IHSG Rebound di Sesi I Dipimpin Kenaikan Sektor Energi

 Zahwa Madjid
7 Februari 2023, 12:17
IHSG Rebound di Sesi I Dipimpin Kenaikan Sektor Energi
ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/tom.
Pekerja membersihkan layar yang menampilkan informasi pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (18/11/2022). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 37,2 poin atau 0,53 persen ke level 7.082,181 pada penutupan perdagangan akhir pekan.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil rebound pada perdagangan Selasa (7/2). IHSG ditutup menguat 59,52 poin atau 0,87% ke level 6.933,32 pada perdagangan sesi I. IHSG hari ini bergerak menghijau di rentang 6.886–6.946.

Adapun nilai transaksi hingga sesi pertama Rp 5,91 triliun dengan volume perdagangan 14,9 miliar serta frekuensi 834.668 kali.

Terdapat 275 saham dalam zona hijau, 230 saham zona merah dan 204 saham tak bergerak. Sedangkan kapitalisasi pasar mencapai Rp 9,57 triliun.

Pilarmas Investindo Sekuritas dalam risetnya mengatakan, sentimen ekternal dan internal menopang menguatnya  indeks IHSG. Dari eksternal, bursa regional Asia menguat ditengah  penantian pidato sejumlah pejabat Fed, termasuk Gubernur The Fed Jerome Powell pekan ini, di mana pasar menanti arah selanjutnya kebijakan The Fed. 

Selanjutnya cadangan devisa Jepang di bulan Januari 2023 meningkat menjadi US$ 1.250 triliun  dari sebelumnya US$ 1.228 triliun pada bulan Desember 2022. 

Sementara dari internal, pencapaian pertumbuhan ekonomi Indonesia tentunya memberikan indikasi solidnya ekonomi dalam negeri. Di mana sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pertumbuhan ekonomi 2022 sebesar 5,31% lebih tinggi dari tahun sebelumnya yang membukukan 3,69% secara tahunan.

Selanjutnya cadangan devisa Indonesia kembali surplus, Bank Indonesia (BI) dalam rilisnya cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2023 mencapai US$ 139,4, meningkat dibandingkan dengan posisi pada akhir Desember 2022 sebesar US$ 137,2 miliar. Dan menyampaikan posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

Head Of Research NH Korindo Sekuritas, Liza Camelia Suryanata mengatakan, GDP Indonesia kuartal keempat 2022  keluar di angka 5,01%.  Angka tersebut lebih rendah dari kuartal sebelumnya 5,72% namun masih lebih tinggi dari perkiraan 4.84%.

“Angka ini merupakan tertinggi sejak Presiden Joko Widodo memerintah selama hampir 9 tahun,” ujar Liza.

Maka dari itu, untuk perdagangan hari ini ia menyarankan untuk hold all positions atau disarankan tidak membeli atau menjual saham.

Halaman:
Reporter: Zahwa Madjid
Editor: Lona Olavia
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...