Tiga Warga Jepang Meninggal Pasca Divaksin Moderna Yang Terkontaminasi

Cahya Puteri Abdi Rabbi
8 September 2021, 08:51
Jepang, Moderna, vaksin
ANTARA FOTO/REUTERS/Carl Court/Pool /hp/cf
Seorang pensiunan menerima vaksin penyakit virus korona (COVID-19) Moderna di pusat vaksinasi masal yang baru dibuka di Tokyo, Jepang, Senin (24/5/2021).

Jepang melaporkan sudah ada tiga warganya yang meninggal setelah menerima suntikan vaksin Moderna yang terkontaminasi. Namun, pihak berwenang belum menemukan apakah ada hubungan penyebab kematian dengan vaksin tersebut.

Dilansir dari The Guardian, orang ketiga yang meninggal setelah menerima suntikan vaksin moderna yang terkontaminasi adalah seorang pria berusia 49 tahun. Pria tersebut menerima vaksin dosis kedua pada 11 Agustus lalu dan meninggal sehari setelah menerima vaksin dari salah satu dari tiga batch yang diketahui terkontaminasi.

Kementerian Kesehatan Jepang menjelaskan, satu-satunya masalah kesehatan yang diderita oleh pria tersebut adalah alergi terhadap soba atau mie Jepang yang terbuat dari tepung gandum kuda (buckwheat).

 “Dosis  (yang diberikan) pria itu berasal dari salah satu dari tiga lot yang juga mengandung dosis yang juga digunakan pada dua pria berusia 30-an yang meninggal di Jepang. (Mereka) menerima suntikan kedua pada Agustus lalu,” kata Kementerian Kesehatan Jepang, dikutip dari Kyodo News, Rabu (8/9).

Awal bulan September lalu, Jepang juga melaporkan dua warganya yang berusia 30-an dan tidak memiliki penyakit bawaan, meninggal setelah beberapa hari mendapatkan dosis kedua vaksin Moderna.

Dosis yang digunakan berasal dari batch yang sama yang diketahui memiliki fragmen baja tahan karat di dalamnya. Atas temuan ini 1,63 juta dosis vaksin Covid-19 Moderna ditarik pada 26 Agustus.

Tiga batch diproduksi di Spanyol di bawah kontrak Moderna. Perusahaan belum mengomentari kematian terbaru, tetapi minggu lalu mengeluarkan pernyataan bersama dengan distributor lokal Takeda Pharmaceutical.

“Kehadiran partikel stainless steel yang langka dalam vaksin Moderna Covid-19 tidak menimbulkan risiko yang tidak semestinya bagi pasien. keamanan dan tidak mempengaruhi profil manfaat atau risiko produk,” tulis pernyataan tersebut, dikutip dari The Guardian (8/9).

Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi
Editor: Maesaroh
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...