IHSG Diprediksi Konsolidasi, Analis Kompak Rekomendasikan Saham BBCA
Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG diperkirakan konsolidasi pada perdagangan Senin (23/10) dalam rentang 6.930-7.020.
IHSG mencatatkan penguatan terbatas di perdagangan Jumat (20/10) pekan lalu. Bank-bank berkapitalisasi besar menjadi penopang utama penguatan IHSG di perdagangan Jumat. Adapun penguatan kemungkinan dipicu oleh aksi bargain hunting pada saham-saham tersebut memanfaatkan pelemahan signifikan di Kamis (19/10) pekan lalu.
Di sisi lain, nilai tukar rupiah masih melanjutkan pelemahannya sebesar 0,38% ke Rp 15.870 per dolar Amerika Serikat.
"Kondisi ini dinilai masih membayangi potensi kenaikan lanjutan saham-saham bank pada hari ini," tulis riset Phintraco Sekuritas dikutip Senin (23/10).
Phintraco Sekuritas merekomendasikan saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA), PT Elnusa Tbk (ELSA), PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), PT Indofood CBP Tbk (ICBP), PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) dan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI).
Sementara Analis BinaArtha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, level support IHSG diprediksi akan berada di 6.804, 6.747 dan 6.666. Sedangkan level resisten berada di 6.908, 6.967 dan 7.020.
Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali naik karena peningkatan pembelian.
Sedangkan resisten merupakan tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju kenaikan harga tertahan.
Ivan merekomendasikan hold or buy on weakness pada saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dengan rentang harga 1.700-1.740. Selanjutnya hold pada saham PT Astra International Tbk (ASII) dengan rentang harga 5.550-5.625.
Investor juga direkomendasikan untuk buy on weakness pada saham BBCA dengan rentang harga 8.500-8.700.
Selain itu, hold atau buy on weakness pada saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan rentang harga 5.550-5.650. Terakhir, Ivan merekomendasikan buy on weakness pada saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dengan rentang harga 3.700-3.750 per lembar.