Pengusaha Batu Bara Sambut Baik Royalti 0% dalam Perppu Ciptaker

Lona Olavia
3 Januari 2023, 16:18
Pengusaha Batu Bara Sambut Baik Rencana Royalti 0%
ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/nym.
Sebuah kapal tongkang pengangkut batu bara melintas di Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (29/11/2022). Pemerintah berencana menaikkan target produksi batu bara nasional dari 663 juta ton pada tahun 2022 menjadi 694 juta ton di tahun 2023.

Pemerintah bakal memberikan fasilitas royalti 0% yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) tentang Cipta Kerja.  Aturan ini memberikan angin segar terhadap hilirisasi batu bara.

Saat ini beberapa perusahaan pertambangan besar menggarap proyek hilirisasi. Dua anak usaha PT Bumi Resources Tbk (BUMI), yakni PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan PT Arutmin Indonesia (Arutmin) dikabarkan juga mendapatkan insentif tersebut. 

Advertisement

Direktur Bumi Resources Dileep Srivastava mengatakan, pihaknya sedang menjajaki proyek hilirisasi batu bara. Sehingga, royalti 0% ini adalah perkembangan yang menggembirakan. Meski begitu, perseroan juga sedang menunggu detail dari pemberlakuan insentif tersebut.

“Rencana kami saat ini adalah komisioning dalam 2-3 tahun dari sekarang jika kami dapat dan saat ini terlibat dalam penyelesaian rencana,” katanya kepada Katadata.co.id, Selasa (3/1)

Selain Bumi Resources, proyek hilirisasi dikerjakan oleh PT Bukit Asam Tbk (PTBA) bekerja sama dengan Pertamina dan Air Product. Proyek Demithyl Ether (DME) merupakan hilirisasi terbesar. 

Proyek berlokasi di Tanjung Enim, Sumatera Selatan ini ditargetkan bisa beroperasi pada 2024 dengan kapasitas batu bara 6,5 juta ton per tahun (GAR 3.700 kcal/kg). Adapun produknya ditargetkan bisa mencapai 1,4 juta ton DME per tahun. Pabrik briket PT Bukit Asam Tbk (PTBA) di Sumatera Selatan dengan kebutuhan batu bara 30.000-40.000 ton per tahun dan menghasilkan briket 10.000-20.000 ton per tahun.

Adapun KPC berencana membangun proyek olahan batu bara menjadi methanol. Proyek berlokasi di Bengalon, Kalimantan Timur, ini ditargetkan beroperasi pada 2025 dengan kapasitas batu bara 5-6,5 juta ton per tahun (GAR 4.200 kcal/kg). Adapun produknya ditargetkan bisa mencapai 1,8 juta ton methanol per tahun.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement