10 Puisi Hari Ibu 2025 Penuh Makna dan Menyentuh Hati Sebagai Ungkapan Cinta
Hari Ibu di Indonesia diperingati setiap tahunnya pada 22 Desember yang bertujuan untuk menghargai peran ibu yang telah memberikan cinta, kasih sayang, dedikasi, dan perlindungan kepada anaknya.
Untuk tahun ini, peringatan Hari Ibu memasuki tahun ke-97 yang jatuh di hari Senin, 22 Desember 2025. Adapun tema yang diusung yaitu " Perempuan Berdaya dan Berkarya, Menuju Indonesia Emas 2045".
Ada berbagai cara untuk merayakan Hari Ibu. Salah satunya yaitu dengan membuat puisi untuk menyampaikan perasaan secara lebih personal dan menyentuh hati kepada ibu tersayang.
Berikut di bawah ini kumpulan puisi Hari Ibu 2025 yang bisa dijadikan sebagai inspirasi.
Puisi Hari Ibu 2025
Berikut ini sepuluh puisi sebagai inspirasi bila ingin membuat karya sastra ini untuk menyambut Hari Ibu pada 22 Desember mendatang.
1. Cinta Abadi Ibu
Karya: Rizka Diyah Suryani
Tak terkira keindahan kasih seorang ibu,
Seperti bunga mekar di taman hatiku.
Dia peluk erat dalam angin sejuk malam,
Menyusuri mimpi dalam pelukan ku.
Saat malam hari bintang-bintang bersinar,
Dia duduk di sampingku, menceritakan cerita,
Tentang pahlawan-pahlawan dalam dongeng tua,
Yang mengajari ku arti cinta sejati.
Tatapannya hangat, senyumnya tulus,
Menghapus semua luka di hatiku yang terluka.
Dia adalah pelindungku, pahlawan ku yang sejati,
Tak ada yang bisa menggantikan dirinya.
Ketika aku jatuh, dia selalu ada,
Mengangkat ku kembali, memberi semangat.
Tak pernah lelah, tak pernah menyerah,
Dia adalah ibuku, cinta sejati.
Di dalam peluknya, aku merasa aman,
Seperti kapal yang berlabuh di pelabuhan.
Dia adalah cahaya di dalam kegelapan,
Ibu tercinta, takkan pernah pudar.
Kemarahan yang penuh kasih, nasihat yang bijak,
Dia mengajarkan ku tentang hidup ini.
Dia adalah guru terbaik yang pernah kumiliki,
Ibu tercinta, kau takkan tergantikan.
Ketika badai menghantam dan hidup terasa berat,
Dia selalu ada, memberi ku kekuatan.
Dia adalah pelukan ku yang penuh kasih,
Ibu tercinta, kau adalah harta berharga.
Bunga-bunga mekar, angin berbisik lembut,
Semua mengingatkan ku pada kasih ibuku.
Dia adalah permata berharga dalam hidupku,
Ibu tercinta, cintamu takkan pernah mati.
Dalam pelukan ku, kau adalah surga,
Dalam matahari ku yang bersinar terang.
Kau adalah segalanya dalam hidupku,
Ibu tercinta, takkan pernah berubah.
2. Arti Seorang Ibu
Karya: Neng Aria Cantika
Seorang ibu itu wanita biasa
Tapi punya cinta kasih luar biasa
Seorang ibu itu hanya wanita sederhana
Tapi perhatiannya seluas dunia
Ibu adalah guru pertama di keluarga
Ibu sosok wanita mulia
Ibu bagaikan permata dunia
Yang tidak ada duanya
Ibu selalu memberi dan memberi
Tak berharap pamrih atau gaji
Ibu seorang srikandi
Berhati tulus dan suci selalu mencintai
Arti seorang ibu
Kukatakan tanpa ragu
Ibu itu Ratu di hidupku
Teladan bagiku
3. Kepada Ibu
Karya: Rafina Yumma Syafiqa
Kata ibu, kami sama-sama
Berpeluk di rahimnya
Saat berada di kedua tangannya
Kami sedang berebut susunya
Kami berburu bintang paling terang
Bersama menyusim anak tangga
Memetik kejora
Kemudian kami letakkan di pangkuan ibu
Duh, ibu mengapa kau teteskan air mata haru?
Entah untukku, kau, atau kami
4. Syair untuk Ibu
Karya: Amelia Zelianti
Ibu setiap rintikkan air matamu
Menyadarkan diriku atas perbuatanku
Pengorbanan yang telah kau berikan untukku
Selalu kukenang sepanjang hidupku
Di bawah redupnya pelita malam
Kurebahkan kepalaku di pangkuanmu
Aku merasakan hati yang penuh ketenangan
Lewat belaian hangat tangan halusmu
Ibu
Kaulah jantung dan hatiku
Darahmu mengalir deras di tubuhku
Semua tentang lukamu terikat di batinku
Kutuliskan syair ini untukmu ibu
Dengan bait yang langsung terhubung denganmu
Dihiasi oleh goresan pena yang indah
Syair ini akan selalu mewarnai hidupmu
5. Kesunyian Ibu
Karya: Denza Perdana
Ibu
Dahinya adalah jejak sujud yang panjang
Perjalanan waktu membekas di pelupuk matanya
Derai air mata di pipinya telah mengering
Tanpa sisa, tanpa ada yang menduga
Ia memilih jalan sunyi untuk bertanya
Hiruk pikuk untuk tersenyum di beranda derita
Menjerit saat lelap berkuasa
Berdoa bukan untuk dirinya.
6. Hati Ku
Karya: Sharlynn N. Manning
Hatiku
Dia selalu ada untukku
Cukup bicara dengannya bisa membuatku bahagia
Dia ceritakan masa lalunya yang sulit
Dengan harapan aku takkan mengalaminya juga
Dia wanita mandiri, penuh wibawa dan anggun
Matanya indah dan wajahnya elok
Kekuatan tersembunyi dari dalam
Pada hatinya, aku tahu bisa bersandar
Dia malaikat pelindungku yang selalu ada
Sebagai bagian diriku yang teramat istimewa
Dia bangga merawat dan menyayangi keluarga
Memberi kita harapan dan pegangan hidup
Tanpanya, tak mungkin aku jadi diriku yang sekarang
Dia separuh dari wanita yang kulihat di cermin
7. Bait Sajak untuk Ibu
Karya: Kusnan
Tetes-tetes darah, keringat, dan air matamu
Cukup sudah menorehkan
Prasasti-prasasti indah di hidupku
Menggenapi di setiap celah ruang dan waktu
Gumam doa tulus nan sederhanamu
Jua, keriput di kening untuk menata asa
Demi anak-anakmu
Telah menjadi saksi
Pada hamparan permadani indah beranda surga
Akhirnya
Maafkan bila belum sempurna baktiku padamu
Saat renta usia menjemputmu... ibu, maafkan kami anak-anakmu
Selamat jalan ibu
Merengkuh jalan panjang menuju haribaan-Nya
Tuhan semesta jagad raya
Yakinlah suatu saat bersama takdir, nanti
Kita akan tersenyum bersama semerbak harum surga
Amin
8. Tangisan Air Mata Bunda
Karya: Monika Sebentina
Dalam senyum kau sembunyikan letihmu
Derita siang dan malam menimpamu
Tak sedetik pun menghentikan langkahmu
Untuk bisa memberi harapan baru bagiku
Tapi keinginan hatimu membahagiakan aku
Bukan setumpuk emas yang kau harapkan dalam kesuksesanku
Bukan gulungan uang yang kau minta dalam keberhasilanku
Bukan juga uang yang kau minta dalam kemenanganku
Dan yang selalu kau berkata padaku
Aku menyayangimu sekarang dan waktu aku tak lagi bersamamu
Aku menyayangimu anakku dengan ketulusan hatiku
9. Bundaku Cahayaku
Karya: Auliya Wahyu Ningtiyas
Dialah cahaya
Tak akan ada sinar bulan
Jika tak ada bintang
Tak akan ada insan
Jika tak ada pengorbanan
Kala itu seorang wanita menderita
Menahan sakit tiada tara
Teriakannya mengguncang nusantara
Dia mengerang dengan bangganya
Demi buah hati yang tercinta
Kau genggam tangan kecilku
Menuntunku dalam cahayamu
Kau menyebut namaku
Dalam setiap doa-doamu
Untuk kebahagiaan dalam hidupku
Kau korbankan nyawamu
Demi insan di perutmu
Dia adalah ibuku
Dia adalah duniaku
Dialah cahayaku
10. Kepada Ibu
Karya: Rafina Yumma Syafiqa
Kata ibu, kami sama-sama
Berpeluk di rahimnya
Saat berada di kedua tangannya
Kami sedang berebut susunya
Kami berburu bintang paling terang
Bersama menyusim anak tangga
Memetik kejora
Kemudian kami letakkan di pangkuan ibu
Duh, ibu mengapa kau teteskan air mata haru?
Entah untukku, kau, atau kami
Itulah sepuluh puisi Hari Ibu 2025 yang bisa dijadikan sebagai inspirasi bila ingin menulisnya sebagai hadiah untuk ibunda tercinta.


