Impor Beras Diprediksi Berasal dari India hingga Thailand

Nadya Zahira
27 Maret 2023, 21:26
Impor Beras Diprediksi Berasal dari India hingga Thailand
Dokumentasi Humas Bulog

Pemerintah kembali membuka keran impor beras kurang lebih sebanyak 2 juta ton sesuai dengan penugasan dari Badan Pangan Nasional atau Bapanas kepada Perum Bulog sampai akhir Desember 2023. Hal itu guna memenuhi cadangan beras pemerintah (CBP). 

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan, untuk izin impor tersebut sampai saat ini belum keluar. Namun, dia memprediksi untuk negara yang akan mengimpor beras pada tahun ini berasal dari India, Pakistan, Myanmar, Vietnam, dan Thailand. 

"Kalau negara importasi yang saya tahu itu ada India, ada Pakistan, Myanmar, lalu ada Vietnam, dan Thailand. Ini dari beberapa negara, karena beras yang akan diimpor sebanyak 2 juta ton pada tahun ini bukan angka yang mudah untuk dipenuhi oleh satu negara," ujar Arief dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta Selatan, Senin (27/3).

Arief mengatakan, alasan pemerintah kembali melakukan impor beras karena untuk memenuhi stok CBP. Apalagi pada tahun ini terdapat program bansos beras untuk 21,353 juta masyarakat berpendapatan rendah. Di mana masing-masing per penerima manfaat mendapatkan 10 kilogram beras dari Maret-Mei 2023.

"Jadi banyak kegiatan pemerintah yang harus dikerjakan seperti bansos pangan. Impor beras ini tidak ada kaitannya dengan kinerja pemerintah yang lain. Jadi Bapanas mengutamakan ketersedian," ujarnya.

Namun demikian, Arief menegaskan pihaknya tetap meminta Perum Bulog untuk mengoptimalkan penyerapan hasil produksi dalam negeri, terutama selama masa Panen Raya Maret-Mei 2023. Artinya, beras dalam negeri harus tetap diprioritaskan.

"Bulog tentu diberi kesempatan untuk menyerap beras dari dalam negeri, dan bisa juga menyerap dari komersial. Jadi dua-duanya dibuka semuanya," kata dia.

Selain itu, dia mengungkapkan, meski pemerintah saat ini kembali membuka keran impor beras, namun hal ini tentu tidaklah mudah. Sebab berkaca dari impor beras sebelumnya yakni sebanyak 500 ribu ton yang dilakukan sejak November 2022 sampai Februari 2023, namun hanya bisa menyerap beras sebesar 98%. 

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira
Editor: Lona Olavia
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...