Australia Temukan Enam Kasus Omicron, Suspek Sempat Berkeliaran
Australia telah mengonfirmasi enam kasus Covid-19 varian Omicron. Salah satunya merupakan seorang wanita berusia 30-an yang dinyatakan positif setelah tiba dari Afrika Selatan pada Sabtu (27/11).
Mengutip dari NZ Herald, wanita tersebut sempat mengunjungi beberapa tempat di Central Coast New South Wales (NSW) saat masa infeksius.
Adapun, kasus kelima Omicron ditemukan di NSW bersama dengan kasus lain di Northern Territory. Dua pendatang baru di NSW sedang menjalani pemeriksaan.
Mengutip dari Reuters, Australia telah menunda pembukaan perbatasan internasional selama dua minggu.
Pengumuman itu keluar kurang dari 36 jam sebelum siswa internasional dan migran terampil diizinkan masuk kembali ke negara itu.
New South Wales yang menjadi tempat tinggal bagi sepertiga dari 25 juta penduduk Australia, meningkatkan denda bagi pendatang dari luar negeri yang tidak mematuhi kewajiban isolasi mandiri 72 jam.
Denda ditingkatkan dari A$1.000 menjadi A$5.000 untuk individu, sementara untuk perusahaan naik dari A$5.000 menjadi A$10.000.
Negara bagian telah melonggarkan sistem karantina bagi pendatang. Namun, mereka yang datang dari beberapa negara Afrika Selatan harus menghabiskan masa karantina selama 14 hari.
Meski begitu, pemerintah federal mendesak para pemimpin negara bagian untuk melanjutkan pelonggaran pembatasan perbatasan domestik yang telah diberlakukan menjelang Natal.
"Kita perlu membuat keputusan yang tenang. Jangan takut dengan ini," Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan pada konferensi pers di Canberra.
Menteri Kesehatan Greg Hunt mengatakan varian Omicron dapat ditangani. Pernyataan tersebut berdasarkan pandangan para ahli medis.
Sebagai informasi, pembatasan perbatasan yang ketat dan karantina wilayah telah membantu Australia menjaga angka Covid-19 relatif rendah, sekitar 210.000 kasus dan 2.006 kematian.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Omicron sebagai varian yang perlu diwaspadai. Namun, belum jelas apakah varian ini lebih mudah menular dibandingkan varian lainnya.
Belum diketahui juga apakah jenis terbaru ini menyebabkan gejala yang lebih berat.
Data awal menunjukkan ada kenaikan jumlah orang yang dirawat di rumah sakit di Afrika Selatan. Namun, angkanya belum spesifik menyangkut infeksi Omicron.
Sejauh ini gejala orang yang terinfeksi Omicron ringan dan penyembuhannya bisa ditangani di rumah.
Kepada Reuters, Ketua Asosiasi Medis Afrika Selatan Dokter Angelique Coetze mengatakan tidak seperti varian Delta, para pasien tidak melaporkan kehilangan penciuman atau rasa. Tingkat saturasi oksigennya juga tidak anjlok.
WHO memperingatkan, virus tersebut akan menyebar secara internasional dan menimbulkan risiko global sangat tinggi. “Omicron memiliki jumlah mutasi lonjakan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Beberapa di antaranya mengkhawatirkan dampaknya," tulisnya.