Dirut PTPP Ungkap Merger dengan WIKA Masih Didalami Kementerian BUMN
Direktur Utama PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) Novel Arsyad mengatakan, rencana merger perusahaan dengan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) masih dalam pembahasan dan pendalaman di Kementerian Badan Usaha Milik Negara atau BUMN.
“Sepenuhnya ada di Kementerian BUMN pendalaman pembahasan tersebut dan kami menunggu dari kementerian BUMN,” kata Novel kepada wartawan di Jakarta, Rabu (13/12).
Dirinya juga menekankan aksi merger ini tergantung arahan Menteri BUMN. Awalnya kementerian memiliki rencana untuk merger beberapa perusahaan BUMN dengan tujuan efisiensi.
Menteri BUMN Erick Thohir pada Mei lalu menyatakan BUMN sektor infrastruktur akan dilakukan konsolidasi. Adapun prosesnya akan dibagi menjadi dua segmen, yakni perusahaan BUMN karya dengan skala kecil diserahkan kepada PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) dan Danareksa untuk dilakukan merger.
Erick juga menyebut jumlah BUMN idealnya dikurangi dari posisi saat ini berjumlah sembilan. "Kami tetap melakukan konsolidasi sesuai blue print dua tahun lalu. Sebaiknya dari sembilan jadi empat saja," ujar dia.
Erick Thohir sebelumnya menyebut sedang mempersiapkan kajian konsolidasi perusahaan sektor karya dan infrastruktur. Ia mengatakan akan membuat konsolidasi dua segmen, yaitu perusahaan karya dengan skala kecil dan perusahaan karya dengan skala jumbo.
Ia pun memastikan konsolidasi BUMN Karya bakal tercapai. Nantinya perusahaan BUMN skala kecil diberikan kepada PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) dan Danareksa. Adapun perusahaan karya dengan skala besar yaitu PT PP Tbk (PTPP), PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Hutama Karya (HK), dan PT Adhi Karya Tbk (ADHI) masih dikaji.
Selanjutnya ada skema konsolidasi Waskita Karya dan Hutama Karya, serta PP dan Wijaya Karya. Erick mengatakan skemanya bisa berupa suntikan dana, namun hal ini masih sedang dalam kajian.