Pandora Papers Bocorkan Skandal Pajak-Harta Raja, Presiden dan Shakira

Cahya Puteri Abdi Rabbi
4 Oktober 2021, 09:07
Pandora Papers, Shakira, Raja
ANTARA FOTO/REUTERS/Muhammad Hame
Raja Abdullah II dan Raja Harald V dari Norwegia meninjau pengawal kehormatan di Royal Palace di Amman, Yordania, Senin (2/3/2020).

Laporan mengenai kesepakatan rahasia dan aset tersembunyi dari  orang terkaya, terkenal,  dan terkuat di dunia diungkap Pandora Papers.  Setidaknya ada 100 miliarder, 30 pemimpin dunia, dan 300 pejabat yang diungkap dalam laporan tersebut.

Laporan tersebut dirilis oleh International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ)  dengan melibatkan 600 jurnalis. Daat ini kemudian akses  dan dibagikan kepada mitra media terpilih seperti the Guardian, BBC Panorama, Le Monde dan Washington Post.

Laporan tersebut berisi  11,9 juta file dari perusahaan yang disewa oleh klien kaya raya untuk membuat perusahaan offshore  dan perwalian di surga pajak seperti Panama, Dubai, Monako, Swiss, dan Kepulauan Cayman.

Dilansir dari The Guardian, laporan tersebut mengekspos  perusahaan offshore rahasia milik 35 pemimpin dunia, termasuk presiden yang masih menjabat dan mantan presiden, perdana menteri dan kepala negara.
Baca Juga

 Mereka juga menyoroti keuangan rahasia milik lebih dari 300 pejabat publik lainnya seperti menteri, hakim, walikota dan jenderal militer di lebih dari 90 negara.

Lebih dari 100 miliarder ditampilkan dalam data yang bocor itu, termasuk selebritis, penyanyi rock, dan pemimpin bisnis. Banyak yang menggunakan perusahaan offshore untuk menyimpan barang-barang mewah seperti properti dan kapal pesiar, serta rekening bank penyamaran.

Bahkan ada seni mulai dari barang antik Kamboja yang dijarah, hingga lukisan oleh Picasso dan mural oleh Banksy.

Pandora Papers  juga mengungkap bagaimana cara orang-orang tersebut menyembunyikan aset dan kekayaan mereka untuk menghindari membayar pajak. Cara ini tentu saja membuat negara kehilangan banyak penerimaan pajak.

Ada email, memo, catatan pendirian, sertifikat saham, laporan kepatuhan, dan diagram kompleks yang menunjukkan adanya pembentukan struktur perusahaan labirin.

 Nama-nama besar seperti Raja Yordania Raja Abdullah II, mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair, hingga selebirti Shakira ada dalam daftar Pandora Papers.

Menurut ICIJ, sebagaimana diungkapkan dalam Pandora Papers, Raja Abdullah II dari Yordania  memiliki deretan properti senilai US$100 juta di berbagai lokasi seperti Malibu, Washington dan London.

Selain itu, menurut laporan tersebut, Keluarga Aliyev yang berkuasa di Azerbaijan telah memperdagangkan properti Inggris senilai hampir US$500 juta dalam beberapa tahun terakhir.

Dua pemimpin Uni Eropa juga disebutkan dalam laporan tersebut, yakni Perdana Menteri Ceko Andrej Babi, yang menggunakan perusahaan investasi offshore untuk mengakuisisi château senilai US$22 juta di Prancis Selatan.

Sementara itu, Presiden Nicos Anastasiades dari Siprus, mendirikan firma hukum yang dituduh menyembunyikan kekayaan seorang miliader Rusia.

Mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair dan istrinya Cherie Blair memiliki properti senilai 312.000  pundsterlng di London. 
Menurut Pandora Papers, penyanyi  Shakira telah membentuk perusahaan offshore di British Virgin Islands untuk menyembunyikan aset-asetnya. Seperti diketahui, oleh pemerintah Spanyol, Shakira tengah dicurigai tidak membayar pajak seperti seharusnya.

 Nama Presiden Rusia Vladimir Putin memang tidak muncul dalam daftar. Namun, nama-nama orang terdekatnya ataupun orang-orang yang selama ini terkait dengan dirinya termasuk beberapa wanita ada dalam daftar Pandora Papers.

Data Pandora Papers juga mengungkap nama-nama yang selama ini menjadi pendonor utama Partai Konservatif Inggris, partai di mana PM Inggris Boris Johnson bernaung.

Setelah lebih dari 18 bulan menganalisis data untuk kepentingan publik, the Guardian dan media lainnya akan mempublikasikan temuan mereka di Pandora Papers dalam beberapa hari mendatang. Pengungkapanakan dimulai dengan urusan keuangan dari beberapa pemimpin politik paling kuat di dunia.

Sebelum Pandora Papers, pada  2016 lalu, Panama Papers juga membocorkan data-data mengenai upaya penghindaran pajak orang-orang kaya dan berpengaruh di dunia.


Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi
Editor: Maesaroh

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...