Rumor Pasar: Divestasi Vale Dikabarkan di Rp 4.500 - 5.000 per Saham

Lona Olavia
3 Januari 2024, 17:47
Rumor Pasar: Divestasi Vale Dikabarkan di Rp 4.500 - 5.000 per Saham
Katadata/ Wahyu DJ
Aktivitas pabrik pengolahan Nikel milik PT Vale Indonesia (INCO) di wilayah Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan.
Button AI Summarize

Divestasi 14% saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) kepada MIND ID dikabarkan akan selesai awal Febuari 2024. Di mana MIND ID akan menjadi mayoritas pengendali sebesar 34%, Vale Canada Ltd 33,9% dan Sumitomo Metal Mining Ltd 11,5%. 

Divestasi ini diperkirakan akan menggunakan harga rata-rata 90 hari yang berkisar antara Rp 4.500 - 5.000 per saham.

“Harga rata-rata ini diambil karena alotnya proses negosiasi yang disebabkan Vale ingin harga 1,5x price to book value (PBV) yang berkisar Rp 5.900, sedangkan Pemerintah ingin mendapatkan di bawah harga pasar,” ujar sumber Katadata.co.id, Rabu (3/1).

Sebelumnya pada pertengahan Desember 2023, Menteri BUMN Erick Tohir mengatakan, proses divestasi berjalan alot dan masih dalam tahap negosiasi yang berakhir hingga Februari 2024.

Pihaknya ingin mendapatkan diskon untuk harga divestasi ini. Meski begitu dia juga mengatakan valuasi harus adil karena Vale juga positif karena terdapat Kolaka Nickel yang dimiliki oleh INCO, Ford, Volkswagen dan Huayou Cobalt di bahan baku baterai.

Hal senada diungkap Menteri Investasi atau Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. INCO telah menjaga lingkungan dengan baik, tapi dia berharap Vale tidak menjual mahal. Dia menekankan divestasi "win-win angkanya". 

Sementara praktisi pasar modal PT Avere Mitra Investama Teguh Hidayat mengatakan, sejak MIND ID menguasai 20% saham INCO pada 2020 silam, INCO telah bertransformasi menjadi perusahaan yang menguntungkan dan memberi dividen.

INCO juga mampu pendapatan laba yang konsisten naik, ekuitas bertumbuh, hutang kecil dan ROE disetahunkan mencapai 11,7%.

Per kuartal tiga 2023 INCO mengantongi laba US$ 221 juta meskipun harga nikel melemah.

Teguh memprediksi, Vale canada meminta harga 2x PBV di Rp 8.000 menimbang keadaan INCO yang menguntungkan saat ini, ditambah mereka sudah tidak memegang kendali.

Sehingga harga divestasi INCO tidak akan dijual murah seperti tahun 2020 yang dijual 0,9x PBV, yang pada saat itu sedang dilanda Covid 19 dan INCO dalam kinerja yang tidak begitu bagus.

Sementara pada perdagangan Rabu (3/1) saham INCO ditutup stagnan di Rp 4.420 per saham. Tahun lalu saham INCO merosot 37,75%.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...