Menelaah Tahapan Kebebasan Finansial dan Cara Mewujudkannya
Tahapan kebebasan finansial telah menjadi topik yang umum dibicarakan dan menarik perhatian di kalangan masyarakat. Bahkan, sebagian orang menganggapnya sebagai tujuan utama dalam hidup. Mereka percaya bahwa meraih kebebasan finansial berarti tidak lagi perlu khawatir tentang kekurangan uang dan memiliki kebebasan untuk menghabiskan uang tanpa batasan.
Meskipun pandangan tersebut tidak sepenuhnya salah namun juga tidak sepenuhnya benar. Perspektif tersebut mungkin muncul karena kita hidup dalam masyarakat yang cenderung fokus pada konsumsi, sehingga kebebasan finansial seringkali diartikan sebagai memiliki banyak uang.
Setiap individu pasti menginginkan kemampuan untuk mencapai kebebasan finansial, di mana mereka bisa mengelola keuangan tanpa rasa takut. Kebebasan finansial atau financial freedom merupakan suatu kondisi di mana kita tidak perlu merasa khawatir atau memikirkan masalah keuangan. Grant Sabatier mengidentifikasi tujuh tahapan kebebasan finansial.
Tahapan Kebebasan Finansial
Menurut Constance Carter, seorang ahli perencana keuangan dari Amerika Serikat, kebebasan finansial dapat didefinisikan sebagai kebebasan seseorang untuk menjalani hidup tanpa adanya batasan dan hambatan finansial. Berikut tahapan kebebasan finansial:
1. Clarity (Kejelasan)
Tahapan pertama melibatkan penilaian terhadap kondisi keuangan Anda. Aspek-aspek yang perlu diperiksa melibatkan sejumlah pertanyaan seperti berapa jumlah uang yang dimiliki (termasuk tabungan, aset, nilai barang, sekuritas, investasi dan simpanan), besar utang yang sedang ditanggung dan apa tujuan keuangan yang ingin dicapai.
Setelah memetakan hal-hal tersebut, Anda bisa memulai dengan mengalokasikan pendapatan dan membuat anggaran pengeluaran. Bisa memulainya dengan langkah sederhana yaitu mencatat secara rinci tentang pendapatan yang masuk dan pengeluaran yang dikeluarkan.
2. Self- Sufficiency (Kemandirian)
Pada tingkatan ini, Anda telah memperoleh pendapatan yang mencukupi untuk memenuhi segala kebutuhan tanpa harus bergantung pada dukungan dari pihak lain seperti orangtua atau keluarga. Selain itu, pada tahap ini, kemungkinan Anda sudah mulai menyisihkan dana darurat sebagai langkah pengamanan keuangan.
3. Breathing Room (Kelonggaran Finansial)
Jika pernah mengalami masa di mana setiap pendapatan digunakan untuk menutupi kebutuhan harian tanpa ada sisa, pasti memahami betapa sulitnya situasi tersebut. Pada tingkat ini, Anda memiliki kapasitas finansial yang memadai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari tetapi masih memiliki tanggungan utang.
Setelah memastikan kebutuhan sehari-hari terpenuhi, Anda telah mengalokasikan sebagian pendapatan untuk investasi dan mengatur anggaran tetap untuk kebutuhan mendesak.
4. Stability (Stabilitas)
Pada tahapan kebebasan finansial ini, Anda telah berhasil melunasi utang bunga tinggi seperti kartu kredit. Selain itu, Anda juga sudah menyusun dana darurat dengan jumlah setara 6 kali lipat pengeluaran bulanan. Tujuannya untuk mengatasi kejadian tidak terduga seperti pemutusan hubungan kerja.
5. Flexibility (Fleksibilitas)
Pada level ini, kemungkinan Anda telah memiliki kesiapan finansial untuk membayar tagihan dengan lancar, memiliki investasi yang lebih likuid dan bahkan dapat menikmati kebebasan waktu untuk memberikan penghargaan kepada diri sendiri.
6. Financial Independence (Kemandirian Finansial)
Individu yang mencapai tingkatan ini sudah mampu menjalani hidup dari hasil investasinya seperti pendapatan dari kontrak rumah atau investasi dengan tingkat pengembalian yang tinggi. Mereka juga bisa meningkatkan jumlah investasi dengan alokasi persentase yang lebih besar dari pendapatan.
7. Abundant Wealth (Kesejahteraan berlimpah)
Pada level ini, Anda memiliki kekayaan yang melebihi kebutuhan dan tidak ada lagi rintangan yang signifikan dalam aspek keuangan. Anda bisa mengejar passion atau bekerja tanpa stress, menjalani hidup dengan nyaman dari portofolio investasi yang dimiliki.
Cara Mewujudkan Kebebasan Finansial
Cara mewujudkan kebebasan finansial, Anda bisa memulai dengan mempersiapkan diri melalui beberapa tindakan berikut:
1. Mengatur Arus Keuangan
Sebagai panduan alokasi keuangan, Anda bisa menggunakan rumusan 40:30:20:10. Rinciannya ialah 40% untuk kebutuhan sehari-hari, 30% untuk pembayaran cicilan, 20% untuk tabungan, investasi dan perlindungan serta 10% untuk amal. Angka-angka ini bersifat fleksibel dan bisa disesuaikan dengan pendapatan dan pengeluaran pribadi.
2. Mengetahui Kesehatan Keuangan
Jika terdapat utang, prioritas utama sebaiknya diberikan pada pembayaran cicilan utang. Tindakan ini bertujuan untuk mengendalikan laju pertumbuhan utang yang dapat memberatkan keuangan di masa depan. Namun, jika setelah melakukan evaluasi keuangan masih mengalami ketidakstabilan, sebaiknya pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan seorang perencana keuangan.
3. Memiliki Dana Darurat
Dalam rangka perencanaan keuangan, dana darurat menjadi salah satu fondasi penting dalam segitiga perencanaan keuangan. Fungsi utamanya ialah untuk mengatasi situasi tidak terduga dan mendesak yang memerlukan biaya tambahan dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya termasuk keadaan seperti atap bocor, ban mobil pecah, perlu renovasi rumah atau keperluan mendesak seperti biaya klinik saat sakit.
4. Proteksi atau Asuransi
Asuransi dirancang untuk mendukung tujuan keuangan. Karena itu, secara umum terdapat tiga fungsi utama asuransi yaitu memberikan solusi terhadap biaya perawatan kesehatan (asuransi kesehatan) dan memberikan perlindungan finansial bagi keluarga saat seseorang meninggal dunia (asuransi jiwa).
5. Investasi
Setelah dua elemen yang menjadi dasar keuangan telah diperkuat, langkah berikutnya ialah mempersiapkan investasi. Penting untuk tidak membalikkan urutan tersebut. Seperti halnya dalam membangun sebuah rumah setelah pondasi tercipta, baru kemudian dinding dan tiang dapat diperkuat. Investasi berperan sebagai penopang untuk mencapai tujuan keuangan Anda di masa depan.
Investasi dapat dianggap sebagai akselerator keuangan karena jika hanya mengandalkan tabungan dan deposito, nilai kekayaan Anda bisa terkikis oleh inflasi. Namun dalam memilih investasi, perlu dilakukan dengan hati-hati dan sesuai dengan tujuan keuangan yang telah ditetapkan.
Tahapan kebebasan finansial melibatkan serangkaian langkah yang penting untuk membangun fondasi keuangan yang kuat. Proses ini dimulai dengan manajemen pemasukan dan pengeluaran, pengelolaan dana darurat, pertimbangan asuransi untuk melindungi kesehatan dan kehidupan serta langkah-langkah persiapan investasi yang sesuai dengan tujuan keuangan.