20 Contoh Cerita Rakyat yang Menarik untuk Dibaca

Annisa Fianni Sisma
7 Februari 2024, 10:00
20 Contoh Cerita Rakyat yang Menarik
Freepik
Ilustrasi, cerita rakyat.
Button AI Summarize

Cerita rakyat merupakan warisan dari masa lalu yang mengandung nilai-nilai dan kearifan yang diperoleh dari generasi sebelumnya. Bukan sekadar urutan kata-kata yang diceritakan oleh nenek moyang, cerita rakyat mencerminkan akar budaya dan identitas suatu masyarakat.

Cerita rakyat memberikan edukasi tentang moral yang menarik untuk diketahui. Indonesia memiliki ratusan cerita rakyat yang disampaikan turun temurun.

Berkenaan dengan itu, menarik mengetahuinya lebih lanjut. Simak 20 contoh cerita rakyat sebagai berikut.

Contoh Cerita Rakyat yang Menarik

Situ Bagendit
Situ Bagendit (YouTube Dongeng Kita)

Cerita rakyat berikut ini berasal dari berbagai daerah. berikut 20 contoh cerita rakyat yang inspiratif.

1. Cerita Rakyat Asal Usul Tari Guel

Suatu hari, Muria dan Sangede, kakak beradik putra Sultan Johor, sedang menggembala itik dan bermain layang-layang di tepi laut. Badai tiba-tiba datang, memutus benang layang-layang mereka. Saat mencari layang-layang, mereka lupa terhadap itik-itiknya. Ayah mereka memerintahkan mencari itik, dan mereka berjalan berbulan-bulan hingga sampai di Kampung Serule.

Di Kampung Serule, mereka diangkat anak oleh Raja Serule. Kesaktian mereka membawa kemakmuran dan keamanan ke kampung tersebut. Raja Linge iri dan mengancam membunuh mereka. Sayangnya, Muria akhirnya dibunuh.

Sangede pergi ke istana Sultan Aceh bersama Raja Serule. Sangede menggambar gajah putih, dan Putri Sultan tertarik. Sultan memerintahkan mereka menangkap gajah putih itu. Sangede, Raja Serule, dan gajah itu akhirnya menghadirkan tarian Guel di istana Sultan.

2. Cerita Rakyat Danau Toba

Di sebuah daerah di Sumatra Utara, seorang pemuda pergi memancing dan berhasil menangkap ikan besar. Namun, ketika akan memasak ikan tersebut, ia menemukan uang emas alih-alih ikan. Ternyata, ikan tersebut adalah jelmaan seorang gadis cantik yang kemudian menikah dengan pemuda itu.

Mereka memiliki seorang anak laki-laki, tetapi ketika anak itu membawa makanan untuk ayahnya, ia memakan sebagian isinya di tengah jalan. Ayahnya marah dan menyebutnya sebagai "anak keturunan ikan." Sang ibu, yang merupakan jelmaan ikan, merasa sedih dan memutuskan untuk kembali ke sungai. Saat ia melompat ke sungai, ia berubah menjadi ikan besar, dan sungai itu berubah menjadi Danau Toba setelah banjir yang besar.

3. Cerita Rakyat Si Parkit Raja Parakeet

Di Padang Tarok, Rajo Babanding, seorang raja, memiliki anak perempuan cantik dan rajin bernama Sabai nan Aluih. Sabai nan Aluih terkenal di berbagai kampung, termasuk di Kampung Situjuh, tempat sahabat ayahnya, Rajo nan Panjang, tinggal.

Rajo nan Panjang tertarik pada kecantikan Sabai nan Aluih dan mengirim utusan untuk melamar. Namun, pinangannya ditolak dengan halus karena perbedaan usia. Rajo nan Panjang bersikeras melamar langsung dan diundang untuk berunding di luar rumah, menantang untuk berkelahi.

Pertarungan sengit terjadi antara pengawal keduanya di Padang Panahunan, dan keduanya terkapar. Pertarungan antara Rajo Babanding dan Rajo nan Panjang berlanjut, namun seorang pengawal Rajo nan Panjang menembak Rajo Babanding dari semak, membuatnya tak sadarkan diri.

Gembala yang menyaksikan kejadian tersebut memberi tahu Sabai nan Aluih. Penuh kemarahan dan kesedihan, Sabai nan Aluih membawa senapan ke Padang Panahunan. Di tengah perjalanan, ia bertemu dengan Rajo nan Panjang dan pengawalnya. Merasa curang, Sabai nan Aluih menarik pelatuk senapannya, menjatuhkan Rajo nan Panjang. Tiba di Padang Panahunan, dia menemukan ayahnya telah meninggal, meninggalkannya dalam kesedihan mendalam karena kehilangan sang ayah.

4. Cerita Rakyat Sabai nan Aluih

Di Padang Tarok, Rajo Babanding, seorang raja, memiliki anak perempuan cantik dan rajin, Sabai nan Aluih. Sabai nan Aluih terkenal di berbagai kampung, termasuk di Kampung Situjuh, tempat sahabat ayahnya, Rajo nan Panjang, tinggal.

Rajo nan Panjang tertarik pada kecantikan Sabai nan Aluih dan mengirim utusan untuk melamar. Pinangannya ditolak dengan halus karena perbedaan usia. Rajo nan Panjang bersikeras untuk melamar langsung dan diundang untuk berunding di luar rumah, menantang untuk berkelahi.

Pertarungan antara pengawal keduanya terjadi di Padang Panahunan, dengan keduanya terkapar setelah pertarungan sengit. Pertarungan antara Rajo Babandiang dan Rajo nan Panjang berlanjut, namun seorang pengawal Rajo nan Panjang menembak Rajo Babandiang dari semak, membuatnya tak sadarkan diri.

Gembala yang menyaksikan peristiwa itu memberi tahu Sabai nan Aluih. Penuh kemarahan dan kesedihan, Sabai nan Aluih membawa senapan ke Padang Panahunan. Di tengah perjalanan, ia bertemu Rajo nan Panjang dan pengawalnya. Merasa curang, Sabai nan Aluih menarik pelatuk senapannya, menjatuhkan Rajo nan Panjang. Tiba di Padang Panahunan, dia menemukan ayahnya telah meninggal, meninggalkannya dalam kesedihan mendalam karena kehilangan sang ayah.

5. Cerita Rakyat Malin Kundang

Dulu, di tepian pantai Sumatera, Malin Kundang tinggal bersama ibunya setelah ayahnya pergi mencari nasib. Ibunya bekerja keras untuk mencari nafkah, dan Malin Kundang, anak yang cerdas namun kadang nakal, sering terluka dalam kejadian kecil. Merasa kasihan melihat ibunya, Malin memutuskan untuk mencari nafkah di negeri seberang.

Meski awalnya ibunya tidak setuju, Malin akhirnya diberi izin. Namun, dalam perjalanan, kapalnya diserang bajak laut. Terdampar di sebuah desa, Malin bekerja keras dan menjadi kaya. Kabar keberhasilannya mencapai ibunya.

Malin melakukan pelayaran ke kampungnya bersama keluarga. Saat turun dari kapal, ibunya meyakini bahwa itu Malin karena bekas luka di lengannya. Malin menolak dan menghina ibunya. Sang ibu sangat sedih dan marah, mengutuk Malin agar menjadi batu. Sejak saat itu, Malin Kundang berubah menjadi batu karang karena kutukan sang ibu.

6. Cerita Rakyat tentang Padi

Di Tanah Karo, Sumatera Utara, sebuah negeri dilanda kemarau panjang. Si Beru Dayang, seorang anak yatim, menangis meminta makan di pangkuan ibunya saat kelaparan melanda. Ibu Beru Dayang tidak dapat berbuat apa-apa, dan akhirnya anaknya meninggal. Kesedihan sang ibu tak tertahankan, dan dia memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan terjun ke sungai.

Beberapa bulan berlalu, musim kemarau masih belum berakhir. Dua anak kecil tanpa sengaja menemukan buah berbentuk bulat sebesar buah labu di padang yang kering. Mereka membawa buah itu pulang dan menunjukkannya kepada orangtua mereka. Tidak ada yang mengenali buah tersebut, dan raja datang untuk melihatnya setelah mendapat laporan.

Saat raja dan penduduk melihat buah itu, terdengar suara dari langit yang mengungkapkan bahwa buah tersebut adalah jelmaan si Beru Dayang. Suara itu meminta penduduk untuk menanamnya agar bisa menjadi sumber makanan. Suara ajaib itu juga mengatakan bahwa Beru Dayang merindukan ibunya, yang telah menjelma menjadi ikan di sungai. Sang raja memerintahkan penduduk untuk melaksanakan pesan tersebut.

Halaman:
Editor: Agung
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement