Jokowi di MPR: Sering Sebut Pandemi dan Kesehatan, Korupsi Cuma Sekali

Image title
Oleh Maesaroh
16 Agustus 2021, 10:34
Jokowi, Sidang Tahunan MPR/DPR
Youtube/Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo membacakan pidato kenegaraan dalam sidang tahunan MPR pada Senin (16/8)

Penanganan Covid-19 dan perbaikan sektor kesehatan masih menjadi fokus pemerintahan Presiden Joko Widodo untuk tahun 2022. Fokus tersebut tercermin dalam pidato kenegaraan yang disampaikan Jokowi dalam Sidang Tahunan MPR/DPR yang disampaikan pada hari ini, di mana kata "pandemi" dan "kesehatan" sangat mendominasi.

Dalam pidato kenegaraan yang berisi 2.782 kata tersebut, Jokowi menyebut kata "pandemi" sebanyak 31 kali sementara kata "kesehatan" muncul sebanyak 20 kali. Penyebutan kata "pandemi" dan "kesehatan" ini lebih banyak dibandingkan pada pidato kenegaraan tahun lalu yakni masing-masing sebanyak sembilan untuk "pandemi" dan "kesehatan" sebanyak 17 kali.i ini.  Begitu mendominasinya kata "pandemi", sampai kata tersebut hampir ada di semua paragraf pidato.

Advertisement

Sementara itu, Jokowi hanya menyebut kata "korupsi" sebanyak sekali itupun muncul  saat Jokowi menyebut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).  Infrastruktur yang pada tahun 2016 dan mendominasi kata-kata di pidato kenegaraan,  pada pidato tahun ini hanya muncul dua kali.

Seperti diketahui, pandemi Covid-19 sudah melanda Indonesia sejak Maret 2020.  Hingga Minggu (15/8), sebanyak 3,85 juta kasus positif Covid-19 telah dilaporkan dan membunuh 117.588 jiwa. Pandemi Covid-19 juga merontokkan ekonomi Indonesia hingga terkontraksi sebesar 2,07% pada tahun 2020.

Dalam pidato kenegaraan tahun ini, Jokowi menggunakan "pandemi "sebagai  ujian berat yang harus dihadapi Indonesia.  Namun, dia juga menegaskan bahwa pandemi bisa menjadi titik balik untuk membuat Indonesia bangkit. 

"Pandemi itu seperti kawah candradimuka yang menguji, yang mengajarkan, dan sekaligus mengasah. Pandemi Covid-19 telah memacu kita untuk berubah, mengembangkan cara-cara baru, meninggalkan kebiasaan lama yang tidak relevan, dan menerobos ketidakmungkinan," tutur Jokowi saat menyampaikan pidato kenegaraan, Senin (16/8).

Dalam pidato tahun ini, Jokowi menyebut pandemi sebagai hikmah, seperti dalam kalimat "Pandemi Covid-19 juga memberikan hikmah kepada bangsa Indonesia"

Ini berbeda pada pidato kenegaraan tahun lalu, di mana Jokowi menyebut kata pandemi sebagai musibah, dalam kalimat "Saya menyambut hangat seruan moral penuh kearifan dari para ulama, para pemuka agama, dan tokoh-tokoh budaya agar menjadikan momentum musibah pandemi ini sebagai sebuah kebangkitan baru".

 Dibanding pada tahun lalu, pidato kenegaraan tahun ini mengangkat isu pandemi sebagai hal yang lebih ilmiah dan  dengan sikap yang lebih menerima. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement