IHSG Sesi Pertama Ditutup Turun Tipis 6 Poin

 Zahwa Madjid
16 Desember 2022, 12:39
Karyawan melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (10/8/2022). IHSG ditutup melemah pada level 7.086,24 dimana nilai tersebut turun 16,64 poin atau 0,23 persen dari penutupan perdagangan sebelumnya, yakn
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc.
Karyawan melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (10/8/2022). IHSG ditutup melemah pada level 7.086,24 dimana nilai tersebut turun 16,64 poin atau 0,23 persen dari penutupan perdagangan sebelumnya, yakni 7.102,88 poin.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada dalam zona merah pada penutupan sesi pertama perdagangan hari ini Jumat (16/12). IHSG tercatat turun 6 poin atau 0,09% ke level 6.745.

Data Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan nilai transaksi bursa mencapai Rp 5,42 triliun dengan volume 10,54 miliar dan frekuensi 561 juta kali. Tercatat sebanyak 293 saham terkoreksi, 192 saham berada dalam zona hijau dan 192 saham tak bergerak.

Advertisement

IHSG dan bursa regional Asia jelang akhir pekan ini mengalami  penurunan. Di mana, pasar tertekan akan kekhawatiran resesi global menjadi kenyataan. Hal ini menurut riset Pilarmas Investindo Sekuritas siang ini, terjadi seiring dengan reaksi pelaku pasar sehubungan dengan kenaikan suku bunga acuan bank sentral Inggris, Eropa dan AS.

Bank sentral Inggris (Bank of England-BoE)  dan Bank Sentral Eropa (ECB) juga menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin. BoE menyampaikan kenaikan tersebut dilakukan untuk menekan laju inflasi hal yang sama juga disampaikan petinggi ECB. 

Hal ini mendorong pasar  berpandangan bahwa bank sentral  di dunia akan melakukan langkah kebijakan moneter yang sama menaikan suku bunganya untuk mengekang laju inflasi. Tentunya ini sebagai sinyal bank sentral masih berpotensi melanjutkan kenaikan suku bunganya untuk menekan inflasi. Dengan kenaikan suku bunga tersebut tentunya ini akan mendorong penurunan daya beli, sehingga menekan pertumbuhan ekonomi suatu negara berada di zona resesi.

Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih mengatakan, IHSG terdapat sentimen dari neraca dagang Indonesia yang surplus pada periode November 2022 sebesar US$ 5,16 miliar. Kenaikan itu melanjutkan tren surplus selama 31 bulan beruntun sejak 31 Mei 2020, walau lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar US$ 5,67 miliar. 

Halaman:
Reporter: Zahwa Madjid
Editor: Lona Olavia
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement