Tema Hari Perempuan Internasional 2024, Berinvestasi pada Perempuan
Hari Perempuan Internasional adalah momen penting yang dirayakan setiap tahun untuk menghargai prestasi perempuan, memperjuangkan kesetaraan gender, dan menggalang dukungan untuk masalah-masalah yang memengaruhi perempuan di seluruh dunia.
Setiap tahunnya, UN Women, badan PBB yang menangani masalah perempuan, menentukan tema perayaan yang disesuaikan dengan tantangan yang dialami oleh para perempuan.
Tema-tema ini seringkali mencerminkan isu-isu global terkini yang mempengaruhi perempuan dan anak perempuan, seperti kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan, dan penghapusan diskriminasi dan kekerasan terhadap perempuan.
Pertimbangan UN Women membantu membentuk narasi dan fokus acara dan kegiatan Hari Perempuan Internasional di seluruh dunia, memperkuat suara dan keprihatinan perempuan dalam skala global.
Tema Hari Perempuan Internasional 2024
Tahun ini, UN Women mengusung tema "Invest in Women: Accelerate Progress", yang menekankan pentingnya berinvestasi dalam potensi dan kemampuan perempuan untuk mempercepat kemajuan dalam masyarakat dan ekonomi secara keseluruhan.
Dalam keterangan resminya, UN Women menilai investasi pada perempuan bukan hanya sebuah tindakan keadilan, tetapi juga sebuah strategi cerdas untuk mempercepat kemajuan dalam suatu komunitas dan negara.
Dalam jangka panjang, investasi ini memberikan dukungan dan kesempatan yang setara kepada perempuan akan menghasilkan dampak positif yang luas, baik secara ekonomi maupun sosial.
Dalam dunia yang dihadapkan pada berbagai krisis, mulai dari konflik geopolitik hingga lonjakan tingkat kemiskinan dan dampak perubahan iklim, solusi yang memberdayakan perempuan menjadi semakin penting.
Investasi pada perempuan, dapat memicu perubahan yang diperlukan dan mempercepat transisi menuju dunia yang lebih sehat, aman, dan setara bagi semua orang.
Pertimbangan ini didasarkan pada fakta bahwa 1 dari setiap 10 perempuan di dunia hidup dalam kemiskinan ekstrem. Selain itu, jumlah perempuan dan anak perempuan yang tinggal di wilayah terdampak konflik meningkat dua kali lipat sejak 2017.
Kini lebih dari 614 juta perempuan dan anak perempuan tinggal di wilayah terdampak konflik. Di wilayah konflik, perempuan 7,7 kali lebih mungkin hidup dalam kemiskinan ekstrem.
Kemudian, perubahan iklim diperkirakan akan menyebabkan 236 juta lebih perempuan dan anak perempuan kelaparan pada 2030, dua kali lebih banyak dibandingkan laki-laki, yang diperkirakan mencapai 131 juta orang.
Lalu, pada usia kerja utama, hanya 61% perempuan yang berada dalam angkatan kerja. Ini kontras jika dibandingkan dengan laki-laki, dimana 90% berada dalam angkatan kerja.
