Australia Akan Izinkan Siswa Internasional Masuk Akhir Tahun Ini
Australia mulai membuka kembali perbatasannya dengan mengizinkan warganya bepergian ke luar negeri tanpa izin khusus. Mereka juga berencana mengizinkan masuk pekerja dan pelajar asing pada akhir 2021.
Australia menutup perbatasan internasionalnya lebih dari 18 bulan. Kementerian Kesehatan dan Kementerian dalam Negeri Australia mengumumkan bahwa warga yang sudah divaksin penuh tak harus punya alasan khusus untuk meninggalkan negara itu mulai 1 November mendatang.
Dilansir dari The Strait Times, kedua kementerian itu menyatakan bahwa mereka mengambil keputusan tersebut lantaran tingkat vaksinasi dosis lengkap bagi warga usia dewasa sudah mendekati target 80%.
Menteri Dalam Negeri Australia Karen Andrews mengatakan, bahwa saat ini warga Australia masih menjadi prioritas dari aturan pelonggaran ini.
Sementara itu, mahasiswa internasional diperkirakan baru bisa masuk ke Australia akhir 2021.
"Sebelum akhir tahun, kami bersiap menyambut para pekerja yang terampil dan mahasiswa internasional yang sudah divaksinasi secara penuh," kata Karen dikutip dari The Strait Times, Kamis (28/10).
Sementara itu, Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan, Australia sebentar lagi mengumumkan travel bubble dengan Singapura,.
Pada Selasa malam (26/10), Singapura mengumumkan bahwa warga Australia tidak lagi harus menjalani karantina pada saat kedatangan.
Diketahui, penerbangan Qantas ke Singapura dijadwalkan untuk dilanjutkan pada 22 November.
Sementara Singapore Airlines mengatakan akan memperluas kapasitas ke Sydney, dengan Airbus A380 kembali ke kota pada 1 Desember mendatang.
"Kami sedang menyusun jadwal dengan mempertimbangkan pemegang visa lainnya selain warga Australia yang kembali atau pergi ke Singapura dan yang sudah divaksinasi secara lengkap bisa berkunjung ke Australia," ujar Morrison.
Sebaga informasi, Australia telah menutup perbatasan internasionalnya sejak 20 Maret tahun lalu.
Hal itu dilakukan untuk menekan laju penularan virus Covid-19 di negeri kanguru tersebut.
Pandemi berdampak besar terhadap universitas-universitas Australia yang menggantungkan sebagian besar pendapatannya dari pelajar internasional.