Ragam Tantangan Demokrasi di Indonesia, Definisi dan Ciri-cirinya
Tantangan demokrasi di Indonesia ialah struktur masyarakat yang sangat heterogen. Sebagai salah satu negara paling multikultural di dunia, Indonesia disatukan oleh prinsip demokrasi Pancasila. Keterlibatan aktif dan partisipatif dari masyarakat sipil akan menjadi faktor yang sangat menguntungkan bagi perkembangan demokrasi.
Sebagai salah satu negara demokrasi terbesar di dunia dengan landasan Pancasila, Indonesia dihadapkan pada berbagai tantangan zaman yang harus dihadapi bersama oleh seluruh rakyat untuk terus memperkuat dan meningkatkan sistem demokrasi. Sejak dimulainya era Reformasi di Indonesia, terdapat beberapa catatan penting terkait proses demokratisasi yang masih memerlukan perbaikan.
Di negara multikultur dan demokratis seperti Indonesia, identitas sosial menjadi kompleks. Berbagai latar belakang, kepentingan dan pandangan mengalir ke dalam ranah politik yang sama. Kurangnya pengelolaan yang tepat dapat memicu munculnya fundamentalisme.
Apa itu Demokrasi?
Secara etimologis, asal usul kata demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu demos (rakyat) dan kratos (kekuasaan) yang jika digabungkan secara harfiah berarti "kekuasaan rakyat". Dalam konteks demokrasi, Franklin D. Roosevelt menyatakan bahwa masyarakat memiliki kekuasaan penuh atas negara, sementara Aristoteles seorang filsuf Yunani mengemukakan bahwa demokrasi terjadi saat masyarakat miskin memegang kekuasaan.
Salah satu definisi demokrasi yang paling terkenal disampaikan oleh Presiden Amerika Serikat ke-16, Abraham Lincoln yaitu sistem pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Konsep demokrasi pertama kali muncul sekitar tahun 508-507 SM di era Yunani Kuno.
Republik Romawi kemudian mengadopsi konsep demokrasi dari Yunani Kuno dan menerapkan sistem pemerintahan republik dalam peradaban Barat yang kemudian diikuti oleh negara-negara modern lainnya. Sebagai sistem pemerintahan, demokrasi mengakomodasi aspirasi rakyat melalui perwakilan mereka sebagai pemegang kekuasaan tertinggi yang memberikan legitimasi kepada pemimpin melalui proses pemilihan yang terbuka, adil dan jujur.
Namun, jika prinsip-prinsip demokrasi tidak disertai dengan literasi politik dan pengetahuan yang memadai, kebebasan berpendapat dapat disalahgunakan dan berpotensi memicu konflik sosial-politik di dalam masyarakat.
Tantangan Demokrasi di Indonesia
Sejak awal era reformasi, konsep demokrasi semakin ditekankan. Kebebasan pers dan berpendapat di masyarakat semakin meningkat, memungkinkan kritik terhadap pemerintah. Penghapusan larangan ekspresi budaya Tionghoa oleh Presiden RI ke-4, Abdurrahman Wahid, menunjukkan bahwa prinsip Demokrasi Pancasila masih relevan di Indonesia.
Namun era reformasi juga membawa dilema. Salah satunya yaitu penyalahgunaan kebebasan berpendapat untuk memperkuat identitas kelompok tertentu atas nama mayoritas yang dapat mengancam hakikat Demokrasi Pancasila. Contohnya, terjadi konflik berbasis perbedaan agama dan budaya serta maraknya ujaran kebencian dan ideologi intoleran.
Di tingkat pemerintahan dan politik, kondisi demokrasi di Indonesia terutama dalam hal supremasi hukum juga menyimpan kekhawatiran. Pelanggaran HAM yang sering terjadi, minimnya partisipasi publik dalam proses pembuatan undang-undang dan berbagai ketidakadilan dalam sistem hukum seperti UU ITE, menunjukkan kelemahan dalam sistem demokrasi.
Hal ini kontradiktif karena demokrasi seharusnya memberikan kekuasaan kepada rakyat dan partisipasi mereka ialah kunci dari sistem ini. Selain itu, situasi politik belakangan ini menunjukkan bahwa banyak politikus memanfaatkan isu SARA untuk menyerang lawan politik demi mendapatkan dukungan dari masyarakat.
Kondisi tersebut berpotensi merusak Demokrasi Pancasila dan memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. Seharusnya kita tidak melupakan bahwa kekuatan negeri ini terletak pada keragaman yang ada.
Ciri-ciri Demokrasi
Demokrasi merupakan sistem pemerintahan di mana kekuasaan dan pengambilan keputusan politik berada di tangan rakyat. Di negara demokrasi, hak-hak individu dijunjung tinggi dan pemerintah dipilih oleh warga negara. Berikut ciri-ciri demokrasi:
1. Pemilihan Umum dan Warga Negara yang Aktif
Salah satu indikator utama dari negara demokrasi ialah penyelenggaraan pemilihan umum secara teratur dan adil. Dalam negara demokrasi, warga negara didorong untuk aktif berpartisipasi dalam proses politik, baik melalui pemilihan, diskusi publik atau turut serta dalam demonstrasi.
2. Kebebasan Pers dan Media
Demokrasi mendorong kebebasan pers dan media. Ini berarti wartawan harus bisa melaporkan berita tanpa rasa takut akan tekanan atau hambatan dari pemerintah. Keberagaman media juga menjadi fitur kunci dalam negara demokrasi karena hal ini memberikan warga akses ke berbagai pandangan dan informasi yang beragam.
3. Pemberian Kewenangan kepada Rakyat
Dalam sistem demokrasi, rakyat menjadi sumber legitimasi pemerintahan. Kekuasaan berasal dari rakyat dan tugas pemerintah ialah mewakili serta melayani kepentingan rakyat. Pemerintah harus aktif melibatkan rakyat dalam proses pengambilan keputusan dan merespons kebutuhan serta aspirasi mereka.
4. Pemisahan Kekuasaan
Dalam negara demokrasi, kekuasaan pemerintah dipisahkan menjadi tiga cabang utama yaitu eksekutif (pemerintah), legislatif (parlemen) dan yudikatif (peradilan). Pemisahan kekuasaan ini bertujuan untuk mencegah terjadinya konsentrasi kekuasaan di satu entitas serta memastikan adanya pengawasan yang sehat.
5. Perlindungan Hukum dan Hak Asasi Manusia
Negara demokrasi menegaskan pentingnya menghormati dan melindungi hak asasi manusia sebagai prioritas utama. Hal ini mencakup hak-hak seperti kebebasan berpendapat, kebebasan beragama, hak privasi dan pencegahan terhadap diskriminasi.
Tantangan demokrasi di Indonesia cukup banyak karena beragamnya kondisi sosial, politik dan budaya. Salah satu tantangan utama ialah menjaga keberagaman dan mencegah konflik antarkeberagaman. Perlu peningkatan dalam hal transparansi, akuntabilitas dan partisipasi publik dalam proses politik.