Di Bawah Target Pemerintah, Pertumbuhan Ekonomi 2022 Diramal Cuma 5,1%

Abdul Azis Said
4 Februari 2022, 12:41
pertumbuhan ekonomi, ekonomi
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/hp.
Pekerja menjemur kerupuk di UMKM Kerupuk Melati, Jakarta, Senin (24/1/2022). Pertumbuhan ekonomi diperkirakan di bawah target pemerintah karena aktivitas ekonomi terganggu pandemi.

LPEM Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun 2022 semakin baik dan mendekati level sebelum pandemi di rentang 4,9%-5,1%.  

Sekalipun lebih baik dari tahun lalu, pertumbuhan belum akan menyentuh ke level target pemerintah yakni  5,2% seperti tercantum dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022.

Ekonom LPEM FEB Universitas Indonesia Teuku Riefky mengatakan, pertumbuhan tahun 2022 memang akan cenderung lebih tinggi dibandingkan tahun lalu. Kendati demikian, pertumbuhan di awal tahun akan menghadapi tantangan terutama dari Covid-19.

"Dengan adanya varian Omicron terkini, ke depannya kita akan mengalami sedikit perlambatan pertumbuhan ekonomi di awal tahun 2022," kata Riefky dalam paparannya dalam diskusi virtual, Jumat (4/2).

 Di sisi lain, kinerja pemerintah yang semakin baik dalam mengelola pemulihan diharap dapat menghindari gejolak lain di sektor kesehatan, sosial, dan ekonomi. 

Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan tahun 2022 masih lebih baik dibandingkan pertumbuhan ekonomi tahun lalu yang diperkirakan hanya 3,7%.

Pertumbuhan ekonomi kuartal IV tahun 2021 dan keseluruhan tahun 2021 akan diumumkan Badan Pusat Statistik pada Senin mendatang (7/2).

Dana Moneter Internasional (IMF) lebih dulu memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi RI tahun ini menjadi 5,6% dari sebelumnya sebesar 5,9%. Ini terutama dipengaruhi risiko memburuknya pandemi di dalam negeri.

"Keseimbangan risiko terhadap prospek membaik, tetapi tetap miring ke bawah. Munculnya varian Covid-19 yang lebih agresif dapat memberi tekanan lebih lanjut pada sistem kesehatan dan menyebabkan pembatasan mobilitas baru," kata Asisten Direktur IMF Cheng Hoon Lim dalam keterangan tertulisnya, Rabu (26/1).

 Namun, proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini masih lebih tinggi dibandingkan estimasi pertumbuhan 2021 sebesar 3,3%.

Kondisi ini dipengaruhi masih akan berlanjutnya booming harga komoditas  serta reformasi struktural yang dilakukan pemerintah.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Maesaroh
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...