Mengenal Jenis dan Makna Baju Adat Betawi

Annisa Fianni Sisma
30 Oktober 2023, 16:55
Baju Adat Betawi
YouTube AbangNoneJakarta
Baju Adat Betawi Sadaria dan Kebaya Encim

Pakaian adat merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang menarik diketahui. Sebab, terdapat sederet filosofis dalam motif, corak, desain, dan warnanya.

Salah satu warisan budaya tersebut adalah baju adat Betawi yang legendaris. Pakaian adat ini kerap tampil dalam Pekan Raya Jakarta untuk memperkenalkan berbagai budaya di Jakarta.

Berkaitan dengan hal tersebut, menarik mengetahui makna setiap baju adat Betawi. Simak penjelasannya terkait hal tersebut sebagai berikut.

Jenis dan Makna Baju Adat Betawi

Makna Baju Adat Betawi
Makna Baju Adat Betawi Kurung Betawi (Catatan Bunda)

Baju adat Betawi terdiri dari kebaya, sadaria, pangsi, dan lain sebagainya. Berikut ini penjelasan jenis dan maknanya lebih lanjut.

1. Baju Sadaria

Baju adat Betawi bernama Sadaria adalah pakaian tradisional laki-laki Betawi yang sering dipadankan dengan Kebaya Encim dalam acara seperti festival Abang None dan Pekan Raya Jakarta. Pakaian ini sederhana namun elegan dan dikenal oleh banyak orang.

Baju Sadaria adalah jenis pakaian berkerah Shanghai (kerah tertutup) dengan tinggi sekitar 3-4 cm, dan biasanya berwarna putih. Ini terinspirasi oleh budaya China, di mana baju koko serupa banyak digunakan oleh pria. Pakaian ini terbuat dari kain katun, sutra, atau sutera alam linen, dengan kancing dari atas ke bawah dan saku di sisi kanan dan kiri di bagian bawahnya.

Terkadang, Baju Sadaria dihiasi dengan bordiran pada kerah tengah atau sisi kanan dan kiri, dengan berbagai jenis bahan. Baju ini dipadankan dengan dua pilihan celana, yaitu celana panjang gelap atau celana panjang batik komprang.

Baju Sadaria sering dikenakan dalam berbagai kesempatan, termasuk oleh karyawan pemerintah dan swasta, dalam acara adat, atraksi pariwisata, menerima tamu istimewa, dan merayakan hari besar. Meskipun tidak ada filosofi khusus di balik pakaian ini, Baju Sadaria mencerminkan identitas pemakainya sebagai pria yang rendah hati, sopan, dinamis, dan berwibawa.

2. Pangsi Betawi

Baju adat Betawi ini terdiri dari Baju Tikim dan Celana Pangsi Asal-usul Baju Tikim dan Celana Pangsi dipengaruhi oleh budaya Cina di Batavia.

Baju Pangsi memiliki leher bulat O-neck dan lengan panjang, dengan ukuran yang cenderung longgar dibandingkan dengan tubuh pemakainya. Pada awalnya, baju ini tidak memiliki kancing, tetapi sekarang biasanya dilengkapi dengan kancing, dan seringkali dikenakan dengan kaos putih polos di bawahnya.

Pakaian ini dulunya digunakan dalam aktivitas sehari-hari oleh laki-laki Betawi. Namun, sekarang lebih sering dipakai oleh jawara, pendekar, petani, dan orang-orang yang terampil dalam seni bela diri Betawi.

Halaman:
Editor: Agung
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement