Charlie Kirk Ditembak: Sosok Berpengaruh yang Dekat dengan Trump
Charlie Kirk ditembak, ia merupakan aktivis sayap kanan terkemuka dan pendiri organisasi konservatif Turning Point USA. Ia menjadi korban penembakan saat tengah berbicara di acara kampus di Utah Valley University (UVU), Orem, Utah. Insiden terjadi saat Kirk sedang menjawab pertanyaan dari mahasiswa dalam sesi tanya jawab.
Menurut laporan dari berbagai media internasional termasuk Reuters dan The Wrap, tembakan dilepaskan dari sebuah gedung yang berada sekitar 200 yard (sekitar 180 meter) dari lokasi acara. Kirk terkena tembakan di bagian leher dan langsung dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi kritis.
Kronologi Charlie Kirk Ditembak
Kronologi Charlie Kirk ditembak, bermula ketika ia menghadiri acara Turning Point USA yang digelar di halaman Sorensen Center, Utah Valley University (UVU), Orem, Utah pada Rabu siang waktu setempat (10/9). Sekitar dua puluh menit setelah ia mulai berbicara, sebuah tembakan mengenai lehernya. Meskipun langsung dievakuasi dan dilarikan ke rumah sakit, nyawa Kirk tidak tertolong dan ia dinyatakan meninggal dunia.
Kabar Charlie Kirk meninggal pertama kali diumumkan oleh Presiden Donald Trump, sebelum akhirnya dikonfirmasi oleh sejumlah media. Peristiwa ini langsung memicu kepanikan di lokasi acara dan mendorong peningkatan pengamanan di area kampus. Pihak universitas menyebutkan bahwa tembakan berasal dari arah Losee Center, sebuah gedung yang berjarak sekitar 200 yard dari lokasi acara, dengan dugaan pelaku berada di bagian atap gedung tersebut.
Setelah insiden terjadi, Kirk segera dievakuasi oleh tim pengamanannya ke rumah sakit terdekat. Kampus pun langsung memberlakukan lockdown dan membatalkan seluruh aktivitas untuk mendukung proses investigasi dan penyisiran oleh aparat.
Acara tersebut, dimulai sekitar pukul 12.00 siang waktu setempat, dan sekitar pukul 12.10 MDT atau 01.10 WIB, terdengar suara tembakan yang mengejutkan hadirin. Video yang tersebar menunjukkan Kirk tersentak ke belakang setelah proyektil mengenai lehernya, sebelum akhirnya ambruk di tengah kepanikan.
Seseorang sempat ditahan namun kemudian dilepaskan karena tidak terbukti sebagai pelaku. Peristiwa ini memicu reaksi luas di Amerika Serikat, mengingat Kirk merupakan tokoh yang dikenal dekat dengan Presiden Donald Trump dan memiliki pengaruh besar di kalangan konservatif muda. Penyelidikan oleh pihak kepolisian dan otoritas federal masih berlangsung untuk mengungkap motif, serta pelaku di balik serangan ini.
Rekaman video dari tempat kejadian memperlihatkan kepanikan massa yang langsung melarikan diri begitu suara tembakan terdengar, sementara pihak kepolisian segera menginstruksikan para mahasiswa untuk meninggalkan area kampus.
Teriakan seperti "Ayo! Lari, lari, lari!" terdengar di tengah kekacauan saat penonton berhamburan. Polisi kampus telah mengonfirmasi bahwa penembakan terjadi dalam sebuah acara yang menghadirkan Charlie Kirk di Universitas Utah Valley, Orem, Utah.
Siapa Charlie Kick?
Menurut laporan AFP, Charlie Kirk dikenal sebagai salah satu tokoh yang mewakili suara generasi muda dalam gerakan Partai Republik. Ia merupakan figur berpengaruh di kalangan sayap kanan partai tersebut, dengan basis pendukung yang besar, terutama di media sosial, di mana ia memiliki jutaan pengikut. Kirk kerap menyampaikan pernyataan-pernyataan yang tajam dan menantang, sering kali ditujukan kepada para pengkritik dan lawan ideologisnya.
Bagi sebagian kalangan, Charlie Kirk dipandang sebagai representasi dari pemikiran ala Trump atau yang dikenal sebagai Trumpisme, dengan pandangan yang dianggap ekstrem oleh sejumlah pengamat. Kyle Spencer, penulis buku yang menelusuri lahirnya gerakan pemuda konservatif Turning Point USA, menyebut Kirk sebagai seorang nasionalis Kristen karismatik yang menjadi juru bicara utama untuk ideologi Trump dan gagasan-gagasan radikal.
Charles James Kirk lahir pada 14 Oktober 1993 di Arlington Heights, Illinois, dan dibesarkan di kawasan pinggiran Chicago, tepatnya di Prospect Heights. Ibunya berprofesi sebagai konselor kesehatan mental, sementara ayahnya bekerja sebagai arsitek.
Sejak usia muda, Kirk sudah menunjukkan ketertarikan yang kuat terhadap dunia politik dan aktivitas sipil. Ia aktif sebagai anggota Pramuka dan berhasil meraih peringkat tertinggi, yaitu Eagle Scout. Saat masih menjadi siswa di Wheeling High School, ia telah terlibat dalam kampanye politik untuk Senator Mark Kirk.
Kirk dikenal vokal di lingkungan sekolah. Ia pernah memimpin aksi protes menentang kenaikan harga makanan di kafetaria dan menulis artikel yang mengkritisi bias liberal dalam materi pelajaran. Tulisan tersebut, menarik perhatian media nasional dan membawanya tampil di saluran Fox Business.
Turning Point USA, didirikan oleh Kirk saat ia baru berusia 18 tahun, berkembang pesat menjadi salah satu organisasi pemuda konservatif terbesar di Amerika Serikat dalam waktu kurang dari sepuluh tahun. Organisasi ini sempat dituding membina sejumlah aktivis yang terlibat dalam insiden penyerbuan Gedung Capitol pada 6 Januari 2021, usai kekalahan Donald Trump dalam Pilpres melawan Joe Biden.
Untuk Menghormati Charlie Kirk, Donald Trump Instruksikan Pengibaran Bendera Setengah Tiang
Presiden AS Donald Trump menyampaikan rasa duka mendalam atas kematian Charlie Kirk, yang selama ini dikenal sebagai salah satu pendukung setianya. Trump mengaku sangat terkejut saat mendengar kabar Charlie Kirk ditembak pada Rabu, 10 September 2025.
Melalui akun Truth Social miliknya, Trump menginstruksikan agar seluruh warga Amerika Serikat mengibarkan bendera setengah tiang sebagai bentuk penghormatan. Ia menetapkan bahwa pengibaran bendera setengah tiang berlangsung hingga Minggu, 14 September 2025, pukul 6 malam waktu setempat.
“Sebagai penghormatan untuk Charlie Kirk, seorang Patriot Amerika sejati, saya menginstruksikan agar seluruh Bendera Amerika di seluruh negeri dikibarkan setengah tiang,” tulis Trump.
Peristiwa Charlie Kirk ditembak, menjadi sorotan besar di Amerika Serikat, mengingat posisinya sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh dalam gerakan konservatif muda dan pendukung setia Presiden Donald Trump. Insiden tragis ini, terjadi saat Kirk tengah berbicara di sebuah acara kampus di Utah, yang kemudian menimbulkan kepanikan massal dan perhatian luas dari publik serta media.

