Mau Investasi di Saham BYAN Milik Orang Terkaya RI, Berikut Analisanya

 Zahwa Madjid
Oleh Zahwa Madjid - Lona Olavia
26 Desember 2022, 15:36
Mau Investasi di Saham BYAN Milik Orang Terkaya RI, Berikut Analisanya
PT Bayan Resources Tbk (BYAN)

Emiten batubara terlihat masih memiliki prospek yang cerah untuk tahun 2023. Termasuk salah satunya ke saham PT Bayan Resources Tbk (BYAN). Emiten yang memiliki lima Kontrak Karya Batubara (PKP2B) dan 16 Izin Usaha Pertambangan (IUP) dengan total luas konsesi 126.293 hektar di Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan. 

Vice President Infovesta Wawan Hendrayana mengatakan, laporan keuangan Bayan masih bisa positif seiring dengan sektor batubara yang sangat diuntungkan dan beban utang yang kecil.

Advertisement

Dia pun merekomendasikan saham BYAN sampai jangka menengah karena batubara masih dipandang menarik hingga tahun depan. 

“Ya masih bisa naik harga sahamnya karena laporan keuangannya memang naik,” katanya kepada Katadata.co.id, Senin (26/12).

Dia pun memproyeksikan harga saham BYAN pada tahun depan bisa menembus Rp 21.000 per lembarnya. Pada penutupan perdagangan Senin ini, saham BYAN ditutup melesat 2.000 poin atau 10,77% ke level 20.575.

Kepala Riset PT Jasa Utama Capital Sekuritas Cheryl Tanuwijaya memprediksi harga saham-saham batubara berpotensi reli pada Januari 2023, seiring memudarnya agresivitas The Fed dalam mengerek suku bunga acuan dan risiko resesi global.

Selain itu, permintaan batubara di Eropa yang masih terjaga di atas rata-rata, karena musim dingin. Serta, permintaan batu bara di India yang terbilang masih tinggi akibat cuaca ekstrem, peningkatan aktivitas ekonomi, dan masih berlangsungnya boikot batu bara dari Rusia.

Namun, menurutnya reli tersebut hanya akan berlangsung sampai kuartal pertama 2023, tepatnya hingga musim dingin selesai. Kecuali ada sentimen tambahan yang tak terduga.

Cheryl pun mengatakan bahwa 2023 diperkirakan harga komoditas batubara akan cenderung redup. Sehingga emiten yang laba bersihnya tergantung pada batubara juga akan ikut menurun kinerjanya. Dengan adanya perkiraan ini, para emiten batu bara dinilai sudah siap dan mengantisipasi penurunan harga.

Kendati demikian, saham batubara masih prospektif bagi emiten yang serius diversifikasi ke bisnis non batubara misalnya ke mineral atau energi baru terbarukan (EBT).

Halaman:
Reporter: Zahwa Madjid
Editor: Lona Olavia
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement