United Tractors Tak Terburu-Buru Hentikan Bisnis Batu Bara
PT United Tractors Tbk atau UT tidak akan menghentikan bisnis batu bara secepatnya. Sebab emiten dengan kode saham UNTR tersebut menilai batu bara masih sangat dibutuhkan Indonesia dan negara-negara berkembang. Namun anak usaha PT Astra International Tbk (ASII) ini menargetkan ketergantungan bisnis batu bara menjadi 50:50.
Direktur United Tractors Iwan Hadiantoro menjelaskan, kontribusi pendapatan ditargetkan 50% berasal dari batu bara dan 50% lainnya di luar dari batu bara. “Sebagai gambaran sekitar 70% baik itu pendapatan maupun net income UT masih disuntik dari bisnis terkait batu bara yaitu mining services maupun mining bisnis itu sendiri," katanya kepada wartawan di Menara Astra, Rabu (5/7).
Iwan juga mengatakan, tidak akan melakukan divestasi dan tidak segera mungkin menghentikan bisnis batu bara. Sebab bisnis batu bara masih diperlukan untuk menghasilkan arus kas untuk membiayai pertumbuhan bisnis ke depannya.
"Jadi batu bara akan kami jalankan sampai dengan nanti konsensinya expired. Nah kalau expired kami tidak akan perpanjang lagi," katanya.
Dia juga membeberkan beberapa strateginya untuk bisa mencapai porsi 50:50 yang akan berkontribusi sampai delapan tahun ke depan. Pertama, UT tidak akan berinvestasi lagi yang terkait dengan batu bara. Bahkan pada pembangkit listrik yang berbahan bakar batu bara.
Kedua, perusahaan akan mengembangkan dalam jangka pendek dan panjang untuk memperbesar aset di bisnis mineral pertambangan, misalnya emas, nikel, bauksit, dan aluminium.
"Semua mineral kami tertarik dan sampai sekarang kami secara aktif melakukan due dilligent di Indonesia maupun beberapa negara lainnya untuk memperbesar portofolio mineral mining kami," katanya.
Ketiga, UT akan terus mengembangkan portfolio pada sektor energi dengan fokus energi terbarukan.
