Bali Kembali Dibuka untuk Turis Asing, Okupansi Hotel Bisa Naik 10%

Cahya Puteri Abdi Rabbi
11 Oktober 2021, 10:38
Wisatawan ramai mengunjungi objek wisata Tanah Lot pada pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3 di Tabanan, Bali, Sabtu (9/10/2021). Banyak dari mereka abai terhadap prokes seperti tidak memakai masker. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/
ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/nz
Wisatawan ramai mengunjungi objek wisata Tanah Lot pada pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3 di Tabanan, Bali, Sabtu (9/10/2021).

Pelaku usaha dan restoran menyambut baik kebijakan pemerintah yang akan membuka kembali Bali untuk wisatawan mancanegara (wisman) dari wilayah tertentu mulai 14 Oktober 2021. Pembukaan Bali bagi wisman diharapkan dapat meningkatkan tingkat keterisian atau okupansi hotel yang menurun terdampak pandemi Covid-19.

“Pembukaan Bali ini tentu sesuatu yang sudah kita tunggu-tunggu. Kalau saya prediksikan okupansi hotel di Bali bisa naik 10%. Itu sudah cukup lumayan,” kata Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran kepada Katadata, Jumat (8/10).

Selama ini okupansi hotel di Bali bergantung pada wisatawan mancanegara. Wisatawan mancanegara berkontribusi sebesar 70% dari tingkat keterisian hotel di Pulau Dewata tersebut.

 Selama pandemi dan wisman tidak dizinkan masuk,  tingkat keterisian hotel di Bali tidak bisa terdongkrak sampai 30% hanya dengan mengandalkan wisatawan domestik.

Harga sewa kamar hotel (average room rate) juga mengalami penurunan selama pandemi karena demand yang sedikit. “Maka dari itu kami menyambut baik kebijakan ini, meskipun negara-negara yang diperbolehkan datang masih terbatas,” kata dia.

Meski demikian, Maulana mengatakan perlu ada perubahan kebijakan dalam kewajiban karantina bagi pelaku perjalanan luar negeri. Kebijakan tersebut dinilai menambah beban wisatawan mancanegara dari sisi biaya perjalanan (cost of traveling) sampai durasi tinggal di Bali (length of stay).

Kebijakan wajib karantina  saat ini membebani karena selama karantina, para wisatawan tidak diperbolehkan keluar dari kamar dan melakukan aktivitas. Hal ini disebut bisa membuang waktu beriwisata para wisatawan.

Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi
Editor: Maesaroh

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...