Sebelum Libur Panjang, Besok 3 Perusahaan Masuk BEI Termasuk MBMA

Lona Olavia
17 April 2023, 13:41
Sebelum Libur Panjang, Besok 3 Perusahaan Masuk BEI Termasuk MBMA
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/rwa.
Karyawan melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di layar monitor di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (1/2/2023). IHSG ditutup pada level 6.862 atau menguat 22,91 poin dari perdagangan sebelumnya, yang ditopang sejumlah kenaikan Indeks sektoral diantaranya sektor barang konsumen nonprimer yang naik 1,27 persen, sektor barang konsumen primer naik 1,17 persen dan sektor infrastruktur naik 0,98 persen.

Jelang libur Idul Fitri, tiga emiten tercatat siap meramaikan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (18/4) esok. Tiga calon emiten secara serempak akan mencatatkan (listing) saham perdananya.

Berdasarkan keterangan di laman e-IPO, Senin (17/4) tiga perusahaan itu adalah PT Menn Teknologi Indonesia Tbk (MENN), PT Era Digital Media Tbk (AWAN), dan PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA). Ketiganya akan menjadi emiten ke 32, 33, dan 34 pada tahun 2023.

Perusahaan yang melaksanakan hilirisasi dalam rantai nilai baterai kendaraan bermotor listrik, Merdeka Battery melakukan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham dengan nilai tertinggi.

Anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) ini melepas sebanyak 11 miliar saham atau 10,24%. Harga IPO dipatok Rp 795 per saham. Dengan demikian MBMA berpotensi meraih dana minimum sebesar Rp 8,75 triliun dengan nilai kapitalisasi pasar saham sekitar Rp 85 triliun.

Perihal penggunaan dana, entitas usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) ini akan menggunakan sebesar 48,0% dana hasil IPO untuk pembayaran lebih awal seluruh pokok utang yang timbul berdasarkan perjanjian fasilitas berjangka sebesar USD300 juta, yang akan dibayarkan kepada MDKA dan ING Bank N.V, cabang Singapura (ING Bank), masing-masing sebesar US$ 225 juta dan US$ 75 juta melalui ING Bank sebagai agen.

Melansir prospektusnya, Selasa (28/3) perusahaan berencana menggunakan 48% dari dana IPO untuk pembayaran seluruh pokok utang kepada induk perusahaan, MDKA sebesar US$ 225 juta  atau Rp 3,8 triliun dan ING Bank cabang Singapura sebesar US$ 75 juta atau sekitar Rp 1,1 triliun (asumsi kurs Rp 15.083). Sedangkan 5% akan digunakan oleh perseroan untuk mengambil alih hak tagih sebesar US$ 30 juta yang timbul dari Perjanjian Fasilitas Dukungan Induk yang diberikan oleh MDKA kepada PT Merdeka Tsingshan Indonesia (MTI).

Kemudian sekitar 1,5% akan digunakan oleh MBMA untuk modal kerja, antara lain untuk biaya karyawan, biaya jasa profesional, dan biaya keuangan. Sedangkan 8,0% akan dipinjamkan kepada MTI yang selanjutnya akan digunakan untuk membiayai sebagian kebutuhan belanja modal yang timbul dari pembangunan Proyek AIM I, yang dijadwalkan akan memulai produksi pada pertengahan kedua tahun 2023.

Lalu, 14,0% akan dipinjamkan kepada PT Zhao Hui Nickel (ZHN) yang selanjutnya akan digunakan untuk membiayai sebagian kebutuhan belanja modal. Seperti pemasangan konversi nikel matte pada Smelter Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) ZHN yang saat ini sedang dalam proses pembangunan dan sekitar 6,0% akan digunakan untuk modal kerja.

Adapun 5,5% lagi akan dipinjamkan kepada PT Sulawesi Cahaya Mineral (SCM) yang selanjutnya akan digunakan untuk modal kerja. Hal itu meliputi biaya karyawan, biaya jasa profesional, pembayaran royalti ke kas negara, biaya pengangkutan dan bongkar muat, biaya pemeliharaan dan perbaikan, serta biaya penambangan. 

Sementara sisa dana IPO akan dilakukan untuk penyetoran modal kepada PT Merdeka Industri Mineral (MIN) yang selanjutnya akan digunakan untuk pemberian pinjaman kepada PT Sulawesi Industri Parama (SIP) masing-masing sebesar 50%. 

Dalam IPO ini MBMA telah menetapkan penjamin emisi efek PT Indo Premier Sekuritas, PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk, PT UBS Sekuritas Indonesia, PT Macquarie Sekuritas Indonesia, PT Sucor Sekuritas, PT Aldiracita Sekuritas Indonesia dan PT Ciptadana Sekuritas Asia.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...