Teknologi Blockchain Dinilai Cocok untuk Indonesia

Image title
Oleh Maidian Reviani - Tim Publikasi Katadata
5 April 2022, 19:57
Teknologi Blockchain Dinilai Cocok untuk Indonesia
Katadata

Perkembangan teknologi belakangan ini membuat semua negara untuk melakukan adaptasi, termasuk Indonesia. Perubahan pola transaksi pembayaran, dari mulanya menggunakan uang fisik, kini dapat dilakukan secara digital. Salah satu yang paling mencuri perhatian saat ini adalah teknologi blockchain.

Head, Binance Labs Fund, Bill Qian mengatakan, Indonesia memiliki keuntungan populasi dan ekonominya tumbuh dengan baik. Semua anak muda di Indonesia sangat paham internet. Alhasil, menurut dia, Indonesia memiliki keuntungan yang baik untuk mengadopsi penggunaan teknologi blockchain.

Advertisement

Di sisi lain, Indonesia memiliki pasar yang luas. Hal itu penting untuk melakukan inkubasi inovasi. Bill melihat, Indonesia sebagai pasar yang sangat penting untuk Binance dan perusahaan lain mencari proyek yang baik hingga bertukar protokol untuk berbagai startup. Terpenting, wirausaha Indonesia bisa mengambil keuntungan dari pertumbuhan pasar tersebut.

Apalagi, ekonomi Indonesia masih bertumbuh dan efisiensi dari efektivitas teknologi. "Saya rasa, teknologi blockchain sangat cocok untuk negara Indonesia dalam membantu banyak pihak menjalankan bisnisnya," kata Bill Qian dalam webinar Indonesia Data and Economic Conference (IDE) Katadata 2022 dengan tema 'Supercharge Digital Transformation through Blockchain', Selasa (5/4/2022).

Blockchain sendiri adalah sebuah rangkaian catatan data yang dikelola oleh sebuah sistem komputer. Di dalam blockchain sendiri tidak dimiliki oleh entitas apapun.

Adapun, Binance juga memiliki koinnya sendiri. Binance Coin (BNB) adalah salah satu token utilitas terbaik di dunia. Menariknya, BNB juga bisa digunakan di luar ekosistem Binance. Misalnya, membayar tagihan kartu kredit, membayar belanja daring, membayar ongkos traveling, hingga transfer antar aset kripto. BNB saat ini bernilai US$70 miliar.

Sementara itu, Bill berbicara tentang masa depan mata uang kripto. Ia telah berbicara dengan regulator di berbagai yurisdiksi. Hasilnya, mereka selalu ingin tahu apakah kripto seharusnya menjadi mata uang atau aset. Menurutnya, kripto bisa menjadi keduanya, aset ataupun mata uang.

Halaman:
News Alert

Dapatkan informasi terkini dan terpercaya seputar ekonomi, bisnis, data, politik, dan lain-lain, langsung lewat email Anda.

Dengan mendaftar, Anda menyetujui Kebijakan Privasi kami. Anda bisa berhenti berlangganan (Unsubscribe) newsletter kapan saja, melalui halaman kontak kami.

Artikel Terkait

Advertisement