Kelawi, Pemenang Desa BRILiaN Hijau Berkat Inovasi Berkelanjutan

Dini Hariyanti
Oleh Dini Hariyanti - Tim Publikasi Katadata
24 Februari 2024, 14:15
Kini, Desa Kelawi semakin ramai dan dikenal oleh para pelancong karena keelokan salah satu pantainya, yaitu Pantai Minang Rua.
BRI
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Di balik deretan perbukitan di ujung selatan Pulau Sumatra, terdapat sebuah desa yang berhasil melakukan inovasi dan keberlanjutan dalam mengembangkan pariwisata lokal. Desa itu adalah Desa Kelawi yang terletak di Kecamatan Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan, Bandar Lampung.

Desa yang baru dimekarkan pada 2000 ini memiliki banyak potensi alam, ekonomi, dan wisata. Kini, Desa Kelawi semakin ramai dan dikenal oleh para pelancong karena keelokan salah satu pantainya, yakni Pantai Minang Rua.

Desa Kelawi memiliki garis pantai yang cukup panjang, yakni sepanjang 9,8 km. Dengan garis pantai sepanjang ini, Desa Kelawi pun memiliki potensi wisata bahari yang beragam.

Tak hanya memiliki pantai yang eksotis, Desa Kelawi juga memiliki Green Canyon, Taman Bawah Laut, Air Terjun Jamara, Air Terjun Khaja Saka, Batu Alif, dan Goa Lalay. Ada pula jumping spot yang dapat memacu adrenalin untuk pelancong yang menggemari wisata ekstrem. Seluruh pantai di Desa Kelawi dikelola di bawah pengawasan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Kelawi Mandiri bersama Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).

Selain itu, Desa Kelawi juga memiliki daya tarik agrowisata yang kuat. Pasalnya, desa ini terkenal akan varietas alpukat dan pisang yang telah memiliki hak paten dan sertifikasi. Bahkan, varietas alpukat tengah difokuskan untuk menjadi produk andalan dari Desa Kelawi.

BUMDes Kelawi Mandiri telah memaksimalkan potensi agrowisata varietas alpukat yang memiliki banyak permintaan di pasar. Kini sedang dijalankan program “1 KK (Kepala Keluarga), 2 Pohon Alpukat”.

Ketua BUMDes Kelawi Mandiri Rian Haikal mengatakan, melalui program itu, setiap keluarga diminta untuk menanam dua bibit alpukat. Dan untuk membantu pembibitan, desa pun sudah menyediakan green house sendiri.

“Budidaya alpukat alpukat ini kami lakukan secara masif agar bisa mencukupi kebutuhan pasar,” ucapnya dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu (24/2).

Terdapat juga produk agrowisata lainnya seperti produk olahan pisang dan teri. Dua produk ini pun terus dimaksimalkan oleh pelaku UMKM di Desa Kelawi dan berdampak positif terhadap roda perekonomian.

Rian mengimbuhkan, Desa Kelawi juga menerapkan digitalisasi untuk memudahkan segala transaksi di setiap destinasi wisata dari mulai ticketing dan pembayaran non tunai QRIS BRI di tenant UMKM.

“Dengan digitalisasi tersebut pemilik usaha bisa melihat ringkasan transaksi keuangan secara mudah. Mereka juga dapat melihat berapa uang yang sudah masuk dan keluar, serta berapa sisa uang yang tersimpan,” ucapnya.

Berbekal berbagai pengembangan potensi dan inovasi, Desa Kelawi dianugerahi penghargaan sebagai Desa BRILiaN Hijau 2023. Potensi wisata ini dimaksimalkan masyarakat yang juga pelaku UMKM demi mendorong roda perekonomian. Beberapa UMKM yang terdapat di Desa Kelawi adalah UMKM camilan ikan teri dan kerajinan yang dihasilkan dari Bank Sampah.

“Desa Kelawi bekerja sama dengan BRI untuk mengatasi masalah sampah dengan menghadirkan Bank Sampah. Dari sana, sampah-sampah plastik dari laut dikembangkan melalui Bank Sampah,” tuturnya.

Berkat kerja sama tersebut, geliat ekonomi masyarakat Desa Kelawi pun bertambah. Pada akhirnya, program ini dapat mendorong kebersihan, keamanan, dan kenyamanan Desa Wisata Kelawi.

“Jadi dari mengolah sampah, ada penambahan ekonomi dari Bank Sampah. Dan hasil dari itu masuk ke rekening masing-masing nasabah Bank Sampah dan langsung ditabung di BRI,” imbuhnya.

Pada kesempatan terpisah, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan bahwa Desa BRILiaN merupakan program pemberdayaan desa yang bertujuan menghasilkan panutan dalam pengembangan desa yang diinisiasi BRI sebagai bentuk agen pembangunan dalam mengembangkan desa. Per akhir 2023 tercatat terdapat 3.178 desa yang mendapatkan pemberdayaan Desa BRILiaN.

Program Desa BRILiaN merupakan pemberdayaan yang berbasis ekosistem desa dengan empat pilar utama sebagai kunci sukses indikator pemberdayaan, yakni sustainability, digitalisasi, inovasi dan optimalisasi Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa).

Supari menuturkan, BRI memiliki konsep pemberdayaan UMKM secara end to end, yakni pemberdayaan dari fase dasar hingga pengembangan platform berbasis digital yang mampu menjadi solusi pengembangan ekosistem UMKM.

“Hal tersebut bertujuan untuk memastikan bahwa UMKM mempunyai daya saing dan mampu beradaptasi dengan pasar,” ujarnya.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...