8 Puisi Hari Ibu yang Menyentuh dan Penuh Makna Sebagai Ungkapan Kasih Sayang

Destiara Anggita Putri
20 Desember 2024, 14:26
Puisi Hari Ibu
Freepik
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Di Indonesia, Hari Ibu diperingati setiap tanggal 22 Desember untuk memperingati besarnya peran dan cinta kasih seorang ibu kepada anak dan keluarganya.

Peringatan ini merupakan momen dimana seorang anak menyampaikan rasa cinta dan terima kasih kepada sang ibunda. Tidak hanya berupa hadiah, anak bisa mengungkapkan perasaan tersebut melalui puisi yang menyentuh.

Selain memiliki kalimat yang indah, puisi juga bisa menjadi bentuk ekspresi untuk menyampaikan perasaan secara lebih personal dan menyentuh hati

Berikut di bawah ini kumpulan puisi Hari Ibu yang bisa dijadikan sebagai inspirasi.

Puisi Hari Ibu

Berikut ini delapan puisi dari berbagai sumber sebagai inspirasi bila ingin membuat karya sastra ini untuk menyambut Hari Ibu pada 22 Desember mendatang.

Puisi Hari Ibu
Puisi Hari Ibu (Freepik)

1. Cinta Seorang Ibu

Karya: Helen Steiner

Cinta seorang Ibu adalah sesuatu yang berarti

yang tidak ada yang bisa menjelaskan

Cinta seorang Ibu terbuat dari pengabdian yang mendalam

dan pengorbanan dari rasa sakit,

Cinta seorang Ibu tidak ada habisnya dan tidak egois

dan bertahan apa pun yang terjadi,

Karena tidak ada yang bisa menghancurkannya

atau mengambil cinta itu pergi,

Cinta seorang Ibu sabar dan pemaaf

ketika semua orang lain meninggalkan,

Dan cinta seorang Ibu tidak pernah gagal atau terputus-putus

meski hati sedang patah,

Dan cinta seorang Ibu bersinar dengan segala keindahannya

dari permata yang paling langka dan paling cemerlang,

Ini jauh melampaui definisi,

Cinta seorang Ibu menentang semua penjelasan,

Dan itu masih menjadi rahasia

seperti misteri penciptaan,

Banyak keajaiban yang luar biasa

manusia tidak bisa mengerti

Dan bukti menakjubkan lainnya

dari tangan penuntun Tuhan yang lembut.

2. Eufoni Hati

Karya: Ega Febrian Kurnia

Biarkan sekali ini ku berbisik

Alangkah indahnya hariku denganmu

Kala arunika menyerbak di kelopak mataku saat pertama kalinya

Kau buai dengan tangan halus dan air mata bahagia

Sesuatu yang indah dari anugerah-Nya

Kini langkah tak terasa...

Telah ada suara yang berbeda dari suara tangis itu...

Telah ada beban yang berbeda dari sekadar pangkuanmu dulu

Dan telah ada pelukan hangat ketika kau sedang sendu

Sungguh segalanya tak sepadan dengan ketegaranmu

Ibu

Ibu

Ibu

Kau lah awal dan akhir dari cinta pertamaku...

Sungguh, biarkan sua ini menyertai...

Bahwa Aku sangat menyayangimu

3. Setetes Air Mata

Karya: Hanim Fatmawati Madiun

 

Setetes air mata seorang ibu

Gejolak hati yang seakan akan ingin menjerit

 

Air mata terus mengalir

Membasahi kedua pipinya

Yang sangat lembut

 

Di malam yang sunyi gelap gurita

Kedinginan yang merada di tubuhnya

Hati yang terluka terhanyut dalam kesedihan

 

Seorang ibu terus

Meneteskan air mata

Dan ia mulai bertanya

Kepada seorang anak

 

Ia mulai mengucapkan

Kata-kata dengan lisan

Mulutnya seakan akan ingin marah

Penderitaan yang dirasakan

 

Ia mulai berbaring

Dan meneteskan air mata

Apa yang ia rasakan

Dan mulai merenung dan diam

Tanpa kata-kata

4. Ibu Malaikatku

Karya :Mosdalifah

Ibu...

Di sini kutulis cerita tentangmu

Nafas yang tak pernah terjerat dusta

Tekad yang tak koyak oleh masa

Seberapa pun sakitnya kau tetap penuh cinta

Ibu...

Tanpa lelah kau layani kami

Dengan segenap rasa bangga dihati

Tak terbesit sejenak pikirkan lelahmu

Kau terus berjalan di antara duri-duri

Ibu...

Tak pernah kuharap kau cepat tua dan renta

Tak pernah ku ingin kau lelah dalam usia

Selalu kuharapkan kau terus bersamaku

Dengan cinta berikan petuahmu

Ibu..

Kaulah malaikatku

Penyembuh luka dalam kepedihan

Penghapus dahaga akan kasih sayang

Sampai kapan pun itu..

Aku akan tetap mencintaimu..

Ibu, malaikatku.

5. Ibu

Karya: Alfarizhi Putra Syadika

Ibu

Cahaya hidup

Malaikat pelindung

Tempatku mengadu

Tempatku berkeluh kesah

Ibu

Kasihmu begitu tulus

Engkau korbankan seluruh hidupmu

Untuk menjaga, mendidik kami anakmu

Ibu

Maafkan aku

Selalu membuatmu kecewa

Maafkan aku

Selalu membuatmu menangis dan bersedih

Ibu...

Terima kasih

Atas untaian doa

Selalu engkau panjatkan

Untuk kami anak-anakmu

Terima kasih ibu

Atas kesabaranmu

Menghadapi kami anak-anakmu

Terima kasih atas kasih dan sayangmu

Puisi Hari Ibu
Puisi Hari Ibu (Pexels)

 

6. Kesunyian Ibu

Karya: Denza Perdana

 

Ibu

Dahinya adalah jejak sujud yang panjang

Perjalanan waktu membekas di pelupuk matanya

Derai air mata di pipinya telah mengering

Tanpa sisa, tanpa ada yang menduga

Ia memilih jalan sunyi untuk bertanya

Hiruk pikuk untuk tersenyum di beranda derita

Menjerit saat lelap berkuasa

Berdoa bukan untuk dirinya.

7. Bidadari Pergi Tak Berpamit

Karya: Della Puspita

Jerit kalbu memekik pilu

Duka selaksa kian terasa

Wajah berseri kini pucat pasi

Belai tangan takkan terasa lagi

Dalam sepi ku ratapi

Kasih pergi tanpa permisi

Terisak tangis tersembunyi

Bayang gelap pun menyelimuti

Kendati banyak mata mengasihani

Sosok putri kini seorang diri

Teringat pesan yang kau ajari

Ingatlah Tuhan bahwa kau tak sendiri

Teruntuk segala hal yang kau torehkan

Kata yang tak sempat kau ucapkan

Terima kasih semesta telah menghadirkan

Bidadari terindah dalam kehidupan

8. Dia Mamaku

Karya: Zakiyah Noer Islami

Kala itu purnama sempurna

Benderang cahayanya menyinari samudera

Kala itu seorang wanita menderita

Teriakannya mengguncangkan Nusantara

Demi buah cinta yang terindah

Dia meradang, dia mengerang dengan bangganya

Wahai dunia tahukah engkau

Siapa wanita yang terhebat itu

Dia mamaku

Itulah delapan puisi Hari Ibu sebagai inspirasi bila ingin menulisnya sebagai hadiah untuk ibunda tercinta.

Editor: Safrezi

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...