14 Daftar BUMN Berpeluang Ditutup, Gagal Transformasi?

Ghina Aulia
26 Juni 2024, 10:00
Daftar BUMN berpeluang ditutup.
Kemenko Marves
Kincir air buatan BUMN PT Boma Bisma Indra (BBI) dan UMKM PT Om Hwahaha (Futata)
Button AI Summarize

Sejumlah perusahaan BUMN dikabarkan akan ditutup akibat dinilai bermasalah. Penilaian ini dilakukan sepanjang tahun 2023 dan diterbitkan dalam bentuk laporan pada awal 2024.

Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo telah menyampaikan imabauan terkait hal ini. Ia menyampaikan bahwa terdapat 14 BUMN yang bermasalah. 14 BUMN tersebut saat ini sedang dikaji kelanjutan usahanya oleh Perusahaan Pengelola Aset (PPA). 

Untuk menghindari penutupan, Kementerian BUMN juga sudah melakukan upaya sebagai bentuk transformasi, misalnya merger, klasterisasi, dan holdingisasi. Tak terkecuali aski penutupan yang sudah dilakukan pada BUMN tertentu sebelumnya.

Terkait dengan itu, kali ini kami ingin membahas lebih lanjut tentang daftar BUMN berpeluang ditutup. Selengkapnya, simak tulisan berikut ini.

14 Daftar BUMN Berpeluang Ditutup

1. PT Amarta Karya (Persero)

PT Amarta Karya merupakan BUMN yang bergerak di bidang pabrikasi konstruksi baja. Pihaknya menyediakan jasa dalam bentuk penunjang konstruksi.

Mereka menyediakan layanan teknik termasuk manajemen proyek, perencanaan, dan desain. Pihaknya melibatkan produksi bahan dan komponen terkait konstruksi.

Sebagai BUMN, struktur ekuitas PT Amarta Karya terutama terdiri dari kepemilikan pemerintah. Ini berarti bahwa pemerintah Indonesia memegang mayoritas ekuitas saham perusahaan.

2. PT Barata Indonesia (Persero)

PT Barata Indonesia (Persero) adalah BUMN yang berkontribusi pada pembangunan industri dan infrastruktur negara. Dengan berbagai layanan manufaktur dan teknik, perusahaan memainkan peran penting dalam mendukung berbagai industri dan proyek strategis nasional.

Kepemilikan pemerintahnya menggarisbawahi pentingnya dalam lanskap ekonomi nasional, dengan fokus pada inovasi, kualitas, dan pertumbuhan. Mereka juga melakukan produksi turbin, boiler, dan komponen lainnya untuk pembangkit listrik.

3. PT Boma Bisma Indra (Persero)

BBI memproduksi berbagai macam mesin dan peralatan industri, termasuk pompa, katup, kompresor, penukar panas, dan bejana tekan. Produknya digunakan di berbagai industri, termasuk minyak dan gas, pembangkit listrik, petrokimia, dan pertambangan.

BBI berpusat di Kota Surabaya, Jawa Timur. Didirikan pada tahun 1971, melalui penggabungan tiga perusahaan: Boma, Bisma, dan Indra.

4. PT Djakarta Lloyd (Persero)

PT Djakarta Lloyd (Persero) adalah pemain penting di sektor pelayaran dan logistik Indonesia, menyediakan layanan transportasi laut penting yang mendukung perdagangan domestik dan internasional. Berfokus pada efisiensi operasional, ekspansi armada, dan kemitraan strategis menempatkannya sebagai penyedia logistik yang andal dan berpikiran maju.

Ekuitas PT Djakarta Lloyd (Persero) pada dasarnya terikat dengan pemerintah Indonesia sebagai pemegang saham utama. Struktur ini memastikan bahwa perusahaan dapat memanfaatkan dukungan negara untuk inisiatif operasional dan strategisnya. Komponen ekuitasnya, termasuk modal disetor dan laba ditahan, mencerminkan fondasi keuangan dan kapasitasnya untuk investasi ulang dan pertumbuhan.

5. PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero)

DKB merancang dan membangun berbagai kapal baru, termasuk kapal komersial, tongkang, kapal lepas pantai, dan kapal angkatan laut. Kemampuan pembuatan kapal perusahaan memenuhi beragam kebutuhan pelanggan, mulai dari pengangkut kargo domestik hingga kapal pendukung lepas pantai khusus.

Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara, memegang mayoritas ekuitas saham PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari. Hal ini sejalan dengan struktur BUMN Indonesia, di mana negara adalah pemegang saham utama.

6. PT Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero)

PT Dok dan Perkapalan Surabaya sama halnya dengan PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari, namun memiliki pusat operasi di Kota Surabaya, Jawa Timur. Didirikan pada tahun 1961, DPS memiliki sejarah panjang dan terhormat di sektor maritim Indonesia, berkontribusi pada pembangunan ekonomi bangsa dan mendukung infrastruktur maritimnya.

7. PT Industri Kapal Indonesia (Persero)

IKI berlokasi di Makassar, galangan kapal ini merupakan fasilitas pembuatan kapal dan perbaikan kapal utama perusahaan. Dilengkapi dengan dua drydock, dermaga apung, dan berbagai bengkel yang mampu menangani berbagai kapal, dari kapal komersial dan tongkang hingga kapal lepas pantai dan kapal angkatan laut.

8. PT Indah Karya (Persero)

Kegiatan bisnis inti Indah Karya mencakup rangkaian lengkap layanan konsultasi teknik, manajemen proyek, dan pengawasan konstruksi. Mereka melakukan tanggung jawab manajemen proyek untuk proyek infrastruktur yang kompleks, memastikan pelaksanaan yang efisien, kepatuhan terhadap anggaran dan jadwal, dan kepatuhan terhadap standar kualitas.

9. PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

INTI didirikan pada tahun 1974 dan memiliki sejarah panjang di sektor telekomunikasi Indonesia, berkontribusi pada kemajuan teknologi bangsa dan pembangunan infrastruktur digital. Pihaknya memproduksi beragam peralatan telekomunikasi, termasuk sistem transmisi, jaringan akses, jaringan inti, dan sistem nirkabel. Produk-produk ini digunakan oleh operator telekomunikasi, instansi pemerintah, dan perusahaan untuk membangun dan memelihara jaringan mereka.

10. PT Semen Kupang (Persero)

PT Semen Kupang merupakan satu-satunya produsen semen di provinsi NTT. Mereka memainkan peran penting dalam memasok semen untuk proyek konstruksi lokal, berpotensi menurunkan biaya untuk pembangunan infrastruktur. Kebangkitannya menawarkan kesempatan untuk menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan ekonomi lokal.

11. PT Pengusahaan Daerah Industri Pulau Batam (Persero)

PT Pengusahaan Daerah Industri Pulau Batam (Persero) dikenal sebagai badan usaha milik negara (BUMN) terkemuka di Indonesia yang bertanggung jawab untuk mengembangkan dan mengelola kawasan industri dan infrastruktur terkait di Pulau Batam, Provinsi Kepulauan Riau. Didirikan pada tahun 1973, Persero Batam telah memainkan peran penting dalam mengubah Pulau Batam menjadi pusat industri yang berkembang dan kontributor utama bagi pembangunan ekonomi Indonesia. Berkantor pusat di Kota Batam, perusahaan mengoperasikan berbagai fasilitas dan layanan yang mendukung kegiatan industri dan menarik investasi ke wilayah tersebut.

12. Perum Percetakan Negara Republik Indonesia (PNRI)

PNRI memproduksi dokumen dengan keamanan tinggi seperti paspor, kartu identitas, uang kertas, dan stempel pajak, memastikan keaslian dan integritas barang-barang penting ini. PNRI merangkul teknologi percetakan digital untuk menawarkan solusi pencetakan yang dipersonalisasi dan sesuai permintaan untuk bisnis dan individu.

13. PT Primissima (Persero)

PT Primissima didirikan pada tahun 1971 sebagai perusahaan patungan antara pemerintah Indonesia dan Gabungan Koperasi Batik Indonesia (GKBI), sebuah asosiasi koperasi batik.

Awalnya berfokus pada produksi kain katun dan cambric berkualitas tinggi, serta tekstil batik dengan merek "Cent".

14. PT Varuna Tirta Prakasya (Persero)

VTP menawarkan solusi manajemen rantai pasokan yang komprehensif, membantu bisnis mengoptimalkan proses logistik mereka, mengurangi biaya, dan meningkatkan efisiensi. VTP membantu klien dengan prosedur bea cukai, memastikan kelancaran impor dan ekspor barang.

Daftar BUMN Kemungkinan Tak Jadi Ditutup

Di samping berita di atas, terdapat empat nama BUMN yang masih kemungkinan selamat dari penutupan. Berikut daftarnya:

1. PT Pengusahaan Daerah Industri Pulau Batam (Persero)
2. PT Boma Bisma Indra (Persero)
3. PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero)
4. PT Industri Kapal Indonesia (Persero)

Demikian pembahasan tentang daftar BUMN berpeluang ditutup. Dapat disimpulkan bahwa perusahaan plat merah juga dipantau kelangsungannya untuk menentukan tindakan lanjut sebagai bentuk penanganan.

Editor: Safrezi

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...