Manuver Pemerintah Singapura di Saham GOTO
Pemerintah Singapura terpantau empat kali menjual saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. Pelepasan emiten dengan kode saham GOTO ini dilakukan dua kali pada waktu yang berbeda yaitu 2 dan 3 Mei 2023.
Rinciannya pada 2 Mei 2023, Pemerintah Singapura melepaskan 624,04 juta saham atau setara 0,05% dari jumlah kepemilikan saham. Keesokan harinya, saham GOTO dilepas kembali sebanyak 586,62 juta oleh Pemerintah Singapura.
Jika dikalkulasikan Pemerintah Singapura sudah melepas 1,19 juta saham GOTO hingga saat ini. Artinya kepemilikan Pemerintah Singapura atas saham GOTO tinggal 64,29 miliar atau 5,43% dari keseluruhan jumlah saham.
Tidak hanya Pemerintah Singapura, GoTo Peopleverse Fund (GPF) juga melepas 189,16 juta saham pada 2 Mei 2023. Lalu melakukan aksi jual pada 3 Mei 2023 sebanyak 245,95 juta saham GOTO. Total saham yang dilepas oleh GPF yaitu 435,12 miliar.
Sehingga total kepemilikan saham GPF tinggal menjadi 77,22 miliar atau setara 6,52% dari total keseluruhan saham.
Adapun saham emiten teknologi dengan kapitalisasi saham terbesar di Bursa itu selama satu bulan naik 3,64%. Sementara sepekan ini saham GOTO menghijau 4,59%. Namun pada periode enam bulan hingga saat ini, saham GOTO melemah 42,92%.
Berdasarkan data perdagangan, sampai dengan pukul 11.00 WIB, harga saham GOTO merosot 3,39% ke level Rp 114 per saham dari harga pembukaan yakni Rp 118. Dari pembukaan perdagangan, sahamnya sempat naik ke level Rp 120 per saham. Volume saham yang diperdagangkan tercatat 2,31 miliar dengan nilai transaksi Rp 267,82 miliar. Sementara itu, frekuensi perdagangan tercatat sebanyak 13.498 kali.
Secara kinerja, GOTO masih membukukan kerugian bersih yang belum diaudit senilai Rp 40,4 triliun sepanjang 2022. Kerugian itu membengkak 56% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Meningkatnya kerugian GOTO salah satunya disebabkan oleh penurunan nilai goodwill yang mencapai Rp 10,9 triliun tahun lalu. Berdasarkan paparan yang disampaikan kepada media, Senin (20/3), nilai goodwill yang dimiliki GOTO merupakan valuasi yang timbul dari merger Gojek dan Tokopedia pada 2021.
Saat penggabungan, valuasi pra IPO perusahaan tinggi seiring dengan terjadinya booming sektor teknologi dan ekspektasi nilai perusahaan yang lebih tinggi. Namun pada saat pengujian akhir, saham GOTO mengalami koreksi berakibat terhadap penurunan valuasi.
"Saham di sektor teknologi juga mengalami tech winter," ucap manajemen GOTO.
Tidak hanya itu, setelah suku bunga acuan naik tinggi, valuasi saham teknologi tidak lagi sama dan perlu dilakukan revaluasi dalam bentuk goodwill impairment test.