakan satuan mol.
- Kuat arus listrik: Kuat arus listrik adalah ukuran untuk mengukur seberapa cepat aliran arus listrik, dengan satuan ampere. Alat yang digunakan untuk mengukur arus listrik ini adalah ampermeter.
- Massa adalah sebuah ukuran yang menunjukkan berat suatu benda dengan menggunakan satuan kilogram (kg). Alat yang digunakan untuk mengukur massa antara lain neraca elektronik dan neraca kimia.
- Panjang adalah ukuran untuk mengukur jarak pada sebuah objek, yang diukur dalam meter (m). Pengukuran panjang dapat dilakukan dengan menggunakan alat seperti penggaris atau jangka sorong.
- Suhu: Suhu adalah suatu ukuran untuk mengukur tingkat kepanasan atau kedinginan suatu benda dan menggunakan unit kelvin. Alat yang digunakan untuk mengukur suhu ini adalah termometer.
- Waktu: Waktu adalah sebuah ukuran yang digunakan untuk menghitung berapa lama suatu kegiatan berlangsung, diukur dalam satuan detik (s) atau jam. Alat yang digunakan untuk mengukur waktu ini dapat berupa jam atau stopwatch.
Pengertian dan Contoh Besaran Turunan
Setelah memahami besaran dasar, perlu memahami besaran turunan beserta contoh-contohnya. Besaran yang berasal dari besaran dasar, sehingga satuan besaran turunan juga dapat diperoleh dari satuan besaran dasar.
Salah satu contohnya adalah satuan luas dari persegi panjang. Luas persegi panjang didapatkan dengan mengalikan panjang dengan lebar. Oleh karena itu, satuan luas merupakan perkalian antara satuan panjang dengan satuan lebar, atau dalam bentuk lain, satuan panjang dipangkatkan dua yaitu meter kuadrat.
Contoh besaran turunan lainnya adalah volume. Misalnya, volume sebuah balok. Untuk menghitung volume balok tersebut, perlu mengalikan satuan panjang dengan satuan lebar dan dikalikan dengan satuan tinggi, atau dalam bentuk lain, satuan panjang dipangkatkan tiga yaitu meter kubik.
Selain itu, ada juga contoh besaran turunan lainnya yaitu kecepatan. Satuan kecepatan dapat diperoleh dengan membagi panjang dengan satuan waktu, yang biasanya dinyatakan dalam meter per detik atau m/s.
Dalam mengenal besaran turunan, penting untuk memahami bahwa besaran turunan merupakan hasil perhitungan dari besaran dasar. Satuan besaran turunan pun dapat diperoleh dengan melakukan operasi pada satuan besaran dasar.
Contoh-contoh besaran turunan seperti luas, volume, dan kecepatan memberikan gambaran bagaimana besaran turunan dapat dihitung. Hal ini juga dinyatakan dalam satuan-satuan tertentu.
Besaran Turunan, Rumus, Satuan dan Singkatannya, Beserta Dimensi
- Daya, usaha/waktu, kg m2 s-3= watt (W), (M) (L)2 (T)-3
- Gaya, massa x percepatan, kg m s-2= Newton (N), (M) (L) (T)-2
- Impuls dan momentum, gaya x waktu, kg m s-1= Ns, (M) (L) (T)-1
- Kecepatan, perpindahan/waktu, m s-1, (L) (T)-1
- Luas, panjang x lebar, m2, (L)2
- Massa jenis, massa/volume, kg m-3, (M) (L)-3
- Percepatan, kecepatan/waktu, m s-2, (L) (T)-2
- Tekanan, gaya/luas, kg m-1 s-2= Pascal (Pa), (M) (L)-1 (T)-2
- Usaha dan energi, gaya x perpindahan, kg m2 s-2= joule (J), M) (L)2 (T)-2
- Volume, panjang x lebar x tinggi, m3, (L)3
Demikian penjelasan mengenai besaran pokok dan besaran turunan. Berikutnya dapat diketahui keduanya memiliki pengertian dan rumus serta satuan dan singkatan yang berbeda.