Harga Saham Astra International Terus Turun, Ini Komentar Para Analis
Saham PT Astra International Tbk (ASII) tengah dalam tren menurun. Berlanjut, saham emiten konglomerasi itu terpantau terus merosot sejak awal perdagangan saham hari ini, Selasa (23/1).
Saham ASII bahkan menjadi saham yang paling banyak dilepas asing pada perdagangan Selasa (22/1) kemarin dengan nilai Rp 122 miliar. ASII sudah beberapa kali menempati posisi pertama yang sahamnya rajin dijual asing.
Saham ASII bergerak di rentang 5.100 – 5.200 pada perdagangan sesi satu hari ini dan ditutup pada level Rp 5.150 per lembar atau turun 1,44%. Sedangkan volume perdagangannya tercatat 85,73 juta dengan nilai transaksi Rp 441,35 miliar dan kapitalisasi pasarnya Rp 208,49 triliun.
Tak hanya itu, price to book value (PBVR) ASII hampir menyentuh angka 1, tepatnya 1,09. Perlu diketahui, price to book value adalah alat ukur nilai perusahaan dengan membagi harga per lembar saham dan nilai buku per lembar saham. Jika nilai PBV kurang dari 1, bisa dikatakan harga saham murah, jika melebihi satu maka harga saham dikatakan mahal.
Sepanjang Januari ini, ASII terpantau tertekan dengan merosot selama tujuh hari berturut-turut hingga dalam seminggu, sahamnya anjlok 6,36%. Adapun selama sebulan terakhir ASII juga jatuh sebanyak 7,21% dan ambles 12,71% dalam setahun terakhir.
Melansir data D'Origin dikutip pada (23/1), terdapat aksi crossing jumbo pada saham ASII senilai Rp 1,57 triliun, Senin (22/1) kemarin. Harga tersebut diperdagangkan di harga diskon, yakni di level harga Rp 5.097 per saham atau jauh dari harga terendah pada perdagangan di pasar reguler yakni di Rp 5.250 per saham.
Analis JP Morgan Benny Kurniawan menurunkan rekomendasi saham ASII menjadi underweight. Hal itu berbarengan dengan transaksi tutup sendiri atau crossing saham ASII.
Namun mayoritas konsensus analis Bloomberg masih mempertahankan sikap bullish untuk saham ASII. Ada 25 analis yang merekomendasikan beli. Kemudian, lima analis merekomendasikan hold dan dua merekomendasikan jual. Adapun target harga ditetapkan di level Rp 4.650 per lembar.
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji mengatakan, saham Astra mengalami penurunan signifikan, terutama setelah terjadi crossing jumbo sebesar Rp 1,57 triliun. Ia menyebut harga saham ASII saat ini berada di bawah level pasar, dengan selisih sekitar 5.100 dan sentimen pasar terlihat cukup negatif.
Menurut Nafan, kondisi tersebut menyebabkan nilai saham ASII menjadi lebih rendah secara teknikal atau disebut undervalue. Meskipun ada potensi nilai murah, tetapi kondisi ini juga mencerminkan adanya tren penurunan yang cukup kuat.