Saatnya Panen Dividen Interim, Apakah Lo Kheng Hong Tertarik?
Musim pembagian dividen interim 2023 telah tiba dan menjadi yang ditunggu-tunggu oleh banyak pemegang saham. Pemanis tersebut diberikan sejalan dengan capaian profitabilitas yang tetap solid pada sepanjang tahun ini.
Sebagai informasi dividen interim adalah pembayaran dividen yang dibayarkan oleh perusahaan kepada para pemegang sahamnya dalam periode tengah tahun. Dividen interim bisa dikatakan bukan dividen yang bersifat final berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), melainkan baru merujuk pada keputusan direksi.
Namun bagi Lo Kheng Hong, dividen menurutnya tidak masuk sebagai kriteria pemilihan saham apa yang akan dibelinya. Hal itu nampak ketika ia pernah membeli saham PT Panin Financial Tbk (PNLF) yang merupakan pengendali PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) atau Bank Panin.
Bahkan tak tanggung-tanggung ia memborong saham PNLF hingga menjadikan investor kawakan tersebut menjadi pemegang saham terbesar nomor dua atas bank yang dimiliki oleh konglomerat Mu'min Ali Gunawan. Ketika itu ia melirik saham PNLF karena valuasinya yang sangat murah, meski dikenal sebagai bank yang sangat jarang bagi dividen.
Lalu pria yang akrab disapa Pak Lo ini juga bercerita ketika dia membeli saham PT Indika Energy Tbk (INDY). Emiten energi terintegrasi itu menurutnya menarik karena kala itu ia meyakini harga batu bara akan terus meningkat. Sehingga ia merogoh kocek dalam-dalam hingga menjadi pemegang saham terbesar nomor empat di INDY.
Adapun dari dua saham itu, Pak Lo mengaku mendapatkan capital gain yang jumlahnya fantastis. Capital gain adalah jumlah keuntungan seorang investor saat menjual kembali aset investasinya.
“Jadi saya orang yang lebih pendekatannya ke capital gain daripada dividen,” ujarnya dalam acara PermataBank “Wealth Wisdom Harmonious Wealth Journey” dikutip Jumat (6/10).
Meski begitu, Pak Lo mengaku senang jika saham yang dibelinya bisa membagikan dividen. Misalnya saja atas penantian panjang dirinya terhadap saham PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFIN) yang berbuah manis. Sebab dari emiten pembiayaan milik Grup Panin itu ia mendapatkan dividen sekitar Rp 20 miliar.
Ini merupakan dividen pertama CFIN sejak satu dekade yang lalu. Diketahui, CFIN terakhir kali membagikan dividen untuk tahun buku 2012 yang dibayarkan pada Juli 2013.
“Tapi saya juga senang dapat dividen. Ada juga satu tambang batu bara belum lama ini bagi dividen Rp 45 miliar dan tidak dipotong pajak. Saya bukan dividend oriented, tapi kalau dikasih dividen tidak menolak juga,” katanya.
Adapun dalam beragam kesempatan, Lo Kheng Hong berkali-kali menekankan bahwa dirinya tertarik berinvestasi di saham dengan valuasi murah tetapi memiliki kinerja keuangan yang baik. Hal itu juga berlaku bagi perusahaan yang memberikan pemanis berupa dividen tapi kinerjanya tidak bagus.
Di sisi lain, ada beberapa emiten yang sudah mengumumkan pembagian tersebut misalnya jajaran emiten Grup Astra. Induk usaha, PT Astra International Tbk (ASII) akan membagikan dividen interim pada tahun buku 2023 sebesar Rp 3,9 triliun dengan nominal Rp 98 per saham. Pelaksanaan pembayaran dividen interim dilakukan pada 31 Oktober 2023.
Anak usaha Grup Astra, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) juga akan membagikan dividen interim senilai Rp 157,82 miliar atau Rp 82 per saham. Pembayaran dividen pada 24 Oktober 2023.
Tak kalah, PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) juga akan membagikan dividen interim Rp 192,78 miliar atau Rp 40 per saham. Pembayaran dividen 24 Oktober 2023.
Lalu PT United Tractors Tbk (UNTR) turut membagikan dividen interim yang besarannya mencapai Rp 2,54 triliun, setara Rp 701 per lembar. Adapun pembagiannya akan dilaksanakan pada 24 Oktober 2023.
Terbaru PT Astra Graphia Tbk (ASGR) juga ikut serta dalam pembagian dividen sebesar Rp 17,53 miliar atau setara Rp 13 per saham. Pembayaran dividen pada 24 Oktober 2023.
Di luar Grup Astra, PT Victoria Care Indonesia Tbk (VICI) mengumumkan pembagian dividen Rp 23,47 miliar atau Rp 3,5 per saham. Dividen interim ini akan dibayarkan pada 3 November 2023.
Lebih lanjut meskipun belum diumumkan, ada sejumlah emiten yang biasanya rutin membagikan dividen interim jelang akhir tahun. Emiten tersebut adalah PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), dan PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS).